Skip to content

Kisah Ahmad Munjizun: Pemuda Penggembala Kuda yang Sukses Raih S3 di Amerika

Pasti EDOOers tahu dong, kalo akhir-akhir ini beredar sebuah video yang menunjukkan sesi pidato
seorang wisudawan indonesia di sebuah universitas luar negeri. Yaps, wisudawan
tersebut bernama Ahmad Munjizun yang merupakan seorang pemuda penggembala kuda
asal Lombok, Indonesia.

Ahmad Munjizun adalah salah satu wisudawan S3 di North Carolina University, Amerika Serikat. Namanya viral di media sosial, karena sesi pidatonya saat wisuda yang dilakukan tanpa melihat teks sedikit pun tersebut dengan sangat lancar dan baik.

Profil Ahmad Munjizun

Ahmad Munjizun merupakan seorang doktor lulusan S3 dari North Carolina State University dengan mengambil jurusan studi S3 Ilmu Kehewanan dengan spesifikasi equine science.

Pemuda asal Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, berkuliah di North Carolina State University yang merupakan salah satu kampus terbaik di Amerika. Perjuangan Munjizun dalam menempuh pendidikannya itu, ia lewati melalui beasiswa Fulbright, dengan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy in Animal Science.

Jizun yaitu nama sapaan dari Ahmad Munjizun merupakan pemuda yang lahir dan tumbuh sebagai anak dari seorang peternak. Sejak kecil, ia terbiasa merawat binatang-binatang seperti kuda, sapi, atau pun ayam.

Setelah menamatkan pendidikan jenjang SLTA di MAN 1 Praya, Jizun berkuliah di Universitas Mataram (UNRAM) dengan  mengambil S1 Fakultas Peternakan sampai lulus pada tahun 2014 dan memperoleh gelar mahasiswa berprestasi.

Berkat memperoleh beasiswa LPDP, Jizun melanjutkan pendidikannya di University of Queesland, Australia dengan mengambil program studi Equine Science yang ia rampungkan pada tahun 2017.

Selanjutnya, Ahmad Munjizun memperoleh kembali beasiswa Fullbright untuk berkuliah jenjang S3 di North Carolina State University, Amerika Serikat. Di sana, Jizun mengambil program studi Science Animal dan baru menyelesaikan studinya pada tahun 2023 ini.

Pemuda penggembala kuda dari Lombok tersebut berhasil lulus dari universitas terkemuka dunia dengan gelar PhD (Doktor of Philosophy). Selain itu, ia mendapatkan nilai terbaik pada Bidang Ilmu Kehewanan dengan spesifikasi ilmu terkait kuda.

Putra dari Seorang Ulama Terkemuka

Perlu diketahui bahwa Ahmad Munjizun mempunyai seorang ayah yang merupakan ulama terkemuka di daerah Lombok Tengah.

Nama lengkap dari ayah Jizun ialah TGH. M. Hijazi umar bin TGH. Umar Syafi’i bin TGH. Syafi’i bin Syeikh Abdul Wahid bin Syeikh Abdul Karim bin Syeikh Abdurrozaq bin Syeikh Muhammad Karim bin Syeikh Abdurrahman bin Sayyid Idris bin Sayyid Muhammad Ali (Lombok) bin Sayyid Idrus (Indonesia) bin Sayyid Abdussalam (Mesir) bin Sayyid Abdulwahab (Yaman) bin Sayyid Abu Bakar.

PKL di Australia Ketika S1

Sejak dulu, Ahmad Munjizun memang terknal sebagai pemuda yang rajin, cerdas serta cepat sekali dalam beradaptasi untuk memahami setiap keilmuan dalam suatu mata kuliah. Pada saat, ia akan mengikuti sebuah PKL (praktek kerja lapangan) di Australia. Ahmad Munjizun memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk mempelajari Bahasa Inggris.

Pada kurun waktu satu bulan tersebut, Jizun rajin belajar untuk mengikuti tes PKL di Australia dan akhirnya lulus mengikuti PKL ke luar negeri tersebut. Kelulusan Jizun tersebut membuat teman-temannya kaget.

Bahkan, senior-seniornya di kampus kaget juga ketika melihat pengumuman kelulusan PKL. Padahal Jizun dikenal sebagai mahasiswa yang pendiam. Alhasil, Ahmad Munjizun berhasil pergi PKL ke Australia dengan rentang waktu selama dua bulan setengah.

Patuh Kepada Orang Tua

Menurut kedua orang tua Ahmad Munjizun, ia dikenal sebagai sosok pemuda yang penyabar dan suka menurut terhadap apa yang telah diajarkan orang tuanya sejak masa kecil dahulu. Diketahui bahwa, Jizun jarang mempunyai rasa iri hati ataupun dengki, walaupun mempunyai saudara sampai 22 orang.

Contohnya saja ketika dia bekerja menggembala kuda dengan adik kakaknya. Misalkan saudaranya malas dalam memberikan makan kuda, maka Jizun berinisiatif sendiri melakukannya tanpa ada rasa marah sedikitpun.

Faktanya memang Ahmad Munjizun sejak kecil dalam kesehariannya selalu bersama kuda-kuda saat masih di desanya. Jizun setiap hari bertemu dengan kudanya, memberi makan kuda-kudanya, mencarikan rumput untuk kudanya, memandikan kuda-kudanya, hingga menunggangi kuda.

Semoga kisah dari Ahmad Munjizun sebagai sosok pemuda penggembala kuda yang dapat meraih cita-citanya mendapat gelar Doktor S3 dari Universitas terkemuka di Amerika
Serikat tersebut, dapat menjadi motivasi EDOOers untuk ikut mendulang prestasi sesuai bakat, minat dan kemampuan masing-masing. Congratulations, kak Jizun! Kamu tahu kisah inspiratif lainnya dari siswa Indonesia lainnya?
Share di kolom komentar ya.