Skip to content

Memahami Macam-Macam Lumut Beserta Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia

Halo sobat EDOOers! kamu pasti sering melihat tumbuhan lumut, kan? baik itu di hutan, bebatuan, maupun di rumah kosong. Nah, pada kesempatan ini EDOO akan mengajak EDOOers semua buat ngebahas macam-macam lumut beserta manfaatnya bagi kehidupan manusia.

By the way, pasti sebagian besar dari EDOOers sudah pernah melihat tumbuhan yang satu ini. Nah, tumbuhan lumut ini ternyata masih masuk ke dalam salah satu anggota kingdom Plantae. Kebetulan sekali, lumut ini juga termasuk ke dalam salah satu pembahasan di dalam materi pelajaran Biologi kelas 10, lho EDOOers.

Pengertian Lumut

Tumbuhan lumut atau nama lainnya Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, yakni bryum yang berarti lumut. Apabila dipahami, lumut merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tidak memiliki organ sejati (akar, batang, dan daun). Mereka umumnya menggunakan rhizoid atau mirip akar yang digunakan untuk menempel pada tanah atau media lainnya.

Lumut ialah tanaman yang pertama kali dapat tumbuh di tempat yang lembab. Selain itu, dikarenakan spora lumut itu sifatnya ringan, sehingga memudahkannya terbawa angin untuk kemudian berkecambah di tempat yang lembab untuk menjadi tumbuhan lumut dewasa.

Nah, lumut ini tuh punya kemampuan untuk melunakkan bebatuan dan tanah, sehingga keberadaan lumut dapat menyebabkan tersedianya nutrisi untuk tanaman lain agar bisa tumbuh dan berkembang. Maka dari itu, alasan tersebut menjadikan lumut memiliki julukan sebagai tanaman pelopor atau vegetasi perintis bagi tanaman lain untuk tumbuh.

Ciri-Ciri Lumut Secara Umum

Nah, sebelum EDOOers masuk ke pembahasan macam-macam lumut dan manfaatnya bagi kehidupan manusia, sekarang kita akan membahas terlebih dahulu ciri-ciri lumut, ya! Secara umum, lumut memiliki 5 ciri yang harus EDOOers ketahui, yakni:

  1. Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
  2. Tidak mempunyaiberkas pembuluh (xilem dan floem).
  3. Akar dari lumut berupa akar semu (rhizoid).
  4. Pada saat fase gametofit, tumbuhan lumut bisa membentuk gametangia (struktur penghasil gamet) yang berupa anteridium dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid), danarkegonium yang bisa menghasilkan gamet betina (ovum).
  5. Mengalami sebuah metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase sporofit (fase penghasil spora) dan fase gametofit (fase penghasil gamet)

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Sesudah mengetahui pengertian dan ciri-ciri dari lumut, sekarang EDOOers akan masuk ke pembahasan klasifikasi macam-macam lumut. Wah, di sini bakalan seru banget pastinya, karena EDOOers akan mengetahui berbagai jenis lumut yang terbagi menjadi tiga kelas.

  1. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Lumut tanduk merupakan jenis tumbuhan amfibi, alias dapat hidup di air maupun di darat. Jadi, buat EDOOers yang memelihara ikan di dalam akuarium, bisa banget meletakkan lumut ini di dalamnya lho. Sedangkan, bentuk sporofit jenis lumut ini cenderung berbentuk memanjang seperti tanduk. Nah, contohnya yaitu lumut Anthoceros laevis.

Adapun, ciri-ciri dari lumut tanduk ini, di antaranya memiliki habitat di daerah dengan kelembaban yang tinggi, bentuk tubuh atau gametofitnya seperti lembaran, sporofitnya tumbuh menjulang pada gametofit dengan bentuk kapsul memanjang seperti tanduk, dan punya kapsul spora yang membukanya tidak secara bersamaan, tetapi dimulai dari bagian atas sampai ke bagian bawah.

2. Lumut Hati (Hepaticopsida)

Sesuai dengan namanya yang berasal dari bahasa latin yaitu hepatica yang memiliki arti hati, bentuk dari lumut ini seperti hati manusia, lho EDOOers. Tumbuhan lumjut ini masih memiliki bentuk talus atau talofita. Selain itu, mereka berlobus dan membentuk zigot pula.

Oh iya, tumbuhan lumut hati ini umumnya bisa ditemukan di habitat yang tingkat kelembapannya tinggi dan teduh, jadi tidak menerima sinar matahari secara langsung. Misalnya seperti permukaan sungai, danau, atau hutan hujan tropis. Sedangkan, contoh dari lumut hati adalah marchantia polymorpha.

Adapun, ciri-ciri dari lumut hati ini, di antaranya adalah banyak ditemukan di tempat yang lembab, berbentuk lembaran pipih atau berlobus, gametangia atau struktur penghasil gametnya punya bentuk seperti paying, dan sporofitnya berada menggantung pada gametofit betina.

3. Lumut Daun (Bryopsida)

Lumut daun merupakan jenis lumut sejati, karena lumut ini sudah bisa dibedakan antara daun, batang, dan rizoidnya. Oh iya EDOOers, dibandingkan dengan jenis lumut-lumut lainnya, jenis ini yang paling banyak spesiesnya. 

Bahkan, habitat lumut daun sangatlah luas, bisa tumbuh di tanah gundul, rawa-rawa, di atas pasir, bebatuan, batang pohon, dan lain sebagainya. Namun, kalau di dalam air lumut daun ini sulit untuk ditemukan. Sedangkan, salah satu contoh dari lumut daun adalah Sphagnum sp.

Adapun, ciri-ciri dari lumut daun ini, di antaranya adalah umumnya sporofitnya tumbuh menumpang pada gametofit dengan bentuk tegak dan tangkai serta kapsul di bagian atasnya, sporofitnya akan berwarna hijau ketika muda, tetapi menjadi kecoklatan ketika sudah matang, gametofitnya punya akar rhizoid dengan struktur daun yang melekat pada batang, dan beberapa anggotanya punyai kutikula di bagian daun.

Manfaat Tumbuhan Lumut

Lumut mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan oksigen untuk tumbuhan-tumbuhan lain. Berikut ialah beberapa manfaat dari tumbuhan lumut bagi manusia dan lingkungan secara umum.

  1. Manfaat Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Lumut tanduk mempunyai beragam manfaat untuk lingkungan, seperti halnya untuk penyubur tanah, mengurangi polusi di udara, sampai menciptakan lingkungan yang lebih baik guna membantu tanaman lain berkembang.

Adapun, lumu tanduk yang ada di air bermanfaat untuk melindungi benih ikan. Maka dari itu, lumut ini umumnya ikut ditambahkan di bagian dasar akuarium. Sedangkan, lumut tanduk yang hidup di tanah bisa memberikan perlindungan bagi tanah dari panasnya paparan sinar ultraviolet matahari.

  1. Manfaat Lumut Hati (Hepaticopsida)

Lumut hati ini diketahui memiliki potensi untuk dimanfaatkan di dunia kesehatan, lho EDOOers. Lebih tepatnya, lumut hati ini dapat bermanfaat untuk mengobati penyakit hepatitis C (radang hati), karena mengandung senyawa antivirus. dapat digunakan sebagai obat penyakit hepatitis atau radang hati.

Selain itu, beberapa lumut hati juga diketahui dapat bermanfaat untuk mematikan sel kanker, karena mengandung senyawa antibakteri, antifungi, dan senyawa lain. Adapun spesies lumut hati yang digunakan untuk bahan obat hepatitis C adalah lumut jenis Marchantia polymorpha.

  1. Manfaat Lumut Daun (Bryopsida)

Nah, lumut daun ini mempunyai manfaat yang penting buat menjaga keseimbangan ekosistem di bumi. Salah satu manfaatnya adalah dikarenakan lumut daun ini dapat berperan untuk menangkap dan menyimpan karbondioksida (carbon sequestration), sehingga dapat meminimalisir pemanasan global.

Selain itu, lumut daun pada spesies lumut Cratoneuron bisa digunakan sebagai obat penyakit jantung. Bahkan, spesies lumut daun Sphagnum bisa bermanfaat untuk membantu menyerap air dan menjaga kelembapan tanah.

Berkat manfaatnya tersebut, lumut daun ini juga memiliki peran dalam mencegah bencana banjir, karena air hujan yang turun bisa diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut daun ini.

Itulah tadi penjelasan terperinci mengenai macam-macam lumut dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. By the way, berbagai buku, audio, video yang membahas pelajaran Biologi bisa diperoleh di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih semangat belajar. Salam Literasi untuk Edukasi!