Apakah EDOOers baru pertama kali mendengar istilah duck syndrome ini? Kalau belum tahu, mari
ketahui bersama-sama apa itu duck syndrome dan cara menanganinya untuk kesehatan mental generasi muda yang lebih baik.
Mungkin sebagian dari EDOOers mempunyai teman yang kelihatannya sukses dan hidupnya baik-baik saja. Namun, tanpa orang lain ketahui di balik itu semua, ternyata ia sedang diterpa banyak masalah dan beban, kondisi tersebut kerap dinamakan dengan duck syndrome.
Mengenal Apa Itu Duck Syndrome
Istilah duck syndrome sendiri itu didasarkan dari sebuah gagasan bahwa seekor bebek bisa terlihat tetap tenang ketika berenang di permukaan air. Namun, sebetulnya kakinya sibuk mengayuh dengan kencang di bawah permukaan air agar tetap mengapung.
Hal tersebut dikaitkan kepada suatu kondisi di mana seseorang yang kelihatannya tenang dan
baik-baik saja, akan tetapi sebetulnya ia mengalami banyak permasalahan, tekanan dan kepanikan dalam hidupnya. Contohnya saja, seorang siwa yang ingin dapat nilai bagus, lulus dengan cepat, memenuhi ekspektasi orang tua atau hidup mapan.
Duck Syndrome ini umumnya terjadi kepada remaja yang masih duduk di bangku sekolah maupun kuliah. Selain itu, sindrom ini juga menjangkiti orang-orang dewasa muda yang baru pertama kali memasuki dunia kerja.
Sampai saat ini duck syndrome belum secara resmi diakui sebagai ganguan mental. Meskipun orang-orang yang mengalaminya merasakan stress dan banyak tekanan, akan tetapi sebagian penderita duck syndrome masih dapat beraktivitas dengan baik dan produktif. Namun, patut
diwaspadai, bahwa penderita sindrom ini juga berisiko mengalami permasalahan kejiwaan tertentu, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Cara Menangani Duck Syndrome
Faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya duck syndrome ada banyak, di antaranya seperti ekspektasi yang terlalu tinggi, mengalami peristiwa traumatik, tuntutan akademik, dan masih banyak yang lainnya. Supaya para penderitanya tidak semakin parah, berikut ada beberapa cara efektif untuk menangani duck syndrome.
1. Jalani Hidup Sehat
Guna menjaga tubuh supaya tetap sehat secara fisik dan mental, EDOOers perlu menerapkan gaya hidup yang sehat. Hal tersebut sangat perlu dilakukan agar EDOOers dapat tetap produktif dan tetap semangat menjalani kehidupan sehari-hari. Gaya hidup sehat yang dapat dijalani, di antaranya seperti mengonsumsi makanan sehat, tidak merokok, rutin berolahraga, tidak minum alkohol dan lain sebagainya.
2. Kenali Kapasitas Diri
Setiap manusia mempunyai kapasitasnya masing-masing. Namun, diakibatkan oleh berbagai macam faktor, EDOOers mungkin harus melakukan suatu hal yang sebenarnya kurang diminati atau tidak diinginkan. Maka membuat hasil pencapaiannya menjadi tidak optimal.
EDOOers, cobalah untuk lebih mengenali kapasitas diri sendiri dengan sebaik mungkin, supaya bisa bekerja sesuai dengan kemampuan dan minat. Hal tersebut tentunya akan jauh lebih baik, karena EDOOers dapat menjalani suatu hal yang memang diinginkan dan diminati tanpa adanya suatu tekanan apapun.
3. Belajar Mencintai Diri Sendiri
Apabila EDOOers saat ini berfokus untuk menjadi pribadi yang diharap-harapkan oleh orang banyak, cobalah untuk beristirahat sejenak. Coblah untuk melihat kembali ke dalam diri sendiri, apakah EDOOers sudah bahagia dengan hidup yang sedang dijalani.
Hal tersebut dapat mengingatkan kembali, bahwa mencintai diri sendiri itu sangatlah penting dan dibutuhkan. Pujilah diri dirimu sendiri, saat EDOOers sudah menyelesaikan suatu hal dengan cukup baik.
Selain itu, ucapkanlah terima kasih kepada dirimu sendiri dikarenakan selama ini sudah berusaha sebaik mungkin. Berkat hal tersebut, EDOOers dapat memotivasi diri sendiri untuk terus berkembang sesuai dengan bakat dan minat, bukan apa yang dituntut oleh orang lain.
4. Melakukan Me Time
Terkadang EDOOers membutuhkan waktu luang untuk memanjakan diri sendiri guna mengurangi rasa stres. Lupakanlah sejenak berbagai macam hal yang dapat menguras pikiranmu.
Selain itu, biarkanlah tubuh menjadi lebih tenang dan rileks. Kegiatan tersebut dapat membantu EDOOers untuk menjernihkan pikiran. EDOOers dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang disukai, di antaranya meliputi pergi traveling, pergi ke salon, pergi makan ke restaurant, dan lain sebagainya.
5. Rehat Sejenak Dari Sosial Media
Terlalu keseringan menggunakan sosial media dapat membuat seseorang cenderung memperhatikan kehidupan orang lain dan membanding-bandingkannya dengan kehidupannya sendiri. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang mampu memberikan tekanan terhadap mental seseorang. Cobalah untuk menyadari, bahwasannya tidak ada seorang pun yang sempurna di muka bumi ini dan percayalah setiap orang mempunyai jalan takdinya sendiri-sendiri.
6. Ubah Pola Pikir
Apabila EDOOers mulai mengalami gejala-gejala duck syndrome, artinya dirimu harus secara perlahan mengubah pola pikir yang dimiliki. Cobalah untuk berpositif thinking dan tidak membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. EDOOers harus menyadari bahwasannya setiap orang mempunyai kelebihannya masing-masing.
Selain itu, yakini bahwa cara setiap orang dalam meraih kesuksesannya juga berbeda-beda dan tidaklah sama setiap orang. Maka dari itu, tetaplah percaya diri dan yakinlah semua proses yang telah dilakukan sekarang ini akan membuahkan hasil di masa depan.
7. Terapi
Apabila EDOOers merasa seolah-olah tuntutan hidup terlalu banyak dan mengalami banyak tekanan, terapi bisa menjadi salah satu jalan yang dapat membantu agar lebih rileks dan bahagia.
Temukanlah terapis yang tepat dalam menjalani psikoterapi bisa membantu memperoleh perawatan dan bimbingan yang baik. membimbing kamu mengatasinya.
Selama sesi psikoterapi, terapis bisa menjelaskan bagaimana perawatan yang orang duck syndrome butuhkan untuk menghilangkan syndrome tersebut.
Demikianlah tadi penjelasan mengenai duck syndrome yang dapat terjadi pada siapa pun juga, entah itu anak-anak yang masih sekolah ataupun orang dewasa. Apabila EDOOers sudah terindikasi mengalami gejala-gejala sindrom ini, cobalah untuk praktekkan cara-cara di atas ya! Salam Literasi.