Skip to content

Kombinasikan Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Guna Membangun Karakter Siswa

Pembelajaran dianggap berhasil tidak cuma ditentukan oleh tingginya pendidikan seorang guru. Melainkan juga, dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang menjadi
salah satu faktor penunjang keberhasilan pembelajaran.

Apabila ada keterbatasan dalam sarana dan prasarana pembelajaran dapat disiasati dengan memanfaatkan permainan tradisional. Sebab permainan tradisional mempunyai potensi besar jika dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran siswa.

Permainan tradisional adalah bagian tidaak terpisahkan dari warisan budaya nenek moyang Bangsa Indonesia. Lebih dari sekadar hiburan semata, nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam permainan tradisional sangat berharga dan dapat dikombinasikan ke dalam lingkungan sekolah sebagai metide pembelajaran yang efektif.

Nah, maka dari itu dalam artikel ini, EDOOcator akan diajak untuk memahami dan menjelajahi beragam jenis permainan tradisional yang bisa dijadikan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa-siswi di sekolah.

Permainan Tradisional yang Sesuai dengan Perkembangan Siswa

Permainan tradisional yang dikombinasikan dalam pembelajaran selain bermanfaat, tentunya juga menyenangkan untuk siswa, sehingga materi-materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dapat tersampaikan dan lebih mudah dipahami oleh para siswa. Berikut ialah jenis-jenis permainan tradisional yang sesuai dengan perkembangan siswa di sekolah:

1. Engklek

Engklek atau biasa disebut Dampu ini ialah sebuah permainan tradisional yang melibatkan keterampilan motorik kasar dan ketepatan. Para pemain dalam permainan tradisional ini diharuskan untuk melompati pola berbentuk persegi yang ditarik di tanah dengan menggunakan satu kaki sambil menghindari garis-garis tersebut.

Permainan ini sangat baik untuk mengasah keterampilan motorik kasar siswa dan meningkatkan perkembangan keseimbangan tubuh siswa. Selain itu, Engklek juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan daya hafal siswa terhadap sebuah konsep Pelajaran. Sedangkan, materi apa yang dapat diajarkan dengan engklek ini bisa beragam bahkan semuanya, tergantung keinginan dari EDOOcator sendiri.

2. Congklak

Congklak merupakan permainan tradisional yang membutuhkan strategi dan ketelitian. Pemain dalam permaianan tradisional ini diharuskan memindahkan biji-bijian dari lubang satu ke lubang lainnya dengan mengikuti peraturan yang telah ditentukan. Permainan Congklak ini memberikan pengajaran tentang strategi dan keterampilan kognitif untuk memperkuat konsentrasi siswa.

Permainan tradisional satu ini cukup seru untuk dimainkan bersama teman-teman. Alat untuk memainkan permainan ini dikenal sebagai dakon dan masih mudah ditemukan jika berkunjung ke pasar tradisional. Sedangkan, materi yang bisa diajarkan melalui permainan Congklak ini yaitu materi pelajaran matematika, khususnya konsep dasar Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).

3. Gobak Sodor

Gobak Sodor atau juga disebut Galasin ini, ialah sebuah permainan tradisional yang melibatkan dua kelompok pemain dalam satu permainan. Tujuan dari permainan tradisional ini ialah untuk menangkap anggota kelompok lawan dengan alih-alih melompat ke wilayah lawan tanpa tertangkap.

Permainan Gobak Sodoro ini mengajarkan siswa tentang kerjasama, melatih kekompakan, strategi, keberanian, dan keterampilan fisik. Sedangkan, materi pelajaran yang dapat diajarkan melalui permainan tradisional ini adalah pembelajaran PKN yang berhubungan dengan kerja sama, diskusi dalam menentukan strategi, problem solving, dan tanggung jawab.

 

4. Petak Umpet

Permainan Petak Umpet merupakan permainan tradisional yang melibatkan aspek sosial dan kreativitas dalam pelaksanaanya. Pada permaianan ini pemain harus mencari teman yang bersembunyi sambil menghindari sergapan sentuhan dari pemain lainnya yang berperan sebagai “tikus.”

Permainan Petak Umpet ini bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan sosial. Sedangkan, materi pelajaran yang dapat diajarkan melalui permainan tradisional ini yaitu pelajaran Bahasa Inggris. Pada permainan Petak Umpet, pemaian yang ditugaskan berjaga bisa menghitung menggunakan beberapa kosakata bahasa Inggris yang telah dipelajarinya di kelas.

Manfaat Permainan Tradisional

Sejak dahulu kala, permainan tradisional sudah dimanfaatkan oleh warga sebagai metode dalam mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan kepada generasi muda. Berikut ialah beberapa aspek yang diajarkan oleh permainan tradisional:

1. Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar & Motorik Halus

Permainan tradisional rata-rata melibatkan gerakan fisik, entah itu dalam bentuk keterampilan motorik kasar ataupun keterampilan motorik halus. Contohnya saja, dalam permainan “Engklek” bisa memperkuat keterampilan motorik kasar dengan menghindari garis yang ditarik dan melompat. Sedangkan, permainan tradisonal  “Dakon” melatih keterampilan motorik halus dengan manipulasi biji-bijian.

2. Menumbuhkan Nilai Kerja Sama & Keterampilan Sosial

Rata-rata permainan tradisional itu sangat membutuhkan aspek kerja sama antar pemain. Pada proses bermain permainan tradisional, siswa-siswi secara tidak langsung belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk aktivitas sehari-hari. Misalnya saja seperti “Gobak Sodor” yang mengajari arti penting sebuah dukungan dalam mencapai tujuan bersama.

3. Meningkatkan Nilai-Nilai Etika & Moral

Permainan-permainan tradisional khas Indonesia syarat akan nilai moral dan etika yang berharga. Contohnya seperti dalam permainan seperti “Main Petak Umpet” dan “Congklak”, pada permainan ini siswa-siswi diajari tentang rasa tanggung jawab, kejujuran, dan saling menghormati. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar utama dalam membentuk karakter siswa.

4. Menumbuhkan Keterampilan Kognitif & Strategis

Tidak cuma aspek fisik saja, permainan tradisional juga dapat menumbuhkan keterampilan kognitif dan strategis. Misalnya saja, pada permainan catur tradisional Indonesia yang bernama “Mak yek,” melalui permainan tradisional ini dapat meningkatkan pemikiran strategis untuk merencanakan langkah demi langkah dalam rangka mengalahkan lawan.

5. Meningkatkan Kreativitas & Daya Imajinasi

Manfaat terakhir yang bisa siswa peroleh dari memainkan permainan tradisional adalah meningkatnya kreativitas dan daya imajinasi. Permainan tradisional seperti “Egrang” dan “Lompat Tali” bisa bermanfaat untuk mengeksplorasi gerakan dan menciptakan variasi baru dalam cara bermain yang dilakukan siswa. Hal tersebut juga dapat merangsang kreativitas dan dapat membantu siswa dalam mengembangkan imajinasinya.

Itulah tadi pembahasan mengenai permainan tradisional yang bisa dikombinasikan dalam metode pembelajaran untuk para siswa. Berkat hal tersebut, EDOOcator bukan cuma dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Namun, juga ikut berpartisipasi dalam melestarikan permainan tradisional yang jarang dimainkan generasi muda sekarang.