Pada suatu ekosistem, pastinya terdapat interaksi antara makhluk hidup yang menghasilkan aliran energi serta siklus transfer materi dari organisme yang satu ke lainnya yang biasa dinamakan rantai makanan. Nah, dalam tulisan kali ini, akan dibahas secara lengkap tentang pengertian rantai makanan, fungsi, jenis, serta contoh-contoh rantai makanan di lingkungan sekitar. Yuk, simak ulasannya berikut ini ya!.
Pengertian Rantai Makanan
Berbicara mengenai rantai makanan, berdasarkan definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, rantai makanan ialah sebuah rangkaian tahapan bagaimana suatu organisme memperoleh makanan dalam bentuk rangkaian dan membentuk rantaian.
Sederhananya, rantai makanan merupakan sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan suatu urutan-urutan tertentu. Pada sebuah rantai makanan, pastinya makhluk hidup mempunyai peran masing-masing, mulai dari produsen, konsumen, hingga pengurai atau dekomposer.
Sedangkan, sekumpulan rantai makanan yang saling memiliki hubungan disebut jaring-jaring makanan. EDOOers tahu nggak? Kalo rantai makanan itu sangat penting pada sebuah ekosistem. Apabila rantai makanan itu terganggu maka ekosistem tersebut dapat menjadi rusak.
Apa Fungsi dari Rantai Makanan?
Fungsi rantai makanan pada dasarnya ialah untuk menjaga ekosistem. Berikut ini akan dijelaskan lebih lengkap tentang dua fungsi rantai makanan:
- Menjaga Kestabilan Ekosistem
Fungsi rantai makanan yang pertama ialah untuk menjaga kestabilan ekosistem. Setiap komponen dan makhluk hidup yang ada di dalam rantai makanan akan saling bergantung.
Jika salah satu komponen itu hilang, maka bdapat menyebabkan punahnya komponen lainnya, sehingga kestabilan ekosistem akan terganggu sampai terancam.
- Menguraikan Interaksi Antar Spesies pada Ekosistem
Fungsi kedua dari rantai makanan ialah bisa menguraikan interaksi antar spesies pada sebuah ekosistem. Hal tersebut dapat membantu membedakan antar spesies, mana yang termasuk spesies transisi, badal, sampai predator.
Jenis-Jenis Rantai Makanan
Rantai makanan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan organisme yang mengawalinya, yaitu rantai makanan perumput, parasit, detritus, dan saprofit. Berikut ini penjelasan masing-masing terkait jenis rantai makanan:
- Rantai Makanan Perumput (Grazing Food Chain)
Jenis pertama dan yang paling sering ditemui adalah rantai makanan perumput atau grazing food chain. Jenis rantai makanan ini dimulai dari tumbuhan sebagai produsen di tingkat trofik pertamanya. Lalu, setelah rumput ada konsumen tingkat pertama, yakni hewan-hewan yang makan tumbuhan, seperti ulat dan belalang.
Kemudian, konsumen tingkat pertama akan dimakan oleh konsumen tingkat kedua, contohnya burung yang makan belalang. Selanjutnya, dilanjutkan dengan konsumen tingkat ketiga yang akan memakan konsumen tingkat kedua. Hingga pada akhirnya konsumen tingkat akhir mati, maka bangkainya terurai oleh bakteri pengurai.
- Rantai Makanan Parasit
Parasit notabene sebagai organisme yang hidup dengan merugikan organisme lainnya. Adapun, jenis rantai makanan hewan parasit ini mempunyai ciri khas yaitu adanya organisme kecil yang makan organisme besar.
Contoh dari jenis rantai ini adalah badan kerbau yang mengandung kutu sebagai parasit, lalu kemudian kutu dimakan oleh burung jalak yang sedang mencari makan, dilanjutkan burung jalak yang akan dimakan burung elang.
- Rantai Makanan Detritus
Berbeda dengan rantai makanan perumput (grazing food chain), jenis ketiga ini dimulai dari detritivor atau organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan memakan detritus (sisa-sisa makhluk hidup lain).
Adapun, detritus itu seperti ranting, kotoran hewan, dan daun yang sudah diuraikan pengurai. Sedangkan, contoh hewan detritivor yang memakan detritus ialah cacing, rayap, keluwing, dan lain sebagainya.
- Rantai Makanan Saprofit
Jenis terakhir ialah rantai makanan saprofit yang dimulai dari sebuah proses penguraian makhluk hidup yang sudah mati oleh organisme saprofit (bakteri, jamur, dan lumut). Adapun, saprofit merupakan organisme yang dapat mengurai sisa-sisa makhluk hidup yang mati.
Sementara itu, contoh dari rantai makanan saprofit ialah kayu lapuk yang dimakan oleh jamur, lalu jamur tersebut dimakan ayam, dan selanjutnya ayam dimakan oleh pemangsanya yaitu rubah.
Contoh-Contoh Rantai Makanan
Rantai makanan selalu ada dimana pun ekosistem. Berikut ini contoh-contoh rantai makanan di darat, laut, dan sungai yang dapat menambah pemahamanmu untuk materi Biologi kali ini.
- Contoh Rantai Makanan di Hutan
Energi matahari – akan menghasilkan rumput – yang dimakan oleh rusa – rusa kemudian akan dimakan oleh harimau – harimau akan mati dan dimakan oleh pengurai.
- Contoh Rantai Makanan di Sawah
Energi matahari – Padi – Burung kecil pemakan biji – Ular sawah – Elang – Pengurai
Energi matahari – Padi – Tikus – Ular sawah – Elang – Pengurai
- Contoh Rantai Makanan di Kebun
Energi matahari – Tumbuhan sayur – Ulat – Burung – Kucing – pengurai
Bunga – Belalang – Ayam – Ular – Pengurai
- Contoh Rantai Makanan di Padang Rumput
Rumput – Zebra – Singa – Pengurai
- Contoh Rantai Makanan di Laut
Phytoplankton – Ikan kecil – Anjing Laut – Hiu – Pengurai.
- Contoh Rantai Makanan di Sungai
Alga atau lumut – Udang – Ikan – Ular Sungai – Pengurai.
Sekian tadi pembahasan tentang seluk beluk rantai makanan di pelajaran Biologi yang penting untuk setiap ekosistem di bumi. By the way, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran Biologi bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar. Salam Literasi untuk Edukasi!