Setidaknya ada dua alasan mengapa Bali disebut Pulau Dewata. Pertama, karena keindahan dan daya magisnya yang luas biasa, sehingga banyak yang setuju jika Bali sebenarnya adalah rumah para dewa. Selain itu, di Pulau Bali banyak ditemukan pura dan candi, bangunan tempat ibadah peninggalan purbakala, yang berasal dari peradaban Hindu dan Budha.
Selain pemandangan indah, Bali memiliki banyak peninggalan sejarah dan nilai-nilai budaya asli Indonesia yang perlu digali. Dari puluhan candi besar di Pulau Dewata, ini dia tujuh diantaranya yang wajib kamu kunjungi:
- Pura Ulun Danu Batur
Dibangun tahun 1926, berada di Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Kapubaten Bangli. Pura ini merupakan kompleks candi terpenting kedua di Bali setelah candi induknya, yaitu Candi Besakih. Pura Ulun Danu Batur didedikasikan untuk Dewi Batari Ulun Danu, dewa pada danau dan sungai. Ulun Danu artinya Pemimpin Danau.
Sampai tahun 1926, Pura Ulun Danu dan Desa Batur berada di bawah kaldera di kaki Gunung Batur. Setelah Gunung berapi ini meletus hebat dan menghancurkan kompleks candi dan permukiman penduduk. Pura Ulun Danu adalah yang tersisa dan penduduk membangun kembali desa di tepi kaldera.
Di Kompleks Pura Ulun Danu ada sembilan kuil yang berbeda, berisi total 285 kuil dan paviliun yang didedikasikan untuk para dewa dan dewi air, pertanian, mata air suci, seni dan kerajinan.
2. Candi Kehen
Berada di Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Candi Kehen disebut juga dengan Candi Hyang Api atau Dewa Api. Kehen artinya api dalam bahasa Bali. Banyak sekali keunikan candi ini. Lokasinya sangat strategis.
Selain itu, pintu masuknya tidak menggunakan Candi Bentar seperti candi Kahyangan Jagat umumnya. Pintu masuk Candi Kehen menggunakan candi kurung. Kemudian, Bale Kulkul di atas Pohon Beringin juga memberikan warna lain bagi Candi Kehen.
3. Pura Luhur Uluwatu
Lokasinya di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Bali diyakini menjadi salah satu pilar spritual di Bali. Candi ini sangat terkenal dan berada di tepi pantai batu karang dengan pemandangan laut dan sunset pada sore hari.
Bayangkan pemandangan ini menjadi latar belakang candi yang magis. Kamu juga bisa menyaksikan pertunjukan tari kecak dan arsitektur khas Bali yang sangat menawan di candi tepi laut ini. Posisi candi sekitar 250 kaki di atas permukaan laut.
4. Pura Taman Ayun
Pura ini milik kerajaan Mengwi, dibangun oleh Raja Mengwi, I Gusti Agung Putu tahun 1556 Saka atau 1634 Masehi. Pura menjadi tempat pemujaan Leluhur Raja Mengwi di Desa Mengwi, Kabupaten Badung. Tahun 2002, Pemda Bali mengusulkan kepada UNESCO agar pura ini masuk dalam World Heritage List.
5. Pura Gunung Kawi
Pura Gunung Kami adalah situs arkeolog yang sangat unik. Kamu akan menemukan kuit yang dipahat dengan cara kuno di batu jurang yang terjal. Ada juga gua-gua kecil sebagai tempat meditasi di antara kuil-kuil. Untuk menjangkau kompleks candi, kamu memang harus berjalam ratusan langkah, tetapi tidak akan terasa capek setelah melihat keindahannya. Candi ini menghadap ke Sungai Pakerisan Bali.
6. Candi Goa Gajah
Candi Goa Gajah Bali berada di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Jaraknya sekitar 27 km daru Kota Denpasar. Candi dibangun di tepi jurang di dekat Sungai Pangkung yang menggabungkan saluran irigasi dan sungai. Kata Goa Gajah berasal dari Lwa Gajah, nama candi Budha atau tempat pertapaan para biksu. Nama Goa Gajah ditulis di atas daun lontar oleh Negara Kertagama yang dikompilasi oleh Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi. Lwa atau Lwah/Loh berarti sungai.
7. Candi Besakih
Lokasinya di Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, wilayah Timur Bali. Beskih adalah candi Hindu terbesar di Bali yang disebut warga lokal dengan nama Pura Besakih. Sebagai candi terbesar, Besakih dinamai Ibu Candi
Pemandangan dari candi sangat indah, mulai dari panorama perbukitan hingga laut. Candi berada di Wilayah Tenggara Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali. Gunung Agung juga diyakini warga Bali sebagai gunung paling suci di Pulau Bali.
Jarak Candi Besakih ke Gunung Agung Sekitar 900 meter. Berdasarkan catatan sejarah, Candi Besakih sudah ada tahun 1007 Masehi, sejak kejayaan Dinasti Gelge, sekitar abad ke-15 dan menjadi pusat candi suci untuk seluruh Pulau Bali.
Di kompleks candi ini ada 18 tempat suci terpisah. Tiga candi utama adalah Pura Penataran Agung didedikasikan untuk Sang Hyang Widi Wasa. Pura Kiduling Kreteg untuk Brahma. Pura Batu Madeg untk Wisnu.
Bagi warga Bali, kunjungan ke tempat suci Candi Besakih untuk ziarah khusus. Pada bulan purnama, Besakih akan dikunjungi peziaran sambil menggelar acara “Kedasa”, yaitu merayakan kunjungan para dewa dewi ke Pulau Dewata. *