Halo teman-teman EDOOers! Kamis, 1 Juni 2023 ini kita, dan seluruh bangsa Indonesia akan
merayakan suatu hari yang sangat penting, lho. Hari yang dirayakan
tersebut ialah hari dimana lahirnya dasar negara kita yaitu Pancasila. Nah,
guna merayakannya EDOO hendak mengajak EDOOers untuk lebih mengenal lebih jauh
tentang 5 fakta menarik Hari Lahir Pancasila.
Seluruh masyarakat Indonesia setiap tahunnya pada tanggal 1 Juni selalu memperingati Hari Lahir Pancasila. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bahwa untuk seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia supaya berkomitmen memperingati Hari Lahir Pancasila pada setiap tanggal 1 Juni. Hal tersebut, sebagai wujud dan bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam segenap bidang kehidupan mulai dari ranah masyarakat, berbangsa, hingga bernegara.
Fakta-Fakta Menarik Hari Lahir Pancasila
Nah daripada semakin penasaran, EDOO sudah mempersiapkan lima fakta menarik Hari Lahir Pancasila yang telah dirangkum khusus buat EDOOers nih! Yuk simak pembahasannya berikut ini:
1. Sejarah Hari Lahir Pancasila
Awal sejarah Hari Lahir Pancasila dari peristiwa kekalahan Jepang pada Perang Asia Timur Raya. Kemudian, Jepang berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan dengan membentuk sebuah lembaga yang bertugas untuk mempersiapkan hal tersebut.
Lembaga yang dimaksud tersbuat bernama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai. Pancasila yang kita kenali sekarang ini lahir melalui rapat BPUPKI. Rapat BPUPKI pertama yang diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi In (Gedung Pancasila) pada 29 Mei – 1 Juni 1945 kala itu membahas tentang penentuan dasar negara Indonesia.
Rapat dari BPUPKI yang sudah berlangsung selama berhari-hari, dan para tokoh pentimg seperti Ir. Soekarno, Moh. Yamin dan Dr. Soepomo telah menyampaikan gagasan terkait dasar negara Indonesia merdeka. Namun nyatanya belum ada kesepakatan yang ditemukan.
Akhirnya, untuk mencari jalan tengah dalam rangka perumusan dasar negara.
Maka dari itu, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan. Kemudian, setelah melalui berbagai perdebatan sengit dalam sebuah perundingan yang cukup a lot. Pada tanggal 22 Juni 1945 ketika sidang Panitia Sembilan, lahirlah sebuah rumusan dasar negara Republik Indonesia yang dikenal sebagai Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
2. Ide Pancasila Diwadahi Pohon Sukun
Sebuah Ide akan lahir saat tak terduga bahkan bisa saja lahir dalam momen sehari-hari. Sebagaimana misalnya hukum relativitas yang didapatkan idenya oleh Newton saat melihat apel jatuh, hukum berat air ditangkap idenya oleh Pythagoras ketika sedang berendam. Maka sama halnya dengan Soekarno mendapatkan ide tentang Pancasila saat sedang permenungan di bawah pohon sukun.
Saat Soekarno menjalani masa pengasingannya di Ende pada tahun 1934, ia mempunyai hobi berkontemplasi. Tempat favorit baginya ketika berkontemplasi ialah di bawah pohon sukun yang menghadap langsung ke pantai dan laut Ende. Sedangkan, pohon sukun yangt dimkasud tersebut memiliki jarak 700 meter dari tempat tinggal Soekarno. Umumnya, Soekarno pergi sendirian ke bawah pohon sukun tersebut setiap hari Jum’at malam.
Pohon sukun itulah, saksi bisu Soekarno menemukan ide dan buah pemikiran tentang Pancasila dicetuskan. Sejak itulah, Bung Karno senantiasa berbagi cerita perihal pohon sukun, sebagai salah satu bagian dari proses lahirnya ide Pancasila yang sekarang kini ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
3. Sempat Dilarang untuk Dirayakan
Pada saat pemerintahan presiden Soeharto, perayaan Hari Lahir Pancasila sempat dilarang untuk dirayakan. Melalui sebuah Surat Keputusan Presiden No. 153 tahun 1967, Presiden Soeharto serta pemerintahan orde baru mensahkan perayaan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, bersamaan itu pula perayaan Hari Lahir Pancasila juga dilarang.
Ada beberapa wacana mengenai alasan pemerintahan orde baru mempertimbangkan terkait sikap terhadap perayaan Hari Lahir Pancasila. Pertama, sebagai bentuk penguatan narasi pemerintah sebagai pahlawan Pancasila dalam memadamkan peristiwa G-30 SPKI. Maka dari itu pada 1 Oktober disahkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Kedua, menghapus narasi sejarah identitas politik yang dibangun oleh Bung Karno. Sebab perayaan Hari Lahir Pancasila identik dengan Bung Karno yang mebawa paham kerakyatannya yang mengakomodir semua kalangan. Maka dari itu, dengan melarang perayaan Hari Lahir Pancasila diharapkan narasi sejarah identitas politik Bung Karno turut hilang pula.
Akhirnya, pada tanggal 1 Juni 2016, Presiden Jokowi meresmikan kembali peringatan Hari Lahir Pancasila. Peresmian kembali perayaan Hari Lahir Pancasila tersebut didasarkan dari Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Pada keputusan tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui sebuah peristiwa sejarah peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 yang berada di Gedung Merdeka, Bandung.
Nah, itulah tadi 3 fakta menarik Hari Lahir Pancasila yang wajib generasi muda zaman sekarang kenali dan pahami lebih dalam. Jangan lupakan jati diri bangsa Indonesia ya, EDOOers. Semoga setelah mengetahui 3 fakta menarik Hari Lahir Pancasila, EDOOers semakin memahami makna sejati dan pesan di balik peringatan Hari Lahir Pancasila, ya.