Skip to content

Mengenal Sistem Pernapasan pada Burung dan Serangga

Semua makhluk hidup pasti perlu bernapas untuk bertahan hidup, tak terkecuali hewan. Bahkan, hewan mempunyai sistem pernapasan yang berbeda dari manusia maupun tumbuhan, tergantung jenisnya. Nah, EDOO kali ini akan menjelaskan tentang mekanisme sistem pernapasan pada burung dan serangga.

Sistem pernapasan atau bisa disebut dengan sistem respirasi merupakan sebuah sistem biologis yang terdiri dari organ serta struktur-struktur lain yang digunakan sebagai tempat bertukarnya gas pada tubuh mahkluk hidup.

Semua makhluk hidup termasuk hewan pastinya memiliki sistem pernapasan. Namun, alat pernapasan setiap hewan juga berbeda-beda. Ada hewan yang bernapas menggunakan paru-paru, trakea, insang, ataupun kulit.

Kita kenali beberapa sistem pernapasan hewan, yuk EDOOers! Wah… menarik banget nih kayaknya! Eits, tapi, EDOO akan terlebih dahulu membahas sistem pernapasan pada burung dan serangga, ya. So, stay tuned aja yak!

Alat Pernapasan Burung (Aves)

Siapa nih EDOOers yang suka pelihara burung? EDOOers tahu nggak, nama alat pernapasan pada burung itu apa?Ternyata, alat pernapasan burung sama dengan manusia lho, yaitu paru-paru.

Paru-paru milik burung berjumlah sepasang dan letaknya berada di dalam rongga dada yang terlindungi oleh tulang rusuk. Selain itu, paru-paru burung juga diselimuti oleh selaput yang dinamakan dengan pleura serta berhubungan dengan kantong-kantong udara.

Nah, untuk paru-paru burung sendiri itu terdiri dari bronkus sekunder, bronkus primer, dan parabronkus. Bronkus primer adalah saluran percabangan dari trakea. Percabangan tersebut membagi bronkus primer menjadi dua, yakni bronkus kiri dan kanan.

Selanjutnya, bronkus primer bercabang lagi menjadi bronkus sekunder atau mesobronkus. Paru-paru milik burung tidak mempunyai alveolus, akan tetapi digantikan oleh pembuluh udara (parabronkus). Nah, parabronkus ini memiliki hubungan dengan pembuluh darah kapiler, sehingga bisa terjadi proses pertukaran gas secara difusi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, burung memiliki paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara yang berjumlah sembilan. Dua kantong udara berada di leher, satu kantong udara terletak di antartulang selangka, dua di rongga dada bagian depan, dua lagi di rongga dada bagian belakang, dan dua lagi di perut. 

Walaupun, kantong-kantong udara tersebut dapat membantu pernapasan burung ketika terbang, tetapi di sana tidak terjadi proses difusi. Nah, sobat EDOOers, sekarang kan sudah tahu nih apa saja organ-organ pada sistem pernapasan burung. Selanjutnya, mari cari tahu lebih dalam mekanisme pernapasan burung.

 

Mekanisme Pernapasan Burung (Aves)

Mekanisme pernapasan pada burung terbagi menjadi dua, yakni saat sedang beristirahat dan saat sedang terbang. Pada waktu beristirahat, burung bernapas dengan menggunakan paru-parunya. 

Sedangkan, pada waktu terbang, burung bernafas dengan dibantu oleh kantong-kantong udara. Hal tersebut dikarenakan saat mengepakkan sayap, gerakan otot sayap akan menekan paru-paru, sehingga akan menghambat masuknya udara. Akibatnya, burung tidak bisa bernapas dengan baik.

Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat pula burung harus mengepakkan sayapnya, supaya mendapatkan lebih banyak oksigen. Sementara itu, udara yang telah dihirup dari luar, sebagian kecil tetap berada di paru-paru dan sebagian besarnya menjadi cadangan yang diteruskan ke kantong udara.

Alat Pernapasan Serangga (Insecta)

EDOOers ada yang bisa menyebutkan, apa saja sih hewan-hewan yang termasuk kedalam kelompok serangga atau insecta? Mungkin ada yang menyebutkan belalang, lalat, kecoak, kupu-kupu, atau nyamuk? Yaps, jawabanmu betul semua EDOOers.

Hewan-hewan yang termasuk anthropoda, seperti serangga mempunyai sistem pernapasan yang lebih sederhana. Serangga mempunyai alat pernapasan berupa trakea. Trakea merupakan pembuluh-pembuluh halus yang berbentuk tabung bercabang dan memenuhi seluruh bagian tubuh dari serangga.

Sedangkan, dinding trakea pada serangga tersusun dari zat kitin. Trakea ini terhubung langsung dengan lubang-lubang kecil yang bernama stigma atau spirakel dan berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara.

Sementara itu, stigma terletak berpasangan di sisi bagian kanan serta kiri setiap segmen tubuh serangga. Namun, tidak semua serangga mempunyai stigma di setiap segmen tubuhnya (hanya beberapa bagian segmen saja). Stigma juga punya bulu-bulu yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu.

Stigma juga bisa terbuka dan tertutup, karena adanya katup-katup (valve) yang diatur oleh otot. Biasanya, stigma akan terbuka ketika serangga terbang dan tertutup saat sedang beristirahat.

Nah, untuk trakeolus itu merupakan cabang-cabang trakea yang bentuknya begitu kompleks dan tipis. Trakeolus berhubungan langsung dengan sel-sel jaringan dalam tubuh serangga dan tidak dilapisi oleh zat kitin.

Trakeolus ini berisikan udara dan juga cairan. Pada trakeolus, terjadi proses difusi antara gas O2 (oksigen) dengan CO2 (karbokdioksida). Nah, cairan tersebut bermanfaat untuk membasahi trakeolus supaya proses difusi O2 berjalan lancar. Oleh sebab itu, pada serangga, oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui sistem trakea.

Mekanisme Pernapasan Serangga (Insecta)

Mekanisme pernapasan pada serangga yang berukuran besar diatur oleh gerakan otot perut atau abdomen. Sedangkan pernapasan serangga yang berukuran kecil bisa berjalan tanpa adanya gerakan otot perut tersebut. Gerakan otot ini memiliki fungsi untuk mengatur dan menjaga jumlah udara yang akan masuk ke dalam tubuh.

Ketika otot katup stigma sedang berelaksasi, stigma akan terbuka dan udara akan masuk melalui empat pasang stigma tubuh bagian depan. Proses tersebut dapat disebut sebagai awal fase inspirasi.

Udara yang memiliki kandungan oksigen kemudian bergerak menuju trakea, lalu akan dialirkan lagi ke trakeolus. Pada trakeolus, udara mengalami proses difusi dan pertukaran gas dari O2 menjadi CO2.

Gerakan otot perut (abdomen) serangga yang seperti memompa (kontraksi-relaksasi) akan sangat membantu mengatur aliran udara yang ada di dalam tubuh. Apabila abdomen berelaksasi, maka ukuran trakea akan normal.

Sebaliknya, jika abdomen berkontraksi, maka trakea akan berbentuk memipih dan udara yang ada kandungan CO2dalam tubuh akan dikeluarkan. Sama seperti halnya burung, ketika serangga terbang, mereka membutuhkan lebih banyak oksigen dibandingkan saat beristirahat.

Nah, oke sobat-sobat EDOOers, berakhir sudah bahasan kita kali ini mengenai sistem pernapasan pada burung dan serangga. Menarik banget kan, ya? Anyways, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran Biologi bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar. Salam Literasi untuk Edukasi!