Skip to content

8 Tips Mengatasi Cemas Berlebihan Terhadap Covid-19 Bagi Lansia

Usia lanjut alias lansia menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19. Kondisi ini menyebabkan muncul efek psikosomatis alias kecemasan berlebihan di masa pandemi.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan penyakit psikomatis berasal dari stress emosional dan  bermanifestasi dalam tubuh sebagai rasa sakit fisik dan gejala lain. Ketika stress, setiap orang yang mengalami psikosomatis akhirnya merasa bingung, seperti merasa sesak nafas, padahal sesak yang muncul kemungkinan karena cemas, bukan karena ada penyakit di saluran pernafasan.

Untuk menghindarkan dampak negatif dari psikosomatis, berikut delapan tips yang dianjurkan untuk dilakukan para lansia di masa pandemi Covid-19.

  1. Tidak Perlu Menangkal Perasaan Cemas

Menangkal perasaan cemas tidak akan membantu mengelola stress, mengingat perasaan cemas bersifat alami atau hal yang wajar. Kecemasan justeru membantu untuk bersiap dan merasa lebih aman, tetapi jangan berlebihan. Berdoa dan beribadah merupakan salah satu cara penguatan dimensi spritual pada lansia.

2. Jangan Hanya Fokus Pada Informasi Negatif

Lansia jangan hanya fokus pada informasi negatif apalagi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sumber informasinya. Pastikan lansia memperhatikan berita-berita positif tentang Covid-19. Beritahu lansia pengalaman orang-orang yang pulih untuk menumbuhkan semangat dan harapan.

3. Batasi Koneksi Dengan Media Sosial

Sebaiknya lansia hanya menerima informasi dari Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), ahli epidemiologi kesehadan masyarakat yang terpercaya. Infokan perkembangan Covid-19 hanya dari situs resmi Pemerintah Indonesia melalui laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, yaitu https://covid19.go.id.

4. Tetap Aktif Bergerak

Para lansia dianjurkan untuk tetap aktif bergerak. Olah raga yoga dasar dapat menenangkan pikiran lansia. Lakukan senam ringan sambil berjemur atau bermeditasi di pagi hari. Jalan-jalan di pekarangan rumah sangat bermabfaat bagi fisik dan mental lansia. Olah raga ringan dapat menyehatkan tubuh dan menyegarkan pikiran.

5. Makan Makanan Seimbang dan Tidur Tepat Waktu

Para lansia perlu menjaga jam tidur dengan pola durasi 7-8 jam sehari. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh kurang fit, sehingga menurunkan day tahan tubuh. Kemudian, jaga  pola makan dengan menu dan nutrisi seimbang yang mengandung Vitamin C, E dan Zinc, serta minum mutivitamin.

6. Tetap Rileks

Luangkan waktu untuk beristirahat, bersantai dan menenangkan diri. Lakukan teknik pernafasan sederhana untuk mengatur nafas dan memperbaiki suasana hati. Untuk membantu rileks juga bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, kicauan burung atau sesuatu yang dapat merileksasi, serta tubuh dan pikiran santai.

7. Melakukan Kegiatan yang Menyenangkan di Rumah

Untuk menjaga pikiran tetap fokus pada hal positif dan tidak jenuh, para lansia dapat mengisi waktu dengan membaca, melukis, bermain catur, menyulam, menjahit, memainkan dan mendengarkan musik, serta bernyanyi. Bisa juga melakukan kegiatan yang melatih memori ringan. Mengurus tanaman, memberi makan ikan dan menikmati hijau di sekitar rumah sambil berjemur pagi.

8. Tetap Berhubungan Dengan Keluarga dan Teman

Para lansis dianjurkan untuk membatasi interaksi secara langsung kepada orang lain, tetapi pembatasan atau jaga jarak hanya secara fisik, secara sosial dan emosional harus tetap dijalin. Komunikasi via telepon, email, media sosial atau konferensi video dapat membantu lansia mengatasi kecemasan. *