Skip to content

Dongeng: Jenis, Ciri-ciri, Fungsi, Elemen dan Contoh

Dongeng merupakan bagian integral dari budaya dan tradisi lisan di seluruh dunia. Sejak zaman dahulu, dongeng telah digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan moral, menghibur, dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan.

 “Pada suatu hari, hiduplah seorang…..”

Hayo, pasti EDOOers ngak asing nih dengan potongan kalimat di atas kan? Ya, bener banget. Itu adalah contoh awalan dari sebuah cerita dongeng.

Dongeng sudah menjadi bacaan atau cerita yang sering kita dengar saat masih anak-anak. Tidak hanya cerita khayalan, dongeng juga memiliki arti atau pesan tersirat untuk para pembacanya. Namun, apakah EDOOers ketahui tentang apa itu dongeng? Lalu, seperti apa ciri-ciri dan Fungsi dongeng? Kemudian, Apa saja Elemen dan Contohnya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini:

Apa itu Dongeng?

Menurut KBBI, dongeng adalah sebuah cerita yang tidak benar-benar terjadi, (terutama kejadian di zaman dahulu yang aneh-aneh). Bisa disimpulkan bahwa, dongeng merupakan cerita rakyat yang fiktif atau khayalan dengan tema-tema yang imajinatif dan sering tidak masuk akal.

Dongeng diceritakan secara lisan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Cerita-cerita ini sering kali melibatkan elemen-elemen fantasi dan tokoh-tokoh yang tidak nyata seperti peri, raksasa, hewan yang bisa berbicara, dan sebagainya. Dongeng tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran kepada pendengarnya.

Jenis-jenis Dongeng

Dongeng memiliki berbagai jenis yang dapat dikategorikan berdasarkan tema, karakter, atau fungsi cerita. Berikut adalah beberapa jenis dongeng yang paling umum:

  1. Fabel, adalah dongeng yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Hewan-hewan dalam fabel biasanya memiliki sifat-sifat manusia dan berperilaku seperti manusia. Tujuan utama dari fabel adalah untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran tentang kehidupan.

Contoh: Fabel Aesop seperti “Kura-kura dan Kelinci” yang mengajarkan tentang ketekunan dan kerendahan hati.

  1. Legenda, adalah cerita yang dianggap memiliki basis sejarah atau mitos yang berkaitan dengan tempat atau peristiwa tertentu. Meskipun sering kali mengandung elemen fantasi, legenda biasanya lebih terikat pada kenyataan dan dipercaya sebagai bagian dari sejarah lokal.

Contoh: Legenda Danau Toba di Indonesia yang mengisahkan asal usul terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir.

  1. Mitos, adalah cerita yang berkaitan dengan dewa-dewi, makhluk mitologis, dan peristiwa supernatural. Mitos biasanya digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau asal-usul kehidupan dan budaya.

Contoh: Mitos Yunani tentang Prometheus yang mencuri api dari dewa-dewa untuk diberikan kepada manusia.

  1. Sage, adalah cerita yang mirip dengan legenda tetapi lebih banyak berkaitan dengan peristiwa sejarah dan tokoh-tokoh nyata. Sage sering kali menggambarkan petualangan dan kepahlawanan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

Contoh: Cerita tentang Robin Hood yang merampok orang kaya untuk membantu orang miskin di Inggris.

  1. Cerita Rakyat, adalah cerita yang berasal dari tradisi lisan suatu daerah atau komunitas tertentu. Cerita rakyat sering kali mencerminkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.

Contoh: Cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatra Barat yang mengisahkan tentang seorang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu.

Ciri-ciri Dongeng

Dongeng memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis cerita lainnya. Berikut adalah ciri-ciri utama dongeng:

  1. Fiksi, Dongeng adalah cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi. Meskipun beberapa dongeng mungkin memiliki elemen yang diambil dari kehidupan nyata, keseluruhan cerita biasanya merupakan hasil imajinasi.
  1. Anak-anak sebagai Sasaran Utama, Dongeng sering kali ditujukan untuk anak-anak. Cerita-cerita ini biasanya sederhana, dengan pesan moral yang jelas dan mudah dipahami oleh anak-anak.
  1. Penggunaan Elemen Fantasi, Dongeng sering kali mengandung elemen fantasi seperti makhluk mitologis, sihir, dan dunia-dunia ajaib. Elemen-elemen ini membuat cerita lebih menarik dan menawan.
  1. Pengajaran Nilai Moral, Salah satu tujuan utama dongeng adalah untuk mengajarkan nilai-nilai moral. Setiap dongeng biasanya mengandung pesan atau pelajaran yang ingin disampaikan kepada pendengar atau pembacanya.
  1. Struktur Narasi yang Sederhana, Dongeng memiliki struktur narasi yang sederhana, dengan alur cerita yang mudah diikuti. Biasanya terdiri dari pengenalan, konflik, dan penyelesaian.

Fungsi Dongeng

Dongeng memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat, baik dalam konteks pendidikan, sosial, maupun budaya. Berikut adalah beberapa fungsi utama dongeng:

  1. Menghibur, Salah satu fungsi utama dongeng adalah untuk menghibur pendengarnya. Cerita-cerita ini sering kali menyenangkan dan menarik, membuat pendengar terlibat dan terhibur.
  1. Mendidik, Dongeng sering digunakan sebagai alat pendidikan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan pelajaran hidup kepada anak-anak. Melalui dongeng, anak-anak belajar tentang baik dan buruk, kejujuran, keberanian, dan nilai-nilai penting lainnya.
  1. Melestarikan Budaya, Dongeng membantu melestarikan budaya dan tradisi lisan suatu masyarakat. Cerita-cerita ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, menjaga agar nilai-nilai dan kepercayaan budaya tetap hidup.
  1. Memperkuat Identitas Sosial, Dongeng dapat memperkuat identitas sosial dan rasa kebersamaan dalam suatu komunitas. Dengan berbagi cerita yang sama, anggota komunitas merasa terhubung satu sama lain dan memiliki warisan budaya yang sama.
  1. Menjelaskan Fenomena Alam, Beberapa dongeng digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau peristiwa yang sulit dipahami. Misalnya, mitos tentang asal-usul gunung atau sungai tertentu dapat membantu masyarakat memahami dan menerima fenomena alam di sekitar mereka.

Elemen-elemen Dongeng

Dongeng terdiri dari beberapa elemen penting yang membentuk cerita secara keseluruhan. Berikut adalah elemen-elemen utama yang biasanya terdapat dalam dongeng:

  1. Tokoh, Tokoh dalam dongeng bisa berupa manusia, hewan, atau makhluk fantastis lainnya. Tokoh-tokoh ini biasanya memiliki karakteristik yang jelas dan peran yang penting dalam perkembangan cerita.
  1. Latar, Latar adalah tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Latar dalam dongeng sering kali berada di dunia yang fantastis atau di masa lalu yang jauh. Latar ini membantu menciptakan suasana yang mendukung elemen-elemen fantastis dalam cerita.
  1. Alur, Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Alur dalam dongeng biasanya sederhana, dengan pengenalan, konflik, dan penyelesaian yang jelas. Alur ini membantu pembaca atau pendengar mengikuti perkembangan cerita dengan mudah.
  1. Tema, Tema adalah ide atau pesan utama yang ingin disampaikan melalui dongeng. Tema ini biasanya berkaitan dengan nilai-nilai moral atau pelajaran hidup yang ingin diajarkan kepada pendengar atau pembaca.
  1. Konflik, Konflik adalah masalah atau tantangan yang dihadapi oleh tokoh utama dalam cerita. Konflik ini menjadi pendorong utama alur cerita dan membantu mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam dongeng.
  1. Penyelesaian, Penyelesaian adalah bagian akhir dari cerita di mana konflik diselesaikan dan cerita mencapai akhirnya. Penyelesaian ini biasanya mengandung pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan melalui dongeng.

Contoh Dongeng dari Berbagai Budaya

Untuk lebih memahami berbagai jenis dongeng, berikut adalah beberapa contoh dongeng dari berbagai budaya di dunia:

  1. Cinderella (Eropa), adalah salah satu dongeng paling terkenal di dunia, yang berasal dari tradisi lisan Eropa. Cerita ini mengisahkan seorang gadis yatim piatu yang hidup bersama ibu tiri dan saudara-saudara tirinya yang jahat. Dengan bantuan ibu peri, Cinderella dapat menghadiri pesta dansa di istana dan akhirnya menikah dengan pangeran. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kebaikan dan ketulusan hati akan mendapatkan balasan yang baik.
  1. Bawang Merah dan Bawang Putih (Indonesia), adalah dongeng terkenal dari Indonesia. Cerita ini mengisahkan dua saudara tiri, Bawang Merah yang jahat dan Bawang Putih yang baik hati. Meskipun sering diperlakukan dengan buruk oleh ibu tiri dan Bawang Merah, Bawang Putih tetap bersabar dan akhirnya mendapatkan kebahagiaan dengan bantuan ikan ajaib. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kesabaran dan kebaikan hati akan selalu mendapatkan balasan yang baik.
  1. The Tortoise and the Hare (Fabel Aesop, Yunani), ini mengisahkan tentang seekor kura-kura yang menantang kelinci yang sombong untuk berlomba. Kelinci, yang yakin akan kemenangannya, beristirahat di tengah jalan, sementara kura-kura terus berjalan dengan lambat tetapi pasti. Akhirnya, kura-kura memenangkan perlombaan. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa ketekunan dan kesabaran dapat mengalahkan kecepatan dan kesombongan.
  1. The Boy Who Cried Wolf (Fabel Aesop, Yunani), Cerita ini mengisahkan seorang anak gembala yang sering berbohong dengan berpura-pura ada serigala yang menyerang domba-dombanya. Ketika benar-benar ada serigala yang datang, tidak ada yang percaya padanya, dan akhirnya domba-dombanya dimakan serigala. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kebohongan akan merusak kepercayaan orang lain.
  1. The Legend of Sleepy Hollow (Amerika Serikat), adalah cerita horor dari Amerika Serikat yang mengisahkan tentang seorang guru bernama Ichabod Crane yang dihantui oleh kepala penunggang kuda tanpa kepala. Cerita ini berlatar di sebuah desa kecil bernama Sleepy Hollow dan menjadi salah satu dongeng horor klasik di Amerika. Cerita ini mengandung pesan tentang keberanian dan menghadapi ketakutan.

Dongeng adalah bagian penting dari budaya dan tradisi lisan di seluruh dunia. Melalui dongeng, nilai-nilai moral, etika, dan pelajaran hidup dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan menghibur. Berbagai jenis dongeng, seperti fabel, legenda, mitos, sage, dan cerita rakyat, memiliki ciri-ciri, fungsi, dan elemen-elemen yang membuatnya unik dan berharga.

Dengan memahami dan melestarikan dongeng, kita tidak hanya menjaga warisan budaya kita, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting kepada generasi mendatang. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dunia dongeng dan menginspirasi kita semua untuk terus mendengarkan, menceritakan, dan menghargai cerita-cerita yang telah diwariskan kepada kita.

Nah, itulah EDOOers, pembahasan mengenai Dongeng: Jenis, Ciri-ciri, Fungsi, Elemen dan Contohnya . By the way, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran skolah bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar.

Salam Literasi untuk Edukasi!

by : Ma’ruf Munir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *