Skip to content

Mengintip Perbedaan 2 Jenis Asesmen Pembelajaran yang Populer Digunakan oleh Guru

Istilah assessment sudah tidak asing lagi di dengar, apalagi oleh orang-orang yang berada di ranah pendidikan. Pada artikel kali ini, kita akan membahasa 2 jenis asesmen pembelajaran yang sering digunakan oleh tenaga pendidik di Indonesia. Simak penjelasan lebih lanjut ya!

Pengertian Asesmen

Kata asesmen sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu assessment yang berarti penilaian. Sedangkan, secara istilah asesmen dalam pembelajaran berarti suatu proses untuk mengetahui ketercapaian siswa atau peserta didik terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Secara konsep asesmen memiliki keterkaitan dengan konsep penilaian dan evaluasi.

Hemat kata, asesmen berarti suatu gambaran umum dari proses pencarian informasi terkait kemajuan suatu hal terhadap standar-standar tertentu. Asesmen menjadi salah satu proses yang sangat penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk menilai pemahaman siswa dan seberapa efektifkah penyampaian materi dari guru. 

Sebab, penilaian tersebut dapat menjadi dasar-dasar untuk menciptakan dan mengembangkan pembelajaran yang lebih baik di masa depan kelak. Selanjutnya, EDOO akan membahas mengenai 2 jenis penilaian yang cukup dikenal di kalangan guru di Indonesia. Simak sampai akhir pembahasan penilaian ini ya EDOOcator! 

Jenis Asesmen Pembelajaran

Terdapat dua jenis penilaian atau asesmen pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang populer dan sering digunakan oleh guru, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif.

Asesmen Formatif

Asesmen formatif merupakan penilaian yang bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu, asesmen ini dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Berkat memanfaatkan asesmen ini, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa-siswinya, hambatan atau kesulitan yang dihadapi, sampai memperoleh informasi perkembangan siswa.

Bahkan, hebatnya lagi melalui asesmen formatif yang diterapkan dengan baik, bisa merefleksikan strategi pembelajaran yang sudah digunakan dan meningkatkan efektivitas dalam merancang serta melaksanakan pembelajaran.

Asesmen Sumatif

Jenis penilaian yang kedua adalah asesmen sumatif, penilaian ini bertujuan untuk menilai pencapaian dari suatu tujuan pembelajaran atau capaian pembelajaran (CP) peserta didik. Asesmen ini akan menjadi tolak ukur untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan dari satuan pendidikan.

Asesmen satu ini bisa berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran. Selain itu, pada asesmen ini juga dapat ditambahkan dengan informassi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif

Ada beberapa perbedaan dalam asesmen formatif dan asesmen sumatif. Berikut ini adalah 4 perbedaan mendasar antara asesmen formatif dengan asesmen sumatif:

  1. Waktu Pelaksanaan

Asesmen formatif bisa dilaksanakan saat proses pembelajaran sedang berlangsung, entahdi awal pembelajaran ataupun di sepanjang proses pembelajaran. Sementara itu, asesmen sumatif dilakukan ketika akhir proses pembelajaran.

  1. Tujuan Penilaian

Tujuan asesmen formatif sendiri adalah untuk mengetahui perkembangan penguasaan siswa terhadap materi yang sedang diajarkan oleh gurunya. Sedangkan, asesmen sumatif mempunyai tujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran yang telah diraih siswa dalam suatu unit/bab/kompetensi yang telah usai.

  1. Hasil Penilaian

Hasil dari asesmen formatif tidak dimanfaatkan untuk menentukan kelulusan, nilai rapor kenaikan kelas, maupun keputusan-keputusan penting lainnya. Sedangkan, hasil dari asesmen sumatif cenderung dimanfaatkan untuk menentukan keputusan kenaikan kelas hingga kelulusan siswa.

  1. Output

Output akhir dari asesmen formatif ialah sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dari suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari oleh siswa, supaya mencapai penguasaan yang lebih optimal. Sedangkan, output akhir dari asesmen sumatif ialah sebagai bukti terkait apa yang harus dikuasai oleh siswa.

Demikanlah tadi penjelasan mengenai perbedaan dua jenis asesmen pembelajaran yang sering dilakukan oleh tenaga pendidik untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh terkait proses dan hasil yang diraih siswa. Salam Literasi Untuk Edukasi!