Skip to content

5 Buah Asli Hutan Indonesia, Sudah Pernah Coba?

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai iklim tropis dengan kekayaan alam yang begitu kaya. Bahkan, tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Brazil sebagai yang tertinggi. Oleh karena itu, tidak heran jika ada banyak buah asli hutan Indonesia yang masih belum EDOOers ketahui.

Buah adakah salah satu sumber makanan yang kaya akan vitamin dan sangat baik bagi tubuh. Meskipun dikenal sebagai surga buah, nyatanya Indonesia memiliki rekomendasi buah asli yang patut dicoba.

Indonesia mempunyai berbagai jenis buah, baik dari buah yang mudah ditemui sampai buah yang langka. Buah-buahan yang langka atau terbilang jarang ditemui tersebut umumnya hanya ada di beberapa daerah saja.

Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh jenis-jenis tanah yang terdapat di masing-masing daerah, dan ada pula beberapa buah yang hanya dapat tumbuh dengan iklim tertentu.

Keunikan dan kekhasan buah-buahan di Indonesia tersebut, menyebabkan berbagai media travel International sering kali merekomendasikan buah-buahan asli Indonesia untuk dicoba.

Tidak jarang pula banyak wisatawan luar negeri yang datang jauh-jauh ke Indonesia, hanya untuk mencicipi buah-buahan asli Indonesia tersebut. Penasaran kan, buah asli hutan Indonesia apa saja? Yuk, disimak penjelasan di bawah ini ya!

1. Matoa

Matoa (Pometia pinnata) merupakan buah asli Indonesia yang berasal dari Indonesia timur yaitu Papua. Buah matoa memiliki rasa dan aroma yang sering kali disamakan dengan buah durian. Namun, bentuk buahnya malah justru dinilai lebih mirip dengan kelengkeng.

Adapun, buah matoa ini hanya berbuah sekali dalam setahun. Umumnya buah matoa ini berbuahnya pada bulan Juli sampai Oktober, dan jenis dari buah matoa ini ada dua yaitu matoa papeda dan matoa kelapa.

Sedangkan, ciri-ciri yang membedakan antara dua jenis buah matoa ini yaitu tekstur buahnya. Matoa Papeda tekstur buahnya agak lembek dan lengket. Sementara itu, matoa kelapa mempunyai tekstur kenyal seperti rambutan Aceh.

Pohon buah matoa tergolong dalam jenis pohon besar dengan tinggi bisa mencapai 18 meter dengan berdiameter 100 cm. Ukuran dari buah matoa sendiri cukup kecil, berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning kehitaman ketika sudah masak. 

2. Gandaria

Apabila dilihat sekilas bentuk dari buah gandaria ini sangatlah mirip dengan manga, tetapi ukuran buahnya lebih kecil. Saat masih muda, buah gandaria berwarna hijau, dan sering kali dikonsumsi sebagai campuran sambal atau rujak.

Jika sudah matang, buah gandaria berwarna kuning buah gandaria berwarna kuning, biasanya memiliki rasa kecut dan ada sedikit manis.

Hal unik dari buah gandaria ini yaitu daun bisa dijadikan lalapan dan batang pohon bua gandaria ini dapat dijadikan sebagai papan. Sedangkan, nama lokal dari buah gandaria ini yakni Jantake.

Terdapat beberapa daerah di Indonesia yang menjadi lokasi tumbuh kembangnya buah satu ini, di antaranya seperti Jawa, Papua, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Umumnya buah gandaria ini berbuah pada bulan September sampai Desember.

Sayangnya, buah gandaria ini bukan lagi dikategorikan buah langka, tetapi buah eksotis ini dikategorikan sebagai buah yang terancam punah. Buah gandaria ini mungkin tidak begitu asing di telinga EDOOers, karena namanya diabadikan sebagai salah satu nama kawasan di daerah Jakarta Selatan.

3. Keledang

Buah asli hutan Indonesia yang ketiga adalah buah keledang. Buah satu ini merupakan buah langka yang berasal dari Kalimantan yang termasuk ke dalam suku buah nangka-nangkaan.

Jika EDOOers, mencicipi buah keledang ini, pastinya akan teringat akan cita rasa buah nangka ataupun cempedak.

Rasa dari buah keledang ini memiliki sensasi rasa campuran antara buah nangka dan manggis. Selain itu, daging buah keledang ini terpisah dari bijinya, seperti halnya nangka.

Sedangkan, warna kulit dari buah keledang ini berwarna jingga kemerah-merahan dan bentuk buahnya sama seperti cempedak. Tinggi dari pohon buah keledang ini dapat mencapai 40 meter, lho EDOOers.

Tidak cuma buahnya, keledang juga terkenal sebagai salah satu penghasil kayu yang baik. Kayu dari pohon keledang ini berat dengan densitas kadar air 15% antara 510 sampai 855 kg/meter kubik. Biasanya kayu dari pohon keledang ini digunakkan untuk furnitur, konstruksi berat, perkakasa rumah tangga, pembuatan perahu, peti mati, dan lain-lain.

4. Kelubi

Kelubi merupakan buah yang hidup liar di rawa-rawa dan hutan. Buah kelubi ini sangatlah mirip dengan buah salak yang umumnya EDOOers jumpai. Buah kelubi ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya seperti Riau, Jambi, Bangka, Lampung, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.

Walaupun mirip dengan buah salak, buah kelubi ini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan buah salak. Diameter buah kelubi 3-5 cm dengan satu tandan besar yang berisi 300 hingga 400 buah. Tandan besar dari buah ini tersusun dari tandan-tandan kecil yang berisikan 25 sampai 40 buah kelubi.

Rasa dari buah kelubi ini cebderung asam, sepat, dan menyegarkan, tetapi buah satu kaya akan kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Bahkan karena kandungan vitamin C dari buah kelubi ini sangat tinggi, menyebabkan buah satu ini biasa digunakkan untuk mengecilkan pori-pori kulit serta mengatasi kulit yang berjerawat.

Buah asli hutan Indonesia ini biasanya dimanfaatkan sebagai campuran pada sambal terasi atau asinan manisan. Kulit dari buah kelubi ini bersisik dengan warna kuning gading saat masih muda dan berubah warna menjadi cokelat ketika sudah matang.

5. Bisbul

Bisbul atau biasa disebut beludru ini mempunyai nama ilmiah yaitu Diospyros philippensis. Selain itu, buah satu ini juga disebut sebagai buah lemak atau buah mentega.

Buah bisbul ini mempunyai rasa yang manis, ditambah juga dengan aroma khas yang menjadikan buah berbulu satu ini mirip dengan buah kesemek. Penyebutan bisbul sendiri, uniknya terinspirasi dari bentuknya yang mirip dengan bola baseball.

Buah bisbul ini paling banyak ditemukan di kawasan Bogor, Jawa barat atau sekurabg-kurangnya sejak didirikannya Kebun Raya Bogor pada tahun1817 silam. Buah ini biasa dipetik antara bulan Maret sampai bulan Mei.

Saat sudah masak, buah bisbul memiliki warna merah tua bercampur warna kekuning-kuningan, mempunyai ukuran besar, bulat dan agak pipih. Buah asli Indonesia satu ini mempunyai rasa yang manis dan beraroma yang khas, Bahkan buah bisbul ini banyak disandingkan dengan buah-buah impor lainnya.

Tidak cuma terkenal lezat, nyatanya buah bisbul ini juga bermanfaat untuk melancarkan pembuluh darah, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan tekanan darah.

Itulah tadi penjelasan beberapa buah asli hutan Indonesia yang sekarang ini sudah mulai
jarang dan agak sulit untuk untuk ditemukan. Nah, kalau EDOOers sendiri, apakah sudah pernah mencicipi buah-buahan unik di atas?