Tidak cuma memiliki beragam tempat wisata dengan pemandangan yang indah saja. Indonesia, juga mempunyai kenakeragaman budaya yang unik dan menarik di setiap daerahnya. Keunikan budaya tersebut pun juga bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung.
Salah satunya adalah Feta batu yaitu alat musik ajaib yang berasal dari batu.
Pengertian Feta Batu
Feta Batu merupakan sebuah alat musik tradisional khas dari Desa Bawömataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Selatan. Alat music ajaib ini yang diciptakan oleh Hikayat Manaõ yang terbuat dari batu-batu yang dapat menghasilkan bunyi dengan nada-nada berupa do re mi fa so la si do.
Sedangkan, alasan pemberian nama Feta Batu ke alat musik satu ini adalah karena sesuai dengan bunyi yang dihasilkan oleh batu ini jika diketuk-ketuk secara bertalu-talu (fafeta-feta). Pada atraksi Feta Batu, lagu-lagu yang dimainkan ialah lagu-lagu turun temurun khas Suku Nias.
Lagu-Lagu Dalam Atraksi Alat Musik Feta Batu
Contoh lagu khas Nias yang dimainkan yaitu lagu nenu-nenu (sifabolosi) yang liriknya berisi petuah dan permohonan kepada sang Pencipta untuk meminta berkah-Nya. Sebab, orang-orang Suku Nias rata-rata adalah orang-orang yang religius.
Ada satu lagi lagu yang sering dimainkan saat atraksi Feta Batu yaitu berjudul fahasara dodo yang liriknya berbunyi “aoha noro nilului wahea, aoha noro nilului waoso”. Petuah yang bisa diambil dari lagu tersebut ialah beban akan terasa ringan apabila dipikul bersama-sama atau secara gotong royong. Sedangkan, makna dari lirik lagu ini adalah gambaran orang-orang Suku Nias yang terbiasa dalam budaya bergotong royong.
Tidak Lepas Dari Batu
Budaya tradisional dari Nias Selatan sangat terkenal, bahkan para leluhur Nias pun sangat menghormati budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pada zaman dahulu suku Nias Selatan, menjadikan batu sebagai unsur bahan utama dalam seni pemahatan.
Maka dari itu, memahat batu sudah menjadi bagian dari hidup orang-orang Suku Nias sejak zaman megalitik dahulu. Semua proses memahat batu tidak cuma menghasilkan bentuk ukiran saja, tetapi juga bentuk bunyi-bunyian.
Terlebih lagi pada jenis batu-batuan yang bia memproduksi bunyi yang bernada. Misalnya saja artefak batu-batu berbentuk bundar tempat perempuan dahulu menari, jika diketuk akan keluar varian bunyi-bunyian yang unik.
Maka dapat disimpulkan bahwa orang-orang Suku Nias sejak zaman dahulu, tidak bisa lepas dari memproduksi hal-hal yang memiliki hubungan dengan bunyi-bunyian. Berawal dari situlah, alat musik ajaib Feta Batu lahir dan menjadi kreasi musik satu-satunya yang terbuat dari batu.
Kolaborasi antara alat musik tradisi dan batu berpadu menjadi sebuah perpaduan nada-nada peradaban yang indah untuk didengar. Nyatanya, Feta Batu ini sudah ditampilkan di berbagai tempat dan festival kebudayaan. Saat ini, perjuangan dalam melestarikan alat musik ajaib dari batu ini dilanjutkan oleh keluarga dari Rel Gibson Manao.
Semua ajaran-ajaran kebijaksanaan hidup dari orang-orang Suku Nias tentang membangun rumah, bergotong royong, membersihkan lingkungan, dan membuka ladang terekam baik dalam lantunan lagu-lagu dalam Feta Batu.
Demikianlah tadi fakta-fakta menarik dari Feta Batu si alat musik ajaib yang berasal dari batu yang satu-satunya ada di Indonesia. So, apakah EDOOers ingin mencoba memainkan alat musik khas Indonesia satu ini? Share di kolom komentar ya!