Metode pembelajaran yang EDOOcator terapkan di kelas haruslah variatif dan menyenangkan, karena dengan hal tersebut siswa bisa belajar dengan gembira sekaligus bermakna. Menguasai berbagai metode pembelajaran merupakan salah satu bentuk kompetensi pedagogig yang wajib dikuasai oleh guru. Salah satu metode pembelajaran yang bisa EDOOcator terapkan adalah Talking Stick.
Pendidikan ialah ruang terbaik bagi seorang siswa untuk seluas-luasnya mengembangkan potensi diri dan meningkatkan keterampilan, supaya bisa bermanfaat dalam masyarakat sosial. Sebagai upaya untuk mencapai bermacam-macam manfaat dari pendidikan dibutuhkan keharmonisan antara lingkungan sekolah, guru, siswa, dan perangkat pendidikan lainnya. Keharmonisan akan menjadikan siswa merasa aman, nyaman, termotivasi, semangat, dan bahagia selama menjalani proses pembelajaran.
Salah satu langkah paling jitu dan tepat untuk membangun suasana kelas yang harmonis dan menyenangkan ialah dengan melakukan variasi terhadap metode pembelajaran. Nah! tahukah EDOOcator bahwasannya ada metode pembelajaran yang bisa menjadi solusi agar suasana kelas menjadi tidak jenuh, yakni Talking Stick.
Pengertian Metode Pembelajaran Talking Stick
Sangat berbeda dengan metode-metode pembelajaran lainnya, metode pembelajaran Talking Stick tersebut mempunyai kesan lebih nyentrik. Tetapi, apa sih yang membuat nyentrik dari metode ini ? yuk EDOOcator cari tahu bersama.
Model pembelajaran Talking Stick adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat kooperatif. Metode pembelajaran Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang lebih menjurus ke ranah diskusi kelompok yang menitikberatkan pada keterlibatan aktif setiap anggota kelompok dalam proses diskusi tersebut.
Pada metode pembelajaran ini, EDOOcator harus menyediakan sebuah Talking Stick atau tongkat pembicara yang cuma boleh dipergunakan oleh anggota kelompok yang sedang berbicara. Tahapan selanjutnya, terdapat berbagai variasi bermunculan. Akan tetapi, ciri utama dalam metode pembelajaran ini tetap memprioritaskan alat bantu stick atau tongkat sebagai alat bantu pembelajaran.
Tahukah EDOOcator bahwa konsep pembelajaran Talking Stick ini merupakan wujud pengadopsian budaya suku tradisional di Amerika Utara. Zaman dahulu kala, suku-suku tradisional yang mendiami Amerika Utara menggunakan tongkat guna menentukan siapa saja yang boleh berbicara dalam sebuah pertemuan suku.
Tradisi tersebut kemudian diadopsi dan dikembangkan dalam konteks bidang pendidikan oleh para pendidik yang berusaha menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan partisipatif. Metode pembelajaran Talking Stick ini sekarang digunakan dalam berbagai jenis pendidikan, di antaranya pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, serta pendidikan inklusi.
Tujuan Metode Pembelajaran Talking Stick
Setiap metode pembelajaran pasti mempunyai tujuan, tak terkecuali metode pembelajaran Talking Stick. Penerapan metode pembelajaran Talking Stick tersebut sangatlah kental dengan unsur permainan. Meskipun begitu, metode pembelajaran Talking Stick pada pembelajaran dilakukan, karena ada tujuan tertentu yang ingin diraih. Simak tujuan Talking Stick berikut ini:
- Mendorong siswa agar lebih berani dalam berbicara atau mengutarakan pendapatnya di depan umum
- Meningkatkan antusiasme siswa ketika beraktivitas selama proses pembelajaran
- Menciptakan suasana pembelajaran yang hangat, tidak menegangkan, dan menyenangkan
- Melatih siswa supaya mampu bekerja sama dan bergotong – royong dalam proses pemecahan suatu masalah dengan teman- temannya
- Meningkatkan mentalitas siswa agar lebih percaya diri saat dihadapkan oleh sebuah pertanyaan
Berdasarkan berbagai tujuan penerapan metode pembelajaran Talking Stick di atas, bisa disimpulkan bahwa metode pembelajaran Talking Stick tersebut bertujuan untuk membentuk aktivitas siswa, sehingga bisa meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotorik siswa. Talking Stick ini juga dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas lho, EDOOcator.
Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick
Bagaimanakah sih caranya menerapkan metode pembelajaran Talking Stick di kelas? Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaran Talking Stick:
- EDOOcator perlu terlebih dahulu membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4, 5, 6 hingga 7 orang siswa. Seusai kelompok berhasil terbentuk maka berikanlah setiap kelompok sebuah tongkat yang bisa mereka pergunakan sebagai alat bantu diskusi.
- EDOOcator menginformasikan tujuan dan peraturan pembelajaran, untuk tujuan pembelajaran umumnya seperti peningkatn partisipasi aktif siswa, membantu siswa dalam berdiskusi, atau lainnya. Selain itu, EDOOcator juga menjelaskan peraturan pembelajaran, seperti siapa yang diizinkan untuk berbicara, bagaimana cara memegang tongkat (stick), dan lain sebagainya.
- EDOOcator terlebih dahulu menentukan topik atau materi yang mau diangkat dalam pembahasan dan yang mau dipelajari. Selain itu EDOOcator juga perlu memberikan petunjuk yang jelas mengenai topik atau materi tersebut.
- Pada tahapan keempat ini yaitu tahap pelaksanaan pembelajaran Talking Stick. Pertama EDOOcator perlu memberikan waktu kepada siswa sekitar 30-40 menit dalam memahami topik atau materi pembelajaran. Seusai itu, siswa diminta menutup materi pembelajaran dan kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Apabila situasi telah kembali kondusif, silakan berikanlah siswa beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan topik atau materi pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
- Tahap kelima, EDOOcator bisa mengasihkan tongkat kepada salah satu siswa terpilih. Mintalah siswa tersebut untuk menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan sebelumnya. Pada tahapan yang lebih kreatif, EDOOcator bisa memutar musik lalu menggilirkan tongkat tersebut. Maka siswa yang memperoleh tongkat saat musik berhenti diminta menjawab pertanyaan yang diberikan.
- Tahap keenam, EDOOcator harus memberikan pemantauan terhadap proses pembelajaran Talking Stick, dengan cara menjaga fokus dan konsentrasi dalam setiap percakapan dengan mengingatkan siswa mengenai aturan yang digunakan dalam penerapan metode tersebut. Pastikan juga setiap siswa mendapatkan porsi berbicara yang sama.
- Tahap terakhir dalam penerapan metode pembelajaran Talking Stick adalah evaluasi. EDOOcator melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun secara individu, dan kemudian menutup pembelajaran. EDOOcator juga bisa memberikan para sisw motivasi untuk selalu giat dalam pembelajaran.
Demikianlah EDOOcator sekelumit informasi tentang metode pembelajaran Talking Stick. Harapannya dengan EDOOcator bisa menerapkan metode pembelajaran Talking Stick tersebut bisa menjadi salah satu variasi terbaru dalam pembelajaran. Suasana kelas yang mainstrram bisa lebih menyenangkan dan interaktif dan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran.