Cabang olahraga skateboard tak hanya cocok untuk cowok saja, tetapi juga untuk cewek. Sebut saja, Nyimas Bunga Cinta yang merupakan skater cilik berhijab yang masih berumur 15 tahun pun juga sangat menyukai olahraga tersebut.
Lompatan dan aksi terbang dari Nyimas dengan papan skateboard menjadikan dirinya sebagai atlet perempuan skateboard Indonesia ternama. Bahkan pada tahun ini, ia berada di peringkat ke-23 dunia, lho EDOOers.
Profil Nyimas Bunga Cinta
Nyimas Bunga Cinta lahir pada 13 April 2006 di Jakarta. Ia adalah putri sulung dari tiga bersaudara dan merupakan anak dari pasangan suami-istri Didiet Piryo Sugiharto dan Ika Damayanti. Rasa penasarannya terhadap dunia skateboard berawal ketika menonton vidio aksi skateboarder di sosial media sejak kelas 2 SD.
Ayah Nyimas yang pertama kali mengenalkan skateboard kepada dirinya melalui berita dan aksi Tony Hawk, seorang skateboarder ternama asal Amerika Serikat. Pada tahun 2014, Nyimas yang masih berusia delapan tahun mulai berlatih skateboard dari ayahnya yang juga senang bermain skateboard.
Saat Nyimas semakin tertarik dengan skataeboard, ayahnya mengikutkannya les skateboard di skatepark Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang tak jauh dari rumahnya. Disana, Nyimas dilatih oleh Anthony Adam Caya, yaitu salah satu legenda hidup skateboarder Indonesia. Anthony lebih dikenal dengan panggilan Tony Sruntul, dan kini ia juga menjadi Presiden Skateboard Indonesia.
Sejak awal, Nyimas memang suka pada olahraga ekstrem tersebut meski tahu risiko yang harus dihadapi. Apabila salah mendarat sesudah meloncat atau beraksi dengan berbagai gaya, bisa saja ia mengalami cedera ringan hingga berat. Namun, ia terus bangkit dan bermain skateboard lagi.
Nyimas semakin serius menekuni olaharga ekstrem skateboard tersebut saat duduk di kelas 5 SD. Kini, usia Nyimas sudah 17 tahun dan menjadi siswi di SMA Negeri 62 Jakarta Timur. Pada usianya tersebut membuat ia semakin matang secara mental dan perlahan menghilangkan rasa takutnya ketika beraksi dengan skateboard.
Prestasi Nyimas Bunga Cinta
Bakat dan kemampuan dari Nyimas di bidang olahraga skateboarder, membuatnya memperoleh perhatian dari pencari bakat untuk bertanding mewakili Indonesia di ajang Asian Games Jakarta dan Palembang di tahun 2018.
Kala itu, skateboard menjadi cabang olahraga yang pertama kali dipertandingkan pada ajang Asian Games tersebut. Nyimas langsung berhasil menyabet medali perunggu. Setahun kemudian, ia berhasil menyabet medali perak di ajang Sea Games 2019 di Filipina.
Pada tahun-tahun berikutnya, Nyimas juga berhasil lagi menjuarai beberapa kompetisi ternama, di antaranya meliputi Peringkat kedua Olympic Camp Asia Nanjing, China (2019), Medali emas pada Women Vanspark Series Regionel Asia di Singapura (2019), Peringkat ke-18 Women Vans Park Series World Championship di Salt Lake City, Utah, AS (2019), dan Peringkat ke-23 Gaya Women Park pada Dew Tour Des Moines, Amerika Serikat (2021).
Gaya Bermain Skateboard Nyimas
Siswi bertinggi tubuh 155 sentimeter tersebut, kebanyakan berlatih skateboard dengan gaya streetpark. Nyimas piawai dalam melompat ke tangga, lalu menuruninya dengan papan berodanya dengan sangat mulus.
Namun, saat berada di pelatnas, Nyimas lebih memakai gaya bowl (tempat bermain berupa bangunan berbentuk setengah mangkuk dengan ketinggian hingga 3 meter), karena diminta oleh pelatihnya. Hal tersebut membawanya bisa meraih medali di gaya bowl perempuan.
Harapan Nyimas pada Dunia Skateboard Indonesia
Kehadiran Bunga Nyimas Cinta dengan hijabnya seakan mengubah citra dunia skateboard yang selama ini identik dengan kehidupan jalanan, atau laki-laki yang bertato dan ugal-ugalan. Bahkan di Amerika Serikat saja yang notabene merupakan negara asal olahraga ini, skateboarder masih dicap sebagai perusuh fasilitas publik.
Namun, saat skateboard telah menjadi olahraga prestasi, semua orang memiliki kesempatan dan kerja keras yang sama dalam memperoleh prestasi sebagai ganjarannya. Hijab sekarang ini tidak menjadi suatu kendala untuk menggeluti olahraga ekstrem tersebut.
Skater cilik berhijab tersebut berharap Indonesia segera mempunyai induk organisasi skateboard sendiri, supaya pembinaan ke atlet-atlet lebih bisa fokus dan latihan menjadi berkesinambungan.
Semoga kisah dari Bunga Nyimas Cinta yang merupakan skater cilik berhijab dengan segudang prestasi yang diaraihnya tersebut, bisa menjadi inspirasi bagi siswa-siswi Indonesia untuk terus berjuang mengejar cita-citanya. Congratulations, Nyimas! Kamu tahu kisah inspiratif lainnya dari siswa lainnya? Share di kolom komentar ya.