Ternyata, masih banyak di antara kita yang bermalas-malasan saat bersekolah, meski keadaan kita jauh lebih baik daripada mereka yang kurang beruntung di luar sana. Tahu nggak sih EDOOers, kalau di India ada sekolah gratis di bawah jembatan? Yuk kita cari tahu bersama kisah pendirinya di artikel ini!
Profil Rajesh Kumar Sharma
Rajesh Kumar Sharma merupakan pendidik sekaligus pendiri sekolah gratis di bawah jembatan di area stasiun Yamuna Bank Metro, New Delhi India. Sekolah ini, sangat sederhana tanpa adanya ruang kelas ataupun bangku untuk sarana belajar murid-muridnya, hanya lapisan beton sebagai atap dan tembok dicat hitam sebagai papan tulis.
Sebetulnya, pria berumur 50 tahun ini sempat berkuliah selama 3 tahun lamanya, akan tetapi tidak selesai karena terkendala biaya. Selain itu, Pak Rajesh juga memiliki toko di New Delhi dan setiap 2 jam dalam sehari, ia meninggalkan toko untuk mengajar ke sekolah yang didirikannya.
Sejarah Sekolah Gratis di Kolong Jembatan
Sekolah gratis di bawah kolong jembatan ini didirikan pada tahun 2007 dengan murid pertamanya hanya dua orang. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah murid di sekolah ini mencapai lebih dari 200 murid.
Rata-rata murid yang ingin belajar di sekolanya Pak Rajesh ini, berumur sekitar 4-12 tahun. Meskipun, mereka belajar secara gratis, akan tetapi nyatanya sebagian besar berhasil lolos masuk sekolah negeri, lho EDOOers.
Anak-anak yang belajar di sekolah ini, setiap harinya hanya duduk di tanah yang dilapisi tikar. Namun, ada pula guru-guru sekolah ini yang membawa beberapa plastik, bangku kayu dan beberapa kotak batang baja untuk menyimpan daftar kehadiran serta catatan sekolah.
Adapun, para murid yang bersekolah di sini mulai belajar dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang yang di bagi dalam dua kelompok. Sedangkan pelajaran yang diajarkan, di antaranya seperti menulis, membaca, bahasa Inggris dasar, bahasa India, ilmu pengetahuan alam, sejarah, matematika, dan geografi.
Sementara itu, tujuan didirikannya sekolah gratis di bawah jembatan ini adalah untuk memberikan pendidikan secara gratis kepada anak-anak yang tinggal di sekitar jembatan. Sebab, mereka berasal dari keluarga miskin yang tidak sanggup membayar biaya untuk bersekolah formal.
Lambat laun, aktivitas belajar di sekolahnya Pak rajesh ini mendapatkan perhatian luas, hingga pernah diliput oleh berbagai media India. Banyak pula yang datang untuk menyumbangkan buku-buku bagi murid-muridnya.
Bahkan, tenaga pengajar yang mengajar secara sukarela pun bertambah di sekolah ini. Walaupun tidak mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah setempat, Pak Rajesh tetap gigih dan semangat untuk mengajari murid-muridnya.
Kepedulian Terhadap Pendidikan
Mengapa Pak Rajesh masih sempat memikirkan anak-anak yang kurang beruntung tersebut? Mengapa ia tidak memikirkan bayaran atas apa yang telah dilakukannya untuk masa depan anak-anak tersebut? Mungkin alasanya tidak sesimple pertanyaan di atas.
Sejatinya, apa yang dilakukan Pak Rajesh ini semata-mata karena rasa kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Alasan lainnya adalah dikarenakan ia pernah mengalami masa-masa sulit dan keterbatasan dalam mengenyam pendidikan.
Pak Rajesh Kumar pernah merasakan pahit dan sedih, ketika impiannya harus terputus dikarenakan masalah uang, sehingga ia harus keluar dari kampusnya di tahun ketiga. Semua pengalaman inilah yang menjadi modal berharga bagi dirinya untuk memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Bahkan, Pak Rajesh sampai harus berdebat dengan para orang tua anak-anak miskin tersebut, karena mereka lebih memilih anak-anaknya untuk bekerja dibanding pergi bersekolah. Ia terus meyakinkan bahwa pendidikan itu lebih bernilai, sebab ketika kemiskinan menyerang, Solusi terbaik adalah pikiran yang terbuka dari hasil menempuh pendidikan.
Ada satu hal yang terus dipegang oleh Pak Rajesh, yaitu tidak semua orang beruntung dalam pendidikan, tidak semua orang ingin pendidikan. Namun, ia terus percaya ada jalan untuk mendaki dari ketidak beruntungan tersebut dan semua orang pasti butuh akan pendidikan dan pembelajaran.
Sungguh sebuah kisah inspiratif dari Pak Rajesh yang mampu mendirikan sekolah gratis di bawah jembatan bagi anak-anak kurang mampu. Semoga kisah ini bisa menjadi teladan dan mengingatkan kita untuk lebih bersyukur. Kamu tahu kisah inspiratif lainnya dari guru ataupun siswa lainnya? Share di kolom komentar ya.