Sudah kita lalui semua pelaksanakan Pemilu 2024 untuk memilih calon presiden dan wakilnya serta para calon legislatif. Namun, ternyata di berbagai belahan dunia pernah diadakan Pemilu paling aneh, lho EDOOers. Bahkan Pemilu teraneh tersebut diselenggarakan di sejumlah negara di luar negeri. Yuk, kita cari tahu bersama-sama EDOOers!
Pemungutan suara menjadi suatu hal umum yang dilakukan terutama di negara-negara demokrasi. Bahkan, di Indonesia sendiri, pemilihan umum dilaksanakan dengan cara mencoblos surat suara di tempat pemungutan suara, sama halnya dengan negara lainnya pun juga menerapkan sistem tersebut.
Meskipun begitu, terdapat sejumlah wilayah yang menyelenggarakan pemungutan suara dengan cara tidak biasa. Mulai dari memakai kelereng sampai teriakan. Apabila EDOOers penasaran, yuk simak deretan sistem Pemilu paling aneh dari berbagai belahan dunia.
- Surat Suara dari Luar Angkasa
Demi memastikan seluruh warga negaranya menggunakan hak pilih suaranya, maka Pemerintah Amerika lewat bantuan NASA menggelar pemungutan suara dari luar angkasa, lho EDOOers. Hal tersebut ditujukan kepada para astronot Amerika yang sedang bertugas disana.
Menurut data dari Insure and Go, pemungutan suara dari luar angkasa pertama kali dilakukan dan disahkan pada tahun 1997, ketika undang-undang negara bagian Texas mengizinkan astronot bernama David Wolf untuk memberikan suaranya dari stasiun luar angkasa Rusia, Mir.
Proses pemungutan suaranya pun tidak begitu rumit, karena menggunakan surat suara elektronik yang dihasilkan di Texas lalu disambungkan lewat Houston ke anggota kru pemungutan suara. Kemudian, surat suara tersebut langsung dikirim kembali ke planet bumi.
- Memilih Badak Menjadi Dewan Kota
Pada tahun 1959 di Brazil, terdapat seekor badak bernama Cacareco yang memenangkan sebuah Pemilu untuk menjadi DPR atau Dewan Kota. Badak betina tersebut berhasil memperoleh 100.000 suara dari warga setempat dan mengalahkan kandidat-kandidat lain yang notabene manusia.
Alasan utama warga memilih badak tersebut, karena mereka protes terhadap peraturan Pemerintah Brazil pada waktu itu dan dikarenakan para pemilih merasa muak dengan masifnya korupsi di kota Sao Paulo, Brasil.
3. Pemenang Ditentukan Oleh Anak Kecil
Paus Koptik yang merupakan seorang pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria ternyata beliau dipilih dengan cara yang sangat unik loh, EDOOers. Soalnya, pemilihan suara Paus Koptik tersebut melibatkan seorang anak laki-laki yang berusia lima tahun.
Sebelumnya, ada tiga kandidat akan dipilih terlebih dahulu oleh Sinode Suci Gereja Koptik, yaitu badan pengambil keputusan tertinggi. Nama ketiga kandidat tersebut ditulis pada tiga lembar kertas terpisah, yang selanjutnya ditaruh dalam piala di altar Katedral St. Markus, Kairo.
Sesudah itu, anak laki-laki yang berusia lima tahun yang dipilih dari jemaat akan ditutup matanya lalu diminta untuk mengambil selembar kertas dari piala. Keputusan anak laki-laki inilah yang dinilai sebagai ‘Pilihan Sang Ilahi’ dikarenakan ia dianggap telah dibimbing oleh tangan Tuhan.
- Pemilihan Kandidat Lewat Teriakan
Pemilu paling aneh yang keempat adalah yang terjadi di Sparta, yaitu sebuah kota yang terletak di Yunani Kuno. Salah satu bagian dari gaya pemerintahan Spartan kuno terdahulu ialah Appella atau Demos, yakni majelis rakyat yang bertemu hanya sebulan sekali.
Nah, setiap warga negara Sparta yang berusia di atas 30 tahun bebas untuk membela Appella. Mereka kemudian diharuskan untuk menyerahkan diri pada Shout. Adapun, Shout disini pada dasarnya merupakan suatu bentuk pemungutan suara jarak jauh.
Prosesnya saja dilakukan dengan cara berteriak sebagai bentuk dukungan terhadap kandidat. Para kandidat akan berjalan di depan orang-orang banyak secara acak. Sedangkan, sekelompok evaluator yang tidak memihak duduk dengan membawa tablet tulis di ruangan lain untuk mendengarkan kandidat mana yang memperoleh teriakan dan tepuk tangan paling keras.
Pemenang dari pemungutan suara ini ditentukan oleh seberapa keras kandidat memperoleh teriakan dan tepuk tangan. Kabarnya, metode tersebut masih berlaku sampai sekarang meski tidak digunakan dalam konteks politik aktual.
- Pemungutan Suara Pakai Kelereng
Tingginya tingkat buta huruf menjadikan Pemerintah Gambia menerapkan cara unik dan aneh dalam pemungutan suara, lho EDOOers. Negara yang berada di Afrika Barat tersebut tidak menggunakan surat suara melainkan hanya memakai kelereng.
Petugas-petugasnya pun terlebih dahulu memverifikasi identitas masing-masing pemilih, kemudian membagikan kelereng yang harus dimasukkan ke dalam drum. Guna memudahkan identifikasi, drum tersebut dicat dengan warna yang berbeda-beda dan dihias dengan gambar calon.
Pemilih akan memasukkan kelerengnya sesuai dengan kandidat yang mereka pilih. Sesudah pemungutan suara berakhir, drum akan dikosongkan dan kelereng ditaruh ke dalam nampan khusus dengan 200 sampai 500 lubang yang merupakan lubang kecil untuk menampung setiap kelereng.
Lubang inilah yang membantu petugas bisa dengan cepat menghitung jumlah suara yang diberikan di setiap drum. Meskipun sangat aneh, sistem yang sudah berlaku sejak 1960-an ini kabarnya masih terus dipakai, lho EDOOers.
Demikianlah tadi sejumlah sistem Pemilu paling aneh dari berbagai belahan dunia yang perlu kalian ketahui. Semoga pesta demokrasi di Tanah Air tahun 2024 ini bisa melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang amanah dan jujur dalam mengabdi untuk negara. Nah, sistem mana nih yang menurutmu paling unik, EDOOers? Salam Literasi Untuk Edukasi!