Nah, tahukah EDOOcator apabila ada seorang guru menuliskan berbagai rumus tata bahasa (grammar) secara sistematis, lalu memberikan berbagai contoh itu, bisa disebut dengan pendekatan deduktif. Maka dari itu, kali ini EDOO akan coba bahas bareng yuk, seputar pembelajaran pendekatan deduktif!
Pada pembelajaran pendekatan deduktif, biasanya siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan dari hal-hal yang umum ke hal yang sifatnya lebih khusus atau spesifik. Sedangkan, pola berpikir yang biasa dipakai dalam penerapannya adalah silogisme.
Pengertian Pendekatan Deduktif
Kalau bicara terkait pembelajaran pendekatan deduktif, EDOOcator akan secara tidak langsung teringat dengan metode tradisional dalam mengajar, di mana pembelajaran berpusat pada guru atau teacher centered.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan James H.McMillan dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Penelitian: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran” (2018), mengatakan bahwa pendekatan deduktif ialah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang bermula dari pendefinisian secara konsep umum atau teoritis yang kemudian digunakan untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian.
Penjelasan dari McMillan tersebutlah yang membuat pendekatan deduktif dengan metode pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) hampir sama. Dimana guru-guru awalnya memulai kelas dengan pemberian teori, lantas dilanjutkan dengan memberikan contoh sederhana dari teori yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Jadi intinya pendekatan deduktif merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan formal modern. Pendekatan pembelajaran yang satu ini lebih menekankan kepada aktivitas berpikir melalui logika, supaya bisa menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulannya.
Adapun bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan ini, diharuskan terlebih dahulu memilih prinsip, konsep, dan aturan lengkap dengan definisi beserta contohnya yang akan digunakan bersamaan pendekatan deduktif. EDOOcator harus pula menampilkan bukti-bukti yang bisa menolak atau menunjang kesimpulan.
Sementara itu, berdasarkan uraian definisi di atas maka diperoleh lima karakteristik dari pendekatan deduktif sebagai berikut.
- Penekanan pembelajaran hanya berfokus kepada analisis konsep dan teori
- Pembelajaran berorientasi dari hal-hal yang bersifat umum ke khusus
- Fokus pembelajaran pada pedekatan ini adalah guru sebagai pemegang kendali kelas atau TCL
- Siswa cenderung lebih pasif dan kurang terlibat secara aktif dalam kelas
- Fokus pembelajaran hanya kepada pemahaman teori dan nalar kritis siswa
Wah menarik sekali ya EDOOcator penjelasan tentang pendekatan deduktif tersebut. By the way, sesudah mengetahui definisi dan karakteristik dari model pembelajaran satu ini. Yuk, selanjutnya sama-sama kita ketahui apa saja sih kelebihan dan kekurangan dari pendekatan deduktif ini!
Kelebihan Pendekatan Deduktif dalam Pembelajaran
Poin utama dari pendekatan deduktif ialah terwujudnya pemahaman materi secara teoritis dengan lebih mendalam, sehingga siswa diharapkan mempunyai pengetahuan lebih komprehensif terkait hal-hal umum dari suatu materi ajar. Berikut beberapa kelebihan lainnya dari pendekatan ini.
- Meningkatkan Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Penekanan utama dari metode pembelajaran satu ini adalah pemahaman secara umum ke khusus mengenai suatu teori atau konsep. Pemahaman terhadap materi akan bisa mendorong siswa untuk bisa menganalisis dan membuat perbandingan antara seperangkat teori A dengan teori B. Alhasil akan membuat siswa bisa meningkatkan penalaran serta kemampuan pengambilan keputusan dalam memahami materi pelajaran.
- Efisiensi Dalam Pembelajaran
Pendekatan deduktif termasuk model pembelajaran yang berfokus kepada guru sebagai pengendali kelas, sehingga dapat membuat pembelajaran jauh lebih efisien. Jadi di pembelajaran ini, siswa cuma perlu berfokus kepada penjelasan dari satu konsep dan teori yang diberikan oleh guru. Maka dari itu, pembelajaran menjadi lebih ringkas, sekaligus padat.
- Mempunyai Struktur dan Tujuan Pembelajaran yang Sistematis
Nah, kelebihan ketiga dari metode pembelajaran dengan pendekatan deduktif adalah tersedianya struktur serta tujuan pembelajaran yang lebih jelas. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran deduktif hanya memfokuskan kepada teori dan pemahaman konsep, sehingga berbagai bentuk distraksi bisa terhindarkan.
Kekurangan Pendekatan Deduktif dalam Pembelajaran
Berikut beberapa kekurangan dalam pendekatan deduktif yang perlu diketahui, sekaligus bisa jadi bahan pertimbangan EDOOcator dalam memilih pendekatan yang sesuai:
- Kelas Menjadi Tegang dan Monoton
Pada pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) seringkali mengakibatkan suasana kelas menjadi monoton dan tegang. Siswa cuma menyerap pemahaman teori dan konsep saja, lalu menerapkannya ke dalam beberapa contoh konkret.
Hal-hal tersebut mengidentifikasikan bahwa pendekatan deduktif memiliki sifat dinamis. Kedinamisan itulah yang pada akhirnya menjadikan pembelajaran kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan siswa yang beragam.
- Membatasi Kreativitas dan Inovasi Siswa dalam Pembelajaran
Kekurangan kedua dari pendekatan ini adalah terbatasnya keterlibatan siswa dalam kelas, sehingga menyebabkan berbagai bentuk sudut pandang dan inovasi siswa mengenai suatu konsep menjadi kurang. Maka dari itu, EDOOcator harus bisa lebih cermat dalam menyampaikan sebuahmateri pelajaran, supaya aspirasi siswa tetap dapat dipahami secara mendalam.
- Kurangnya Pemetaan Terhadap Kemampuan Siswa
Salah satu indikator paling penting dari Kurikulum Merdeka ialah menciptakan seorang siswa yang tangguh dan berakhlak Pancasila. Tujuan mulia tersebut bisa tercapai dengan cara melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga minat dan ketertarikan siswa bisa diketahui secara menyeluruh.
Namun, konsep tersebut berseberangan dengan konsep pendekatan deduktif yang terstruktur dan dinamis. Selain itu, pendekatan deduktif juga lebih cenderung menerapkan satu gaya ajar dan konsep yang sama untuk semua siswa, sehingga bisa mengurangi efektivitas pembelajaran bagi semua individu di kelas.
Demikianlah tadi beberapa informasi perihal pembelajaran dengan pendekatan deduktif yang dapat EDOO sampaikan. Baiklah, semoga artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan Bapak dan Ibu EDOOcator dalam memilih pendekatan yang cocok untuk digunakan di kelas. Salam Literasi Untuk Edukasi!