Jujur saja EDOOers pasti terkejut saat mengetahui bahwa rawon, hidangan kuah hitam khas Surabaya, Jawa Timur ini menjadi sup paling di dunia. Bahkan, rawon si sup terenak di dunia
ini sudah ada sejak 1.000 tahun lamanya, lho EDOOers.
Apabila berbicara menyoal rawon, EDOOers pasti teringat dengan kuah hitamnya. Selain itu, kuliner khas Jawa Kuno ini dilengkapi pula dengan potongan daging sapi, telur asin, taoge, dan kerupuk udang.
Rawon tidak hanya di gemari di Indonesia saja, akan tetapi di luar negeri. Bahkan di luar negeri rawon ini sering disebut sebagai black soup, karena warna kuahnya yang hitam. Tentunya hal ini membuktikan bahwa kuliner khas Indonesia satu ini cukup populer di kancah internasional.
Jadi Sup Terenak di Dunia
Hidangan rawon dinobatkan menjadi sup terenak di dunia versi Taste Atlas tahun 2023 ini. Bahkan, kuliner ini mampu mengalahkan pesaingnya yaitu hidangan ramen dari Jepang. Pernyataan tersebut dirilis secara resmi oleh Taste Atlas melalui kanal website-nya dalam daftar ‘10 Sup Berperingkat Terbaik di Dunia’.
Menurut penjelasan dari Taste Atlas, bahwa daftar sup terenak di dunia tersebut didasarkan dari peringkat audiensnya. Pada akhir bulan Juli 2023, sudah tercatat sekitar 29.030 peringkat yang di mana 16.361 di antaranya telah diakui secara sah oleh sistem.
Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyambut kabar baik mengenai rawon tersebut dengan sangat bangga. Bahkan, beliau memiliki rencana untuk mendaftarkan rawon ke pihak UNESCO. Nah, berikut daftar 10 sup terenak di dunia versi Taste Atlas secara lengkapnya, EDOOers.
1. Rawon dari Surabaya, Indonesia
2. Ramen tonkotsu dari Fukuoka, Jepang
3. Tom kha gai dari Thailand
4. Sopa de lima dari Yucatan, Meksiko
5. Taiwanese hot pot dari Taiwan
6. Ciorba radauteana dari Radauti, Romania
7. Bori-bori dari Paraguay
8. Ramen dari Jepang
9. Shoyu ramen dari Tokyo, Jepang
10. Zurek dari Polandia
Rawon Sudah Ada Sejak Zaman Kuno
Pada berbagai catatan, salah satunya yang ada dalam Prasasti Taji, rawon termasuk dalam sederet daftar masakan yang umum disajikan pada acara-acara besar pada zaman itu.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa hidangan rawon ini disantap oleh kalangan ningrat kerajaan yang mengeluarkan Prasasti Taji, yaitu Rakryan i Watu Tihang pu Sanggramadurandara pada 902 Masehi.
Pada Prasasti Taji tertulis ‘Rarrawan’ yang bila diartikan menjadi asal muasal nama rawon. Prasasti Taji tersebut ditemukan di salah satu bukit di wilayah Jawa Timur dan dibuat sebelum berdirinya Kerajaan Kediri berdiri. Maka dapat dipahami bahwa rawon sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Kanjuruhan.
Bukti lain yang menyatakan bahwa rawon menjadi santapan kalangan kerajaan juga terlihat dari sumber Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, yaitu sebuah catatan yang dicetak pada tahun 1926. Namun, terdapat pula sebuah informasi lain yang menyatakan bahwa rawon juga menjadi makanan kesukaan rakyat kala itu.
Identik dengan Kluwak
Ciri khas dari rawon si sup terenak di dunia ini terdapat pada kuah hitam pekatnya. Bukan tanpa alasan, warna kuah rawon yang hitam ini memang berasal dari kluwak yang difermentasi. Proses fermentasi kluwak tersebut dapat menghilangkan senyawa sianida yang beracun supaya aman untuk dikonsumsi.
Apabila EDOOers belum tahu, kluwak atau pangium edule ini merupakan biji yang berasal dari pepohonan liar yang kerap menjadi bahan untuk masakan Nusantara. Jika di pulau Jawa, kluwak juga dikenal dengan nama lain pucung.
Sementara itu, di Toraja kluwak disebut pamarrasan. Biji kluwak tidak diolah diolah sembarangan, tetapi harus dengan benar karena mengandung sianida yang disebut sianogenik glikosida yang bisa menyebabkan keracunan.
Varian Jenis Rawon
Meskipun rawon banyak digemari oleh banyak kalangan masyarakat. Namun, dalam proses perkembangannya kuliner khas Jawa Timur tersebut telah mengalami banyak modifikasi dan varian di berbagai daerah di Indonesia. Contohnya saja seperti rawon Nguling dari Probolinggo, pecel rawon dari Banyuwangi, rawon setan dari Surabaya, rawon suwir rawon labu siam, rawon papaya muda, dan bakso kuah rawon.
Pada akhirnya, sama halnya dengan berbagai kisah hidangan khas Nusantara lainnya. Rawon bukan sebatas sajian saja, akan tetapi juga jejak kisah perjalanan sejarah Indonesia. Gimana EDOOers, jadi ingin makan rawon si sup terenak di dunia ini nggak nih? Yuk lah langsung ojek online untuk membelinya atau bisa minta tolong ibu kalian untuk membuatkannya, ya EDOOers.