Skip to content

Ingin Berhasil Ujian Tulis Berbasis Komputer? Lakukan 5 Langkah Ini

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sudah diterapkan secara nasional terhadap semua pelajar dan mahasiswa di Indonesia saat ini. Jadi tidak alasan lagi, tidak bisa ikut karena tidak bisa mengaplikasikan komputer. Bisa-bisa rugi sendiri, tidak memiliki nilai alias tidak lulus.

Tidak jarang, peserta tidak lulus bukan karena tidak memahami konten pertanyaan, tetapi karena kesalahan masalah teknis. Misalnya, salah memasukkan nama, jawaban, atau mengklik sesuatu yang tidak perlu di sistem. Kemudian panik dan semakin membuat kesalahan teknis. Agar hasil UTBK dapat maksimal, setidaknya lakukan tiga langkah berikut ini.

  1. Pahami Materi Pelajaran

Apapun ceritanya, sehebat apapun kamu mengoperasikan komputer, yang terpenting adalah menguasai materi pelajaran yang akan diujikan. Sebelum ujian berlangsung pastikan kamu sudah belajar dan memiliki gambaran terhadap soal-soal yang akan ditanyakan.

Untuk memudahkan memahami sekaligus menghapal pelajaran bisa gunakan rumus 5W+1H. Pahami apa (What), siapa (Who), mengapa (Why), dimana (Where) dan kapan (When) serta bagaimana (How) dalam mata pelajaran itu. Prinsip 5W+1H memudahkan membayangkan teori-teori canggih ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian tulislah poin-poin penting dalam catatan yang kemungkinan akan ditanyakan, selanjutnya ulas masing-masing poin itu satu persatu. Usahakan jangan belajar dengan sistem kebut semalam atau belajar pada H-1 ujian, sehingga kamu tidak lagi memiliki waktu untuk mengulas poin-poin yang telah disusun dan melatih soal-soal dari ujian sebelumnya.

2. Rajin Try Out

Memang yang terpenting dalam mengahdapi ujian apapun itu, baik manual atau berbasis komputer adalah pemahaman terhadap konten alias mata pelajaran. Namun, di era digitalisasi sekarang ini, ada tuntutan khusus, yaitu bisa mengaplikasikan teknologi informasi adalah sebuah keharusan, meskipun itu hanya menjadi sarana pendukung.

Tidak ada pilihan lain, kamu harus bisa menguasai cara mengoperasikan komputer dan sistem yang digunakan, mulai dari proses pendaftaran, memilih jadwal pelaksanaan UTBK, memilih program studi, serta mengunggah dokumen yang dibutuhkan.

Rajin try out akan membuatmu semakin akrab dengan teknologi. Seperti kata pepatah lama “Alah Bisa Karena Biasa”. Artinya pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang tidak akan lagi terasa sukar, bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

3. Istirahat yang Cukup

Jika kedua poin di atas sudah kamu lakukan, jangan lupa istirahatlah yang cukup. Tidur yang cukup dan makan makanan bergizi, bisa juga kamu lakukan olah raga ringan di sela-sela belajar persiapan ujian, misalnya jalan santai pada pagi atau sore hari di taman atau sekitar kompleks rumah. Sehingga pada saat ujian berlangsung kamu dalam keadaan bugar.

Alangkah disayangkan, jika semua persiapan sudah matang, tetapi kamu ternyata sakit pada saat hari H dan tidak bisa mengikuti ujian. Atau bisa mengikuti ujian, tetapi dalam keadaan tidak bugar, sehingga tidak bisa mengingat jawaban soal-soal dengan maksimal. Lebih parah lagi, karena terlalu keras belajar dan try out, akhirnya tertidur pulas pada saat hari H ujian.

4. Konsentrasi dan Jangan Panik

Banyak orang mengatakan tips untuk tidak panik saat mengikuti ujian adalah sudah menguasai pelajaran dan semua metode ujian. Nah, kalau kamu sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan sudah pula menguasai dari sisi teknis menjawab soal berbasis komputer, tidak alasan lagikan untuk panik?

Berkonsentrasilah. Masuk ruangan ujian dengan optimistis. Awali proses ujian dengan mendapatkan posisi duduk tegak dan nyaman. Kemudian, berdoa sejenak, tarik nafas beberapa detik akan membantumu rileks. Selanjutnya, buka sistem. isi data yang diminta dengan tenang. Sebelum mengklik kirim, pastikan semua data sudah terisi dengan benar.

Setelah itu, tetapi konsentrasi dan tenang, masuk menjawab soal-soal ujian. Praktekkan apa yang sudah kamu pelajari sebelumnya.

5. Manajemen Waktu

Jangan lupa meski konsentrasi dan tenang kamu tetap dikejar waktu, jadi jangan berlama-lama bertahan di sebuah soal. Contohnya, jika ada 100 soal yang ditanyakan dalam waktu 60 menit, berarti rata-rata kamu hanya punya waktu 0,6 menit membaca dan menjawab satu soal.

Jika kamu merasa sama sekali tidak mengetahui jawabannya gunakan strategi untuk menjawabnya. Jika peraturan ujian soal yang salah akan dikurangi nilai, maka jangan jawab soal itu. Namun, jika tidak ada pengurangan nilai terhadap  jawaban salah, jawab pertanyaan itu dengan perasaan saja, semoga jawaban yang dipilih benar dan kalau salah tidak ada pengurangan nilai.

Langsung pindah ke soal berikutnya karena akan sayang sekali jika kamu kehabisan waktu, padahal soal-soal di nomor selanjutnya sebenarnya bisa kamu jawab. *