Siapa di antara EDOOers yang tinggal di daerah industri? Bagi EDOOers yang tinggal di dekat pusat-pusat pabrik, pasti sudah familiar dengan yang namanya limbah. Nah, ternyata, limbah banyak banget lho jenisnya! Ada apa saja ya? Yuk, kita bahas bersama jenis-jenis limbah dan cara menangatasinya berikut ini.
Pengertian Limbah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah ialah sisa proses produksi atau bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pemakaian atau pembuatan. KBBI juga mengartikan limbah sebagai barang cacat atau rusak dalam proses produksi.
Adapun pengertian lain menjelaskan, bahwa limbah merupakan zat buangan yang dihasilkan dari aktivitas atau kegiatan makhluk hidup, seperti proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Oleh karena itu, limbah juga sering disebut juga sebagai sampah.
Adanya limbah pada suatu tempat atau saat tertentu itu sebenarnya tidak dikehendaki manusia. Kenapa? Sebab limbah tidak mempunyai nilai ekonomis dan bisa memberikan dampak yang negatif pada lingkungan tersebut, lho EDOOers.
Jenis Limbah Berdasarkan Senyawa
EDOOers, Kelompok jenis-jenis limbah yang pertama adalah limbah yang berdasarkan senyawanya. Kelompok limbah satu ini terbagi menjadi tiga, yakni limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Limbah Organik
Limbah organik merupakan limbah yang mengandung senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup. Limbah ini memiliki sifat biodegradable atau mudah diuraikan oleh suatu mikroorganisme.
Sedangkan, contoh dari limbah ini adalah seperti kotoran hewan, buah dan sayuran, dedaunan yang jatuh ke tanah, rumput, tulang-tulang hewan, dan sisa-sisa makanan yang busuk. Pada umumnya, limbah organik ini sering dijumpai di rumah, restoran, hotel, dan pertanian.
- Limbah Anorganik
Kebalikan dari limbah organik, limbah anorganik ialah limbah yang bersifat non biodegradable. Maksudnya, limbah ini tidak mudah untuk diuraikan oleh suatu mikroorganisme. Namun, biasanya limbah jenis ini dapat didaur ulang atau diolah kembali.
Sedangkan, contoh dari limbah ini seperti plastik, kertas, kaca, sisa sabun cuci baju atau piring, botol minuman bekas, kantong plastik, kaleng-kalengan, kertas, kain, dan masih banyak lagi. Sebab sulit untuk terurai, sehingga limbah jenis ini sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
- Limbah B3
Limbah B3 merupakan jenis limbah yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, beracun, korosif, dan mudah bereaksi. Limbah satu ini sangat berbahaya karena bisa mencemari dan merusak lingkungan hidup dan membahayakan kesehatan.
Sedangkan, contoh limbah B3 seperti limbah amoniak, limbah deterjen, limbah farmasi, limbah pembersih lantai dan kamar mandi, batu baterai, dan lain sebagainya. Limbah B3 menjadi sangat berbahaya karena di dalam limbahnya ada senyawa-senyawa yang sulit untuk diurai dan beracun.
Senyawa-senyawa yang dimaksud tersebut berupa logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Selain itu, senyawa-senyawa berbahaya ini juga bisa ditemukan pada zat kimia, seperti fenol, pestisida, sianida, sulfida, dan lain sebagainya.
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Selanjutnya, kelompok jenis limbah yang kedua ialah limbah berdasarkan wujudnya. Kelompok jenis limbah ini terbagi menjadi tiga, yakni limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
- Limbah Padat
Limbah padat merupakan limbah yang bentukanya padat dan berasal dari sisa-sisa hasil kegiatan domestik atau aktivitas industri. Contoh-contoh dari limbah padat, di antaranya seperti serbuk besi, kain, kardus, sisa-sisa jarum suntik, botol infus, jerami, kertas, plastik, dan kayu-kayuan.
Limbah padat ini bisa diklasifikasikan menjadi enam bagian, yakni sampah anorganik dan organik tidak membusuk (rubbish), sampah organik mudah busuk (garbage), sampah abu (ashes), sampah sapuan (street sweeping), sampah bangkai binatang (dead animal), dan sampah industri (industrial waste).
- Limbah Cair
Kedua, limbah cair yang merupakan limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil buangan kegiatan domestik ataupun proses produksi. Limbah cair ini bisa berupa air yang sudah tercampurkan atau tersuspensi dengan bahan-bahan buangan hasil dari sisa-sisa produksi.
Adapun, contoh dari limbah cair ini seperti air kotoran atau tinja, urin, air bekas cucian yang mengandung detergen, sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, kandungan besi pada air, limbah pembuatan tempe dan tahu, air buangan dari talang dan air buangan dari pendingin ruangan (AC).
Sedangkan, limbah cair bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yakni limbah cari industri (industrial wastewater), limbah cair domestik (domestic wastewater), rembesan dan luapan (infiltration and inflow), dan air hujan (strom water).
- Limbah Gas
Limbah gas merupakan jenis limbah yang berwujud gas, bersifat dinamis, dan mudah menyebar karena udara sebagai medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara semakin turun.
Adapun, contoh-contoh dari limbah gas seperti gas buangan dari hasil industri (asap pabrik), gas buangan kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Asam Klorida (HCI), Ammonia (NH3), Metan (CH4), Hidrogen Fluorida (HF), Nitrogen Sulfida (NS), dan lain sebagainya.
Cara Mengatasi Limbah
Semakin banyak jumlah manusia berada di bumi, maka akan semakin banyak pula jumlah limbah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah yang semakin banyak tersbeut dapat menyebabkan kesehatan manusia terganggu dan memberikan dampak negatif lainnya.
Dengan kata lain, permasalahan pada limbah harus segera untuk ditangani agar tumpukan-tumpukan limbah yang ada di bumi semakin berkurang atau setidaknya tidak bertambah secara signifikan. Maka dari itu, berikut ini akan dibahas cara mengatasi limbah yang mudah untuk dilakukan.
- Reduce (Mengurangi)
Reduce, atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti mengurangi, ialah kegiatan mengurangi jumlah limbah dengan cara memaksimalkan penggunaan bahan yang telah ada. Contohnya, ketika berbelanja kamu diharuskan membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi limbah plastik yang sulit untuk diurai.
Semakin sering EDOOers mengurangi pemakaian barang-barang yang menghasilkan limbah, maka limbah akan semakin berkurang pula. Berkurangnya limbah akan memberikan dampak positif bagi kehidupan, utamanya pada ekosistem lingkungan dan kesehatan manusia.
- Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse, atau yang artinya memanfaatkan kembali, ialah suatu kegiatan memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah menjadi limbah. Contoh dari reuse sendiri adalah memberikan baju-baju yang sudah tidak terpakai kepada orang-orang yang membutuhkan, supaya bisa digunakan kembali.
Selain itu, EDOOers juga dapat menggunakan botol plastik atau kaleng bekas yang sudah tidak terpakai untuk digunakan sebagai pot bunga, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya kok, jika menggunakan kembali barang sudah terpakai. Berkat pemakaian kembali, maka sama saja kita sudah mengatasi dan mengurangi limbah.
- Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle, atau artinya daur ulang, ialah suatu kegiatan mendaur ulang bahan bekas, limbah atau sampah dengan cara meleburkan, mencacah, dan melelehkan guna dibentuk kembali menjadi produk baru yang mempunyai nilai tertentu.
Namun, tidak semua limbah bisa di-recycle, lho EDOOers. Sebab, ada beberapa syarat limbah yang bisa didaur ulang atau recycle, di antaranya seperti mudah dibersihkan dari berbagai macam kotoran, tidak berasal dari campuran berbagai macam bahan dasar yang sulit dipisahkan, dan biasanya produk yang bisa didaur ulang mempunyai tanda daur ulang.
Adapun, contoh limbah yang dapat didaur ulang seperti limbah logam (emas dan tembaga), limbah kaca (kecuali cermin), limbah kertas, dan limbah plastik. Selain itu, perlu EDOOers ketahui, bahwa kegiatan mendaur ulang dapat dilakukan secara mandiri ataupun dikirimkan ke “bank sampah”.
Nah, itulah tadi pembahasan mengenai jenis-jenis limbah dan cara megatasinya. By the way, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran Biologi bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar. Salam Literasi untuk Edukasi!