EDOOers penasaran nggak, awan itu geraknya ke mana ya? Terkait hal itu, kali ini EDOO akan membahas tentang macam-macam awan yang ada di lapisan atmosfer dan bagaimana proses terbentuknya awan tersebut. Lebih jelasnya, yuk simak tulisan di bawah ini ya, EDOOers!.
Putih, seperti kapas, menggemaskan, dan berjalan-jalan di atas langit, apakah itu? Apalagi kalau bukan awan. Namun, pernah nggak sih EDOOer berkhayal untuk menyentuh, mengendarai, bahkan menggigit benda yang satu ini? hihihi lucu dan sangat mirip dengan permen kapas, ya EDOOers.
Apa itu Awan?
Awan merupakan sekumpulan massa uap air kental yang kemudian mengembun dan mengembang di atmosfer, bisa dalam bentuk tetesan air maupun kristal es. Jadi, bagi EDOOers yang ingin naik awan, sebaiknya diurungkan niat ya anak muda. Sebab walau terlihat gembul, awan tidaklah cukup kuat untuk dikendarai apalagi dinaiki.
Proses Terbentuknya Awan
Lantas, bagaimana ya proses terbentuknya awan? Jadi secara sederhana, proses terbentuknya awan bermula saat ada sekumpulan uap air yang dipanaskan oleh matahari. Lalu, uap tersebut naik ke permukaan udara.
Nah, seperti saat EDOOers naik gunung, semakin tinggi kita mendaki, maka akan semakin dingin udaranya, demikian pula dengan uap tadi. Jadi, suhu dingin yang tidak bisa menampung uap air terlalu banyak, sehingga uap tadi mengembun menjadi tetesan-tetesan kecil atau kristal es dan membentuk awan.
Mengenal Macam-Macam Awan
Sebelum membahas macam-macam awan, EDOO akan membahas sedikit tentang Luke Howard. EDOOers tahu nggak, Luke Howard itu siapa? Luke Howard merupakan ahli kimia yang lahir di London pada tanggal 28 November 1772.
Nah, Luke Howard ini adalah salah satu tokoh yang punya kiprah besar di bidang meteorologi, terkhususnya awan. Meskipun profesinya berhubungan dengan kimia, akan tetapi dari kecil beliau sudah mengagumi dan memperhatikan awan yang berada di langit.
Berdasarkan pengamatannya, Luke menyimpulkan bahwa dari sekian banyak bentuk awan, secara umum semua awan berasal dari tiga bentuk dasar. Bentuk dasar tersebut, di antaranya diberi nama Cirrus (serat atau rambut), Cumulus (tumpukan), dan Stratus (lembaran atau lapisan).
- Awan Cirrus
Cirrus ialah jenis awan yang terbentuk pada ketinggian antara 6.000 sampai 12.000 meter di atas permukaan laut. Awan ini terbentuk dari komposisi kristal es, karena udara pada ketinggian tersebut sangatlah dingin.
Warna dari awan ini putih atau keperakan, karena terkena cahaya matahari. Apabila awan cirrus mulai berkumpul, hal ini bisa menjadi pertanda kalau cuaca akan berubah dalam beberapa hari ke depan, loh EDOOers.
- Awan Cumulus
Awan cumulus sering menjadi suatu pertanda cuaca yang baik dan cerah. Jenis awan ini terbentuk di ketinggian yang rendah hingga menengah dari permukaan bumi. Sedangkan, bentuk dari awan ini menyerupai gundukan, bulat, atau bergelombang dengan tepi yang jelas.
Biasanya, warna dari awan cumulus ini putih atau keabu-abuan saat terkena cahaya matahari. Namun, jika matahari sedang terbit atau tenggelam, awan cumulus dapat berubah menjadi merah muda kejinggaan, loh EDOOers.
- Awan Stratus
Awan stratus cenderung kelihatan datar dan menutupi langit. Jenis awan ini bisa membentang dan membentuk lembaran yang tebal dan sering kali tampak menyelimuti langit secara keseluruhan.
Bahkan awan ini memberikan tampilan yang abu-abu atau keabu-abuan di langit. Nah, lain halnya dengan awan cumulus, stratus lebih sering dikaitkan dengan kondisi cuaca yang mendung, teduh, dan dapat menyebabkan hujan ringan.
- Awan Cirrostratus
Berikutnya ada awan cirrostratus, yaitu awan yang merupakan perpaduan awan Cirrus dan stratus. Jadi, awan satu ini terbentuk dari awan Cirrus yang berbentuk halus, lalu bersatu dan membentuk lembaran.
Umumnya, awan cirrostratus ini sangat luas ukurannya dan sulit untuk diidentifikasi dikarenakan terlalu tipis. Selain itu, awan ini umumnya menjadi pertanda akan datang hujan saat terjadi cuaca panas.
- Awan Cumulonimbus
Kemudian yang kelima ada awan cumulonimbus, awan ini berbentuk cukup besar dan menjulang tinggi seperti pohon. Awan cumulonimbus mempunyai warna putih, sampai abu-abu yang sangat gelap dan membawa muatan air atau kristal es cukup banyak.
Jadi, awan cumulonimbus yang satu ini juga merupakan awan pertanda hujan lebat, lho EDOOers. Awan ini biasanya juga menandakan akan terjadinya hujan badai yang disertai dengan petir.
Itulah tadi pembahasan mengenai macam-macam awan beserta proses terbentuknya. Aslinya sih masih ada 5 jenis awan lagi selain awan yang di atas, tetapi kapan-kapan lagi ya EDOO bahas lagi…hihihihi.
By the way, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran Geografi bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar. Salam Literasi untuk Edukasi!