Skip to content

Mengenal Jenis-Jenis Siklus Hidrologi dalam Pelajaran Geografi

Buat sobat EDOOers yang sudah memasuki kelas 10 pastinya bakal ketemu sama materi pelajaran
Geografi yang satu ini! Yaps, supaya semakin paham, EDOO mau ngajak EDOOers untuk membahas apa itu siklus hidrologi dan jenis-jenisnya.

Coba EDOOers bayangin deh, lebih dari 200 juta penduduk Indonesia setiap harinya minum air putih rata-rata 3 liter, biasanya mandi 2 kali sehari, dan nyuci baju. Perkiraan, berapa liter ya air yang kepake? Dan itu belum sama orang-orang yang ada di negara lain. 

Namun, pertanyaannya kok nggak habis-habis ya airnya? Apa memang segitu banyaknya air di bumi? Nah jawabannya adalah karena ada yang namanya siklus hidrologi, EDOOers! Yuk, langsung simak penjelasannya sebagai berikut! 

Pengertian Siklus Hidrologi

Secara definitif, hidrologi itu memiliki arti ilmu yang mempelajari air yang ada di atas ataupun di dalam bumi. Sedangkan, siklus hidrologi atau biasa juga disebut siklus air ialah tahapan atau rangkaian yang dilalui oleh air yang dari bumi, menuju ke atmosfer, dan turun kembali lagi ke bumi. 

Maksudnya gini, air yang ada di bumi mengalami penguapan, menjadi awan, untuk selanjutnya turun kembali menuju bumi dengan menjadi hujan. Maka dari itu, hal ini yang mengakibatkan volume air di bumi itu relatif selalu sama dari tahun ke tahun. Siklus air ini terjadi secara terus menerus dan selalu mengikuti setiap tahapan dalam siklusnya. 

Menurut sejarah, pada abad ke-19 ada sebuah teori yang dikemukakan oleh Aristoteles yaitu bahwa air mengalami penguapan dari tanah, lalu berkondensasi di suatu gua besar yang ada di pegunungan. Setelah itu, dari gua tersebut terbentuklah sebuah danau, sehingga menciptakan sebuah mata air.

Selanjutnya, pada tahun 1580 munculah sebuah teori dari Bernard Manessy yang mengatakan bahwa air dari lautan yang menguap akan membentuk awan, kemudian awan tersebut bergerak menuju ke daratan. Selanjutnya, dari awan tersebut turunlah sebuah hujan, nantinya dari hujan tersebut akan mengalir lagi dan kembali mengalami penguapan.

Jenis-Jenis Siklus Hidrologi

Kali ini, EDOOers akan diajak untuk membahas tentang jenis-jenis siklus hidrologi yang terdiri atas 3 macam. Ada apa saja, ya? Yuk, simak pembahasannya secara seksama!

1. Siklus Air Pendek

Siklus hidrologi ini adalah siklus yang paling pendek. Maksudnya dalam siklus air pendek ini hanya membutuhkan jangka waktu relatif lebih sebentar atau paling cepat. Umumnya pada siklus ini, hujan akan terjadi di laut.

Jadi dalam siklus hidrologi ini, air di laut mengalami sebuah proses penguapan atau evaporasi. Evaporasi ialah sebuah proses penguapan air dari laut, sungai, danau, , ataupun permukaan air lain yang berada di bumi. Kunci utama dari evaporasi ialah panas matahari.

Nah, ngomongin soal evaporasi dalam siklus hidrologi itu ada juga yang namanya intersepsi, lho EDOOers. Jadi, intersepsi itu merupakan terjebaknya air hujan yang ada di atas tanaman, kemudian menguap kembali sebelum mencapai tanah.

Selanjutnya, uap air yang tadi mengalami kondensasi yaitu berubah menjadi awan. Kondensasi ialah perubahan wujud uap air menjadi sebuah titik-titik air, sampai pada akhirnya membentuk awan. Sesudah menjadi awan, akhirnya terjadi proses presipitasi yaitu yang biasa dikenal dengan hujan.

Simplenya, beginilah proses terjadinya siklus air pendek: Air laut evaporasi (penguapan) → kondensasi → terbentuklah awan → hujan turun di atas laut → air kembali lagi ke lautan dan akan mengalami evaporasi kembali.

2. Siklus Air Sedang

Siklus air sedang adalah sebuah siklus yang terjadi ketika badan air (air laut, danau, dan sungai,) mengalami proses penguapan atau evaporasi. Selanjutnya mengalami kondensasi menjadi awan, kemudian sampai akhirnya turun hujan di daerah daratan maupun menuju ke badan air lagi.

Jadi, saat sesudah terjadi evaporasi dan mengalami kondensasi, awan dapat juga mengalami adveksi. Lantas adveksi itu apa? Adveksi ialah pergerakan awan menuju tempat lain karena ada bantuan dari angin. Sebab karena adanya adveksi ini, awan dapat menurunkan hujannya di daratan, sehingga akan timbul lagi dua fenomena penting.

Fenomena pertama ialah run off yaitu pergerakan air di daratan yang tempatnya tinggi ke tempat yang rendah dan mengalir ke lau lagi untuk mengulang siklusnya. Sedangkan, fenomena kedua ialah Infiltrasi yaitu meresapnya air ke dalam pori-pori tanah, sehingga air tersebut ujung-ujungnya juga akan mengalir ke laut, tetapi dengan proses yang lebih lama.

Seperti ini proses siklus air sedang: Badan air (laut, sungai, dan danau) mengalami penguapan atau evaporasi → terbentuklah uap → uap air tersebut berkumpul di udara → uap air berubah menjadi jenuh → mengalami kondensasi → hujan turun di daerah daratan → air tersebut bergerak ke badan air kembali dan akan mengalami proses evaporasi lagi.

3. Siklus Air Panjang

Siklus hidrologi yang ketiga adalah siklus air panjang yang perjalanannya termasuk panjang lho, EDOOers. Siklus air panjang ini terjadi ketika badan air mengalami proses penguapan atau evaporasi.

Selanjutnya, turunlah hujan dalam bentuk es atau salju ke permukaan bumi. Bisa dibayangkan bahwa dari es itu harus berubah terlebih dahulu menjadi air, sampai akhirnya diserap kembali oleh tanah, dan mengulangi siklusnya lagi.

Alasan bentuk hujan di siklus ini adalah es, karena awan yang berada di atmosfer bergerak menuju ke tempat yang lebih dingin, atau tempat dengan kondisi suhu udara sedang rendah di atmosfer. Baru setelah musim semi, es atau salju tersebut mencair, mengalir kembali ke permukaan bumi.

Ngomongin menyoal es, dalam siklus air panjang proses tersebut dinamakan dengan sublimasi. Sublimasi ialah sebuah proses perubahan dari bentuk padat menjadi bentuk gas, dalam hal ini yang dimaksud adalah es yang menguap kembali menjadi wujud uap air. Jadi, uap air yang berada di atmosfer bukan cuma berasal dari air yang cai aja, tetapi juga berasal dari es yaitu air yang versi padat.

Jadi begini siklus air panjang tersebut: Badan air (laut, sungai, dan danau) mengalami penguapan atau evaporasi → terbentuklah uap air → uap air berkumpul sampai menjadi jenuh → mengalami kondensasi menjadi awan kristal es → awan tersebut terdorong ke pegunungan → hujan salju/es turun di pegunungan → es yang sudah mencair terserap ke dalam permukaan tanah → air kembali ke badan air dan mengalami evaporasi lagi.

Oke, sobat EDOOers! Itulah tadi pembahasan mengenai pengertian dan jenis-jenis siklus hidrologi dalam pelajaran Geografi. Meskipun air tidaka akan pernah habis, karena adanya siklus yang terus menerus berulang, lebih baik kita menjaganya dan tidak menggunakan air dengan seenaknya.