Saat ini pembelajaran berdiferensiasi sedang ramai dibahas. Sebetulnya pembelajaran berdiferensasi bukanlah sebuah topik baru di dunia pendidikan, melainkan sudah banyak media yang membahas pembelajaran ini. Sebab pembelajaran ini sangat berpihak dengan para siswa dan sesuai dengan paradigma pembelajaran baru yang diterapkan sekarang.
Sebagai guru atau orang, pastinya pernah mengalami suatu kondisi dimana kondisi atau suasana belajar antara satu siswa dengan siswa lainnya berbeda. Entah dari cara belajarnya, minat belajarnya, maupun kemampuan belajarnya.
Oleh sebab itu, sebagai guru dan orang tua, sudah seharusnya menyadari bahwa setiap anak itu mempunyai gaya belajarnya masing-masing. Berkat kesadaran tersebut, tentunya akan jauh lebih mudah untuk mendorong pencapaian prestasi belajar anak secara lebih optimal.
Maka dari itu, sudah seyogjanya jika setiap guru mesti mengenal siswa-siswinya secara lebih individual untuk bisa menerapkan strategi belajar yang cocok bagi proses perkembangan belajar mereka. Nah, diperlukan pemahaman secara mendelama terkait pembelajaran berdiferensiasi guna mengoptimalkan potensi belajar siswa.
Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru memanfaatkan berbagai metode pengajaran guna memenuhi kebutuhan individual setiap siswa yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut bisa berupa ilmu pengetahuan, minat, gaya belajar, dan pemahaman terhadap mata pelajaran.
Pada mulanya, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan setiap guru untuk bertemu serta berinteraksi dengan para siswa pada tingkat yang sebanding dengan tingkat pengetahuannya. Kemudian, guru perlu menyiapkan preferensi belajar untuk mereka.
Maka dari itu, tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi ini adalah untuk menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang tidak berprestasi dengan yang berprestasi. Singkatnya, pembelajaran berdiferensiasi ialah proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa, sehingga para siswa merasa tertantang untuk belajar.
Ada beberapa ciri-ciri dari pembelajaran berdiferensiasi, yaitu kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, guru tanggap atau tanggap terhadap kebutuhan belajar siswa, lingkungan belajar mengajak siswa untuk belajar, penilaian berkelanjutan, dan pengelolaan kelas efektif.
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa, yaitu:
- Pertumbuhan yang Sama Bagi Semua Siswa
Prinsip pembelajaran berdiferensiasi diadopsi guna mendukung setiap siswa dalam perjalanan belajar mereka. Metode ini ialah cara untuk menjangkau dan mempengaruhi setiap siswa di semua tingkatan.
Oleh sebab itu, secara individu, seorang guru harus bisa meningkatkan minat siswa dalam proses belajar. Selain itu, seorang guru harus bisa mengarahkan para siswa untuk mewujudkan potensi belajar mereka secara optimal, agar mengalami pertumbuhan yang sama.
- Pembelajaran yang Menyenangkan
Ketika seorang guru mengadopsi serangkaian strategi pembelajaran yang selaras dengan tipe belajar para siswanya. Maka secara tidak langsung, siswa akan merasakan betapa belajar itu terasa begitu mudah dan menyenangkan.
- Pembelajaran yang Dipersonalisasi
Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan pembelajaran yang dipusatkan kepada para siswa. Guru cuma mengembangkan pelajaran mereka yang didasarkan atas tingkat ilmu pengetahuan, preferensi belajar, dan minat siswa.
Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi ini bisa berdampak positif bagi siswa, sehingga hal tersebut sangat bermanfaat untuk menumbuhkan critical thinking siswa. Tentunya hal tersebut sebagai penunjang guru, supaya siswa bisa terpenuhi kebutuhannya dan dapat meningkat minat serta bakatnya.
Berlat segi sisi positif yang ditawarkan pembelajaran ini, sehingga membuat guru tertarik untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Namun, faktanya di lapangan tentu tidaklah mulus, karena ada berbagai tantangan yang menghambat penerapan pembelajaran satu ini, yaitu:
- Sumber Daya Terbatas
Terkadang sumber daya yang tersedia di setiap kelas itu berbeda-beda dan terbatas, seperti halnya waktu, ruang dan bahan ajar. Mungkin akan menjadi sulit untuk mengelola pembelajaran yang beragam dari setiap siswa, jika dalam batasan sumber daya ini, EDOOcators.
- Penyesuaian Kebutuhan Belajar Siswa
Memahami dan mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda di setiap kelas dapat menjadi sulit. Sebab setiap siswa mempunyai gaya belajar, tingkat pemahaman dan minat belajar yang berbeda-beda.
- Kurikulum Terbatas
Kurikulum tetap bisa mengikat guru dalam suatu batasan materi dan metode pengajaran tertentu. Pembelajaran diferensiasi seringkali membutuhkan fleksibilitas dalam kurikulum untuk memungkinkan para siswa belajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mereka.
- Pengujian dan Evaluasi
Mungkin sulit untuk menilai kemajuan siswa yang berbeda-beda dalam konteks pembelajaran diferensiasi. Guna memastikan penilaian yang adil dan objektif, metode penilaian yang mempertimbangkan perbedaan individu perlu untuk dikembangkan.
- Keterampilan Manajemen Kelas
Memimpin kelas siswa dengan berbagai macam kebutuhan belajar bisa membutuhkan keterampilan manajemen kelas yang efektif. Guru harus bisa menemukan keseimbangan antara menjaga ketertiban umum di kelas dan memberikan perhatian individu kepada siswa.
- Tantangan Psikologis
Beberapa siswa mungkin ada yang merasa frustrasi atau marah, saat merasa bahwa pembelajaran diferensiasi bisa mengungkapkan perbedaan kemampuan antar siswa atau antar teman sekelasnya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar inklusif yang bisa mendorong dan mendukung perkembangan setiap siswa.
Itulah tadi pembahasan mengenai manfaat dan tantangan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Semoga pembelajaran berdiferensiasi ini, bisa menjadi pilihan terbaik untuk diterapkan berbagai sekolah di Indonesia. Namun, kenyataannya harus diperhatikan juga potensi sumber daya pembelajarannya, agar dapat terlaksana dengan baik. Salam Literasi untuk Edukasi!