Skip to content

Mendadak Belajar Online Akibat Covid-19

Siap atau tidak, sedikitnya 8 juta mahasiswa dan 300.000 dosen di Indonesia mendadak harus melakukan kegiatan belajar dan mengajar secara daring (online), akibat Covid-19. Sambil memastikan perkuliahan terus berlangsung selama masa pandemi, Kemendikbud menyusun Learning Management System (LMS) bagi Perguruan Tinggi yang memuat Modul Mitigasi Covid-19.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menyiapkan Learning Management System (LMS) bagi Perguruan Tinggi yang belum memiliki platform belajar jarak jauh. LMS akan diberikan secara gratis, berbasis moodle dan google classroom.

Learning Management System (LMS) tidak hanya akan menfasilitasi proses belajar mengajar secara daring, tetapi juga memungkinkan managemen waktu diatur sesuai kebutuhan. Konsepnya masih sejalan dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kemendikbud, Nizam, mengatakan akses ke sejumlah website, seperti di sistem pembelajaran daring (SPADA) sudah masuk dalam white list, artinya tidak berbayar.
SPADA adalah layanan yang diberikan bagi pengguna sebagai media berbagi konten-konten pembelajaran di berbagai bidang.

Perguruan tinggi dan mahasiswa dapat memanfaatkan konten belajar yang telah disediakan gratis oleh berbagai instansi pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/. Kemendikbud membuka ruang bagi dosen yang ingin berbagi materi terbuka melalui platform ini.

“Jadi kalau mengakses situs-situs pembelajaran di kampus-kampus yang sudah terdaftar URL-nya itu sudah tidak berbayar sudah di-white list-kan oleh internet provider,” jelas Nizam, dalam keterangan resmi Kemendikbud, awal pekan ini.

Selain dari sisi infrastruktur, konten dan materi pembelajaran berbasis video dan multimedia juga akan dimasukkan ke SPADA, sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah oleh para dosen di seluruh Indonesia.
Materi pembelajaran tidak akan terbatas kepada teori yang masuk dalam kurikulum pegangan dosen. Namun, kondisi kekinian yang menyebabkan mahasiswa tidak bisa memenuhi jadwal belajar daring, akan dimasukkan dalam penilaian kuliah.

Mitigasi Covid-19

Contohnya, sedang disiapkan modul praktik untuk Mitigasi Covid-19. Bagi mahasiswa jurusan kesehatan yang menjadi relawan penanganan Covid-19, akan berhak mendapatkan SKS dari kompetensi tentang epidemologi, screening, komunikasi sosial dan kegiatan lain di lapangan.

Dengan cara ini, kegiatan sosial relawan dapat dilaporkan dan masuk dalam transkrip nilai. Modul Mitigasi Covid-19 juga memuat materi pembelajaran dan tata cara mendapatkan SKS mahasiswa jurusan teknik yang membuat face-shield, masker, serta ventilator dan alat pelindung diri (APD).

Modul Mitigasi Covid-19 ini diharapkan akan memunculkan banyak penelitian dan proyek mandiri dosen maupun mahasiswa. Penelitian yang membahas fenomena terkini dan lebih menyentuh persoalan masyarakat dan lingkungan.

“Proyek-proyek mandiri di Kampus Merdeka itu di-SKS-kan. Jadi ini bentuk-bentuk pembelajaran lekinian yang sangat kami harapkan. Agar mahasiswa menjadi kreatif inovatif, bisa mewujudkan idenya dan mengikui passion-nya,” terang Nizam.

Evaluasi Belajar Daring

Untuk memproduksi koten dan infrastruktur Learning Management System (LMS) Perguruan Tinggi yang memuat Modul Mitigasi Covid-19, Kemendikbud telah melakukan survei sebanyak dua kali, yaitu Maret dan April 2020 kepada dosen dan mahasiswa sebagai responden.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 70% responden menyatakan pembelajaran daring baik bahkan sangat baik. Sedangkan, 30% lainnya masih mengakui adanya kelemahan dan kendala, seperti jangkauan sinyal dan stabilitas jaringan.

Untuk mencari solusi masalah jaringan, Kemendikbud berupaya mengoptimalkan perluasan dan stabilitas jaringan melalui koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
“Dan kami sudah berkoordinasi erat dengan mereka untuk merangkul daerah-daerah 3T yang saat ini blank spot untuk bisa diupayakan ter-cover di semester depan karena mahasiswa saat ini sudah berada di kampung halamannya masing-masing,” tambahnya.

Pelatihan Dosen

Saat ini, Kemendikbud dalam proses memandu pembuatan 1.000 materi pembelajaran praktik kepada dosen. Materi itu, ditargetkan sudah rampung dan terkumpul semuanya dalam dua bulan ke depan, sehingga dapat segera dimuat di multimedia dalam bentuk video.

Saat ini, sedang digelar pelatihan untuk seluruh dosen akademik dan vokasi secara terbuka selama sebulan lebih dari tanggal 18 Juni hingga akhir Juli. Pelatihan bersifat gratis.
Topik yang diajarkan, antara lain penggunaan teknologi pembelajaran daring, tentang pedagogik, perencanaan pembelajaran, manajemen sistem, cara memanfaatkan berbagai teknologi, serta tips dan trik menghemat pulsa.

Sejauh ini, sejumlah platform pembelajaran produksi dalam negeri sudah banyak digunakan, antara lain onlinemeeting, MocoAcademy, Zoom, Webex, You Need Me dan Cloud X. Quota peserta untuk ruang diskusi juga semakin hari semakin bertambah. *