Skip to content

Mengenal Empat Pilar Belajar dalam Menguatkan Fondasi Pendidikan di Abad 21

Pendidikan harus menjadi sebuah ruang teruntuk individu memahami dunia di era yang semakin modern. Maka dari itu, penting sekiranya untuk mengetahui empat pilar belajar menurut UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.

Melalui pendidikan yang merupakan jendela kehidupan, seorang individu akan dapat memiliki sumber pengetahuan dan keterampilan yang bisa membantu mereka mencapai tujuan serta cita-cita. Selain itu, lewat pendidikan seseorang juga akan belajar terkait bagaimana berperilaku dan tumbuh di lingkungan sosial. 

Salah satu agen utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas ialah guru. Guru sebagai tenaga pendidik yang mempunyai kualifikasi dan kemampuan yang baik bisa menciptakan seorang individu yang siap berkarir ke jenjang yang lebih besar.

Maka dari itu, penting sekiranya bagi seorang guru untuk terus meningkatkan kemampuan, kepekaan, dan keterampilannya dengan berbagai upaya-upaya yang ada. 

Guru yang mempunyai sertifikasi dan kompetensi yang terjamin bisa meningkatkan kepercayaan diri, bahwa pendidikan ialah pilihan terbaik dalam membentuk jati diri seorang individu. Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mempelajari empat pilar belajar dalam pendidikan. 

Empat Pilar Belajar Menurut UNESCO

Tuntutan dunia internasional terhadap tugas-tugas guru tidaklah ringan. Pada akhir tahun 90-an, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyusun kerangka kerja dalam menghadapi abad ke-21, yaitu melaksanakan empat pilar belajar.

Secara umum, kerangka kerja yang disusun tersebut menjelaskan bahwa pendidikan harus mempunyai tujuan yang lebih luas daripada sekedar ilmu pengetahuan saja. Pendidikan harus menjadi ruang bagi setiap orang untuk memahami dunia dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah di era yang semakin modern.

Berdasarkan penyusunan kerangka kerja di atas, maka UNESCO merekomendasikan empat pilar belajar dalam bidang pendidikan, ke-4 pilar pendidikan menurut unesco tersebut yaitu:

  1. Learning to know (belajar untuk mengetahui)
  2. Learning to do (belajar melakukan atau mengerjakan)
  3. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
  4. Learning to be (belajar untuk menjadi/mengembangkan diri sendiri)

Penjelasan Empat Pilar Belajar sebagai Penunjang Pembelajaran

Sesudah mengetahui empat pilar belajar dari UNESCO di atas, maka selanjutnya EDOO akan menguraikan empat pilar belajar dalam pendidikan di Indonesia! simak dengan saksama ya EDOOcator!

  1. Learning To Know (belajar untuk mengetahui)

Menyoal pendidikan, guru merupakan fasilitator terbaik bagi siswanya. Maka dari itu, Bapak/Ibu EDOOcator harus dapat mengarahkan siswanya untuk bisa berperan dan terlibat dalam pembelajaran.

Selain itu, EDOOcator juga harus mengetahui strategi terbaik untuk mendorong siswa bertanya, belajar, dan mengembangkan minat mereka. Keaktifan siswa tersebutlah yang akan menjadi indikator keberhasilan pendidikan, sehingga aspek learning to know menjadi sangat penting sebagai langkah pertama dalam pembelajaran. 

  1. Learning To Do (belajar melakukan atau mengerjakan)

Aspek kedua berkaitan dengan pengembangan keterampilan dan implementasinya. Nah, Bapak/Ibu EDOOcator harus mampu memberikan kesempatan bagi siswanya untuk belajar lewat pengalaman langsung dan praktek, sehingga mereka bisa mengembangkan keterampilan.

Maka dari itu, pada aspek kedua ini, EDOOcator harus lebih aktif dalam mengarahkan siswa-siswinya untuk lebih mengenal dan mendalami minat dan bakat yang mereka miliki, supaya keterampilannya tersebut bisa digunakan untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis ini.

  1. Learning To Live Together (belajar untuk hidup bersama)

Pendidikan selalu menjadi tempat terbaik guna mengembangkan keterampilan sosial. Maka dari itu, lewat pendidikan Bapak/Ibu EDOOcator harus mampu mempromosikan nilai-nilai moral, harmoni, kerja sama, dan Pancasila kepada para siswa.

Nilai-nilai tersebutlah yang bisa menjadi landasan berpikir, sehingga mereka bisa lebih matang dalam lingkungan masyarakat. Penerapan hal tersebut bisa diwujudkan lewat kegiatan gotong royong, bakti sosial, dan aktivitas-aktivitas kemanusiaan lainnya. 

  1. Learning To Be (belajar untuk menjadi/mengembangkan diri sendiri)

Aspek terakhir dan merupakan wujud pengembangan maksimal dari ketiga aspek sebelumnya adalah learning to be. Pada tahap ini, EDOOcator bida memberikan siswa kesempatan lebih besar untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan kepentingan-kepentingan mereka.

Selain itu, EDOOcator harus mampu mendorong siswa untuk mengembangkan rasa kepercayaan diri dan kemandirian mereka. Sebagai pilar perubahan bangsa, EDOOcator bisa memulai penerapan aspek tersebut dengan memberikan motivasi, mengajak siswa untuk berdiskusi perihal masa depan, dan membuka layanan konsultasi.

Demikianlah tadi beberapa informasi yang dapat EDOO sampaikan perihal empat pilar belajar dalam menguatkan fondasi pendidikan menurut UNESCO. Berkat bertumpu pada keempat pilar tersebut, baik guru dan siswa bisa menjadi agen perubahan bangsa dan membawa pendidikan di Indonesia pada taraf yang lebih baik lagi. Salam Literasi Untuk Edukasi!