Skip to content

Menengok Keunikan Monte Kali: Gunung Garam Buatan Terbesar di Dunia

Gunung umumnya identik dengan keindahan alam dan pemandangan indah perbukitan yang hijau. Meskipun begitu, hal tersebut nyatanya tidak berlaku dengan Monte Kali yang merupakan gunung garam buatan terbesar di dunia.

Alih-alih memiliki panorama hijau, gunung di kota Herringen, Jerman ini justru didominasi dengan warna putih, lho EDOOers. Namun, warna putih tersebut bukan salju, melainkan tumpukan garam yang menggunung.

Asal-Usul Monte Kali

Gunung Monte Kali ini dipenuhi dengan garam atau natrium klorida. Gunung ini terbentuk pada tahun 1976, saat kalium mulai diekstraksi dari sebuah tambang di sekitar kota Hessen, Jerman.

Kala itu, kalium dimanfaatkan untuk membuat berbagai produk rumah tangga seperti gelas, pupuk, sabun, karet sintetis, sampai obat. Bahkan, selama dekade terakhir, kalium pun diekstraksi secara besar-besaran. Namun, sayangnya terdapat satu masalah penambangan kalium, sehingga menghasilkan natrium klorida atau garam.

Saat itu, perusahaan yang mengoperasikan tambang masih dapat membuang semua garam ini di sebuah tempat penyimpanan. Hanya saja, pertambangan yang dilakukan terus-menerus membuat perusahaan kelimpungan untuk mencari tempat pembuangan garam baru. Lantas, pihak perusahaan pun mengalihkan tempat pembuangan garam ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi pertambangan di Herringen.

Perlahan tetapi pasti, garam yang dibuang selama bertahun-tahun akhirnya menciptakan sebuah gunung garam buatan terbesar di dunia. Akhirnya, para penduduk setempat menamai gunung tersebut dengan nama Monte Kali, dari kata Monte dan Kalisalz yang berarti gunung garam.

Setelah 41 tahun berjalan, gunung Monte Kali akhirnya kian meninggi dengan memiliki ketinggian sekitar 530 mdpl. Tak hanya itu, gunung garam buatan tersebut juga semakin luas hingga mencapai 100 hektare dan telah berisi sekitar 236 juta ton garam.

Gunung Garam Buatan yang Hampir Setara Menara Eiffel

Jika dihitung, luas gunung garam buatan ini setidaknya setara dengan 114 lapangan sepak bola dan menjadikannya sebagai yang terbesar di dunia. Sementara itu, berat Monte Kali ini diperkirakan setara dengan 23.600 Menara Eiffel.

Perhitungan tersebut didasarkan jika setiap satu jamnya ada 1.000 ton garam yang ditambahkan pada setiap harinya. Adapun, jika dihitung dalam ukuran setahun beratnya mencapai 7,2 juta ton dalam setahun.

Bahkan, karena sangking gedenya gunung ini, EDOOers pun bisa melihatnya dari berbagai tempat di kota Herringen. Entah saat berkendara naik motor atau naik mobil, tetap masih terlihat dengan jelas.

Jadi Destinasi Wisata

Walaupun, Monte kali ini aslinya adalah sebuah limbah yang menjulang di atas kota Heringen, akan tetapi malah menjadi atraksi wisata yang cukup populer. Bahkan, lebih dari 10.000 pengunjung silih berganti mendaki gunung buatan tersebut setiap tahunnya, lho EDOOers.

Apabila berada di puncak Monte Kali, EDOOers akan melihat pemandangan kota Heringen. Gunung garam ini buka setiap hari Rabu, Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Namun EDOOers harus membeli tiket terlebih dahulu di Museum Werra Potash yang ada di daerah Heringen, untuk bisa masuk kawasan Monte Kali ini.

Bisa Menimbulkan Bencana Lingkungan

Meskipun terbilang unik, Monte Kali ternyata menyimpan bahaya terhadap kelangsungan lingkungan. Apalagi, gunung garam ini berada di tengah-tengah kota. Beberapa penelitian menyimpulkan kalau gunung garam buatan ini dapat menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Sayangnya, timbunan limbah di kawasan Monte Kali ini telah merusak lingkungan. Sejumlah besar garam sudah meresap ke dalam tanah dan mencemari tanah, sungai, hingga sumber air di wilayah tersebut.

Bahkan, tanah di sekitar gunung ini hampir tandus dan hanya beberapa tanaman halofit yang dapat bertahan. Sungai Werra yang berada di dekat Monte kali ini juga tidak luput dari pencemaran, sehingga tidak begitu ramah bagi organisme air tawar karena airnya menjadi asin.

Selain menyebabkan kontaminasi di sungai-sungai sekitarnya, gunung garam buatan ini juga mengancam banyak spesies makhluk hidup sekitarnya. Sampai-sampai, hanya tersisa 2 spesies invertebrate dari yang awalnya mencapai 100 spesies.

Semua hal yang terjadi di atas dapat digambarkan sebagai bencana lingkungan. Namun, menutup produksi tambang juga tidak bisa menjadi solusi. Sebab banyaknya lapangan pekerjaan yang bergantung pada sektor industri kalium satu ini.

Demikanlah tadi fakta-fakta menarik dari Monte Kali si gunung garam buatan terbesar di dunia. Nah, sebagai generasi muda bangsa ayo kita lebih sadar untuk menjaga lingkungan kita ya. Salam Literasi untuk Edukasi