Siapa di sini yang suka nonton drama Korea tentang cerita-cerita romantis di sekolah? Konon, sistem pendidikan di sekolah di Korea Selatan tidak seindah dramanya lho, teman-teman! Penasaran akan kebenarannya? Yuk, simak 9 fakta sekolah di Korea Selatan di artikel EDOO ini.
Para penggemar drama Korea, pasti sudah tahu kalau ketekunan dan kerja keras sangat dibutuhkan para siswa-siswi di Korea Selatan. Sebab, mereka percaya bahwa keberhasilan dalam dunia pendidikan, sangat diperlukan untuk meningkatan statusnya di masyarakat.
Pendidikan menjadi suatu hal yang sangat diprioritaskan oleh negara Korea selatan. Maka tak heran, apabila negara ini termasuk ke dalam negara-negara dengan sistem pendidikan terbaik dunia, lho EDOOers.
Lantas, bagaimana kehidupan sekolah di Korea Selatan sebenarnya? Apakah sama seperti di dalam drama maupun di film-film? Yuk, intip 9 fakta sekolah di Korea Selatan berikut ini, keep scrolling ya EDOOers!
- Jam Belajar
Siswa sekolah menengah atas di Korea Selatan bisa menghabiskan waktu bersekolahnya hampir 16 jam per hari. Sebab, rata-rata siswa SMA di Korea Selatan memulai kelas pertama sekitar pukul 8 pagi dan selesai pada pukul 21.30, bahkan sampai pukul 10 malam atau 11 malam, lho EDOOers.
Hal tersebut dilakukan oleh para siswa agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik yang tak jarang memiliki daya saing tinggi. Alhasil, banyak para siswa yang mengikuti kelas tambahan sepulang sekolah guna lebih mematangkan materi masuk perguruan tinggi negeri.
Faktanya metode belajar di Korea Selatan dapat sangat intens, utamanya bagi siswa sekolah menengah. Hal tersebut telah menjadi bagian dari budaya Korea Selatan untuk belajar sebanyak mungkin, demi mendaftar di universitas terbaik impian.
- Bimbel
Bimbel alias hagwon sudah menjadi suatu budaya di kehidupan siswa Korea Selatan. Tak puas dengan menghabiskan sekitar 16 jam di sekolah untuk belajar, para siswa akan melanjutkan dengan mengikuti les tambahan.
Bahkan, hampir semua pelajar di Korea Selatan pasti mengikuti bimbel atau les tambahan ini. Apabila, tidak mengikuti bimbel ini, biasanya malah dianggap aneh oleh teman-temannya.
Tidak cuma untuk siswa SMA dan SMP, bahkan siswa SD juga banyak yang mendaftar hagwon. Tidak hanya pelajaran akademis saja, akan tetapi juga keterampilan lain seperti kesenian dan olahraga.
Meskipun hagwon ini bagus untuk mengembangkan kemampuan, akan tetapi biayanya sangat mahal. Bahkan, saking intensnya dunia pendidikan di negara ini, maka tak heran banyak siswa yang jatuh sakit karena kelelahan hingga mengalami stres.
- Mata Pelajaran
EDOOers tahu nggak? Kalau di Korea Selatan, ada sepuluh mata pelajaran utama, di antaranya meliputi Etika, Studi Sosial, Matematika, Sains, Bahasa Korea, Praktikum, Olahraga, Musik, Seni Rupa, dan Bahasa Inggris. Namun, bagi siswa yang ingin mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Inggris, baru akan diajarkan mulai kelas 3.
Selain pelajaran-pelajaran di atas, ternyata terdapat ekstrakurikuler yang sangat penting perannya dalam sistem pendidikan Korea Selatan. Hal tersebut, ada dikarenakan biasanya ekskul dapat mempercantik portofolio para siswa untuk daftar masuk universitas.
- Hari Sabtu Tetap Bersekolah
Rata-rata sekolah di Korea Selatan itu mempunyai sistem 5,5 hari sekolah. Yaps, seperti halnya sekolah di Indonesia, Korea Selatan pun juga memberlakukan sekolah setengah hari di hari Sabtu.
Jadi, dapat dihitung dalam setahun, rata-rata siswa di Korea Selatan dapat bersekolah sampai 220 hari, lho EDOOers. Hal ini jauh lebih banyak daripada di Amerika yang cuma sekitar 180 hari per tahunnya, padahal kedua negara ini sama-sama memiliki liburan musim panas dan dingin.
- Tes Masuk Universitas
Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa rata-rata siswa di Korea Selatan mempersiapkan ujian masuk universitas dari jauh-jauh hari. Bahkan, orang tua pun memasukkan anaknya yang masih SD ke bimbel sepulang sekolah. Siswa SMA pun rela tidak tidur seharian untuk terus latihan soal sebelum suneung (ujian).
Adapun, bagi masyarakat Korea Selatan, masuk Korea University, Seoul National University, dan Yonsei University (disingkat SKY) merupakan sebuah kebanggaan besar di hidupnya.
Hebatnya lagi demi menjaga konsentrasi seluruh siswa yang ikut ujian, seluruh warga Korea Selatan menjadi hening, toko-toko dibuka siang, truk-truk besar tidak boleh lewat, dan pesawat pun ditangguhkan keberangkatannya.
- Free Class Setelah Ujian
Setelah para siswa mengetahui hasil ujian Suneung, bagi yang lulus ke perguruan tinggi mereka tidak perlu mengkhawatirkan tentang ujian berikutnya, sehingga kebanyakan dari mereka menikmatinya dengan free class.
Pada free class ini bisanya para siswa melakukan kegiatan bermain, menonton film, sampai tidur di dalam kelas. Bahkan, tidak jarang mereka tidak membawa tas ke sekolah. Para guru pun juga memberikan kebebasan atas perjuangan mereka selama menempuh ujian Suneung.
- Mendapat Makan Siang
Yaps benar sekali, seperti yang kamu lihat dalam drama-drama Korea, sekolah di sana memang menyediakan makan siang untuk seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, kepala sekolah sampai guru. Uniknya lagi, mereka tidak canggung lho untuk duduk satu meja di kantin.
Namun, makan siang dan malam (tergantung kebijakan sekolah) ini tidak gratis. Terdapat biaya makan sekitar 63.000 Won (Rp 745.000) yang akan otomatis dimasukan dalam biaya sekolah per bulannya. Meski mahal, hal ini sebanding dengan apa yang diperoleh para siswa.
- Hukuman Fisik Masih Berlaku
Ini hoax apa bukan sih? Menurut sebuah penelitian oleh Profesor dari Universitas Dong-eui pada tahun 2011, ada sekitar 94,6% siswa yang menjadi objek penelitiannya pernah mengalami hukuman fisik dari gurunya di sekolah. Bahkan lebih dari 1400 orang tenaga pendidik mendukung hukuman fisik untuk mengedukasi siswa.
- Memiliki nama asing (English name)
Fakta sekolah di Korea Selatan yang terakhir adalah para pelajar di negara ini menggunakan nama asing atau English name. Memang cukup unik, akan tetapi tujuannya agar para guru (uatamanya guru bahasa Inggris) lebih mudah mengenal siswa-siswi mereka.
Nah itulah tadi 9 fakta sekolah di Korea Selatan yang menarik dan mengejutkan. Berkat sistem pendidikan seperti itu, membuat Korea Selatan berhasil menjadi salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Salam Literasi Untuk Edukasi!