Setiap negara di belahan dunia ini selalu mempunyai nama sebagai identitasnya masing-masing. Nama-nama tersebut pastinya mengandung makna yang berbeda-beda. Maka dari itu, kali ini EDOO akan membahas tujuh negara yang berganti nama dan alasan yang melatar belakanginya.
Nama dari suatu negara tidaklah selamanya sama. Ada beberapa negara yang pernah mengganti nama negaranya. Alasan perubahan nama tersebut terkadang dikarenakan ada unsur politik, misalnya mencerminkan ideologi pemerintahan yang berkuasa atau menghapus memori kolonial.
Menurut data dari World Atlas, pergantian nama dari suatu negara kemungkinan tujuannya untuk meningkatkan citra atau branding negara. Selain itu, pergantian nama tersebut juga karena untuk menghormati tokoh yang berpengaruh di negara tersebut. Berikut daftar negara-negara yang memutuskan untuk mengubah nama mereka:
- Turkey menjadi Turkiye
Pada tanggal 1 Juni 2022, Juru Bicara PBB yaitu Stephane Dujarric mengatakan, bahwa pihak PBB menerima surat dari menteri Luar Negeri Turkey yaitu Mevlut Cavusoglu, yang ditujukan langsung kepada Sekretaris Jenderal yakni Antonio Guterres. Surat tersebut berisikan permintaan pergantian nama internasional dari Turkey menjadi Turkiye.
Lantas, perubahan nama dari Turkey menjadi Turkiye tersebut telah secara resmi berlaku sejak surat dari menteri Luar Negeri Turkey diterima oleh PBB. Mevlut Cavusoglu pun juga sudah mengumumkan pengajuan resmi surat tersebut kepada organisasi-organisasi internasional lainnya pada tanggal 31 Mei 2022.
Sementara itu, pada Januari 2022, Presiden Erdogan menegaskan dalam pidatonya tentang rencana pergantian nama resmi negara Turkey menjadi Turkiye. Sedangkan, menurut Kamus Cambridge, istilah Turkey memiliki definisi yaitu sesuatu yang gagal atau orang-orang konyol. Namun, Turkiye lebih mewakili ekspresi peradaban, budaya, dan nilai-nilai bangsa Turkey.
2. Republik Ceko menjadi Czechia
Nah, negara yang berganti nama kedua adalah Republik Ceko. Pergantian nama Republik Ceko menjadi Czechia terjadi pada tahun 2016 dan diputuskan langsung oleh pejabat Republik Ceko. Pergantian nama tersebut tujuannya untuk meningkatkan upaya pemasaran identitas negaranya di panggung internasional. Selain itu, penggunaan nama tunggal dianggap lebih mudah untuk dipromosikan.
Para pejabat Republik Ceko berpendapat, bahwa negara ini masih relatif tergolong negara yang baru. Pada tahun 1993, Republik Ceko baru meraih kemerdekaan bersama dengan Republik Slovakia sesudah pecahnya Cekoslovakia menjadi dua negara. Maka dari itu, para pejabat Republik Ceko mempercayai perubahan besar dalam negara mereka, bukanlah suatu hal yang perlu dihindari, tetapi sebagai langkah yang dibutuhkan untuk kemajuan negara Czechia.
3. Makedonia menjadi Makedonia Utara
Negara ketiga yang berganti nama adalah Makedonia. Pada awalnya, negara ini dikenal dengan nama Republik Makedonia. Namun pada tahun 2019, nama negara tersebut diubah menjadi Republik Makedonia Utara. Nah, tindakan tersebut dilakukan oleh Zoran Zaev selaku Perdana Menteri dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan antara Makedonia dengan Yunani.
Namun, sebelumnya penggunaan nama Makedonia sudah menjadi sumber konflik antara pemerintah Makedonia dengan pemerintah Yunani di Athena selama beberapa dekade. Guna untuk mencapai rekonsiliasi, maka Makedonia memutuskan untuk merubah namanya sesudah memperoleh keanggotaan dalam NATO dan Uni Eropa yang bersama dengan Yunani.
Awal konflik tersebut disebabkan penggunaan nama Makedonia sebagai negara, memiliki kesamaan nama dengan salah satu wilayah kerajaan di Yunani di masa lampau. Setelah melewati proses negosiasi yang sangat panjang, akhirnya nama Makedonia Utara yang kemudian disetujui sebagai pengganti nama Makedonia.
4. Burma menjadi Myanmar
Myanmar mengubah nama negaranya menjadi Burma saat pemerintahan junta pada tahun 1989. Penggantian nama tersebut dilakukan sesudah selang setahun terjadinya kekerasan yang menewaskan ribuan orang dalam tragedi pemberontakan pro-demokrasi.
Perubahan nama Burma menjadi Myanmar tersebut sudah diakui oleh beberapa negara, yaitu Prancis dan Jepang dan PBB. Selain itu, penggunaan istilah “Myanmar” meningkat saat proses transisi menuju demokrasi dimulai pada tahun 2012. Bahkan, menurut pemerintahan junta, nama Burma cuma merujuk pada etnis mayoritas negara Burma kala itu, dan tidak menaungi 134 etnis minoritas.
5. Swaziland menjadi eSwatini
Perubahan nama negara Swaziland menjadi eSwatini dilakukan bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemerdekaan Swaziland dari kekuasaan Inggris. Pergantian nama negara tersebut diresmikan secara langsung oleh Raja Mswati III pada April 2018.
Perubahan nama Swaziland menjadi eSwatini dipilih, karena untuk mencerminkan bahwa negara tersebut merupakan tanah asli dari suku Swazi. Walaupun begitu, perubahan nama ini menimbulkan munculnya perdebatan. Namun, langkah ini diambil sepenuhnya untuk melepaskan identitas penjajah dan kembali ke nama kuno.
6. Ceylon menjadi Sri Lanka
Negara yang sekarang ini dikenal sebagai Sri Lanka, ternyata sebelumnya memiliki nama Ceylon, lho EDOOers. Negara ini melakukan pergantian nama setelah 39 tahun berlalu setelah kemerdekaan.
Pemerintah Ceylon memutuskan untuk mengubah nama negaranya menjadi Sri Lanka dengan tujuan sebagai rencana pemerintah untuk mencapai resolusi tahun baru dan untuk menghilangkan jejak penjajahan masa lalu.
Nama Ceylon sendiri dipakai sejak tahun 1815 hingga 1948, karena masih di bawah pemerintahan Inggris. Akhirnya, nama Sri Lanka dicetuskan pada awal abad ke-20 dan secara resmi mengangkat nama Republik Sri Lanka pada tahun 1972. Bahkan, pada tahun 1978 sempat merubah namanya menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka.
7. Dahomey menjadi Benin
Pada masa lalu, sebelum dikenal dengan nama Benin, negara ini memiliki nama lain yaitu Dahomey. Benin merupakan suatu negara yang terletak di wilayah Afrika Barat. Nama Benin sendiri merujuk pada kerajaan yang berlokasi di Teluk Guinea dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17.
Sedangkan, negara Dahomey meraih kemerdekaannya pada tahun 1960, sesudah lebih dari setengah abad dijajah oleh Prancis. Akhirnya, pada tahun 1975, Dahomey mengganti namanya menjadi Republik Rakyat Benin atau Benin setelah 15 tahun merdeka dari penjajahan Prancis.
Demikianlah tadi pembahasan mengenai negara yang berganti nama beserta alasan yang melatar belakanginya. Semoga artikel dari EDOO ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan EDOOers sekalian. Salam Literasi untuk Edukasi!