Skip to content

3 Tips Menghadapi Anak Tantrum di Kelas

Pernahkah EDOOcator menemui seorang siswa yang mengalami tantrum di kelas? Apabila pernah mengalami hal tersebut saat proses pembelajaran usahakan jangan panik dan terbawa emosi
ya. Oleh sebab itu, pada artikel kali ini EDOO akan mengajak EDOOcator dan orang tua siswa untuk mengetahui tips-tips apa saja dalam menghadapi anak tantrum di kelas. Yuk, check this out!

Apa itu Tantrum?

Tantrum atau yang dalam istilah psikologinya disebut sebagai ‘temper tantrum’, merupakan sebuah ledakan emosi dari seorang anak yang umumnya direpresantasikan dalam perilaku yang mengganggu, entah untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan sekitar. 

Biasanya perilaku tantrum ini ditandai dengan sebuah sikap yang keras kepala, membangkang, tidak mau mendengarkan kata-kata dari guru, menjerit, ngambek, dan diam seribu bahasa. Bahkan adapula anak yang mengalami tantrum sampai yang sampai mengganggu sekitarnya.

Sebenarnya peristiwa tersebut bisa terjadi, saat anak belum mempunyai perkembangan bahasa yang baik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa perilaku tantrum tersebut muncul pada anak yang notabene berstatus pelajar di sekolah.

Kunci utama untuk menghadapi anak tantrum di kelas adalah guru harus tetap tenang dan jangan panik. Bila EDOOcator merasa panik, umumnya keputusan yang diambil untuk menghadapi pemasalahan anak yang tantrum kurang bijaksana. Berikut ini ada beberapa tips untuk menghadapi anak tantrum di kelas dengan tenang yang dapat EDOOcator coba.

3 Tips Menghadapi Anak Tantrum

Sebab perilaku tantrum bisa berpotensi untuk mengganggu proses belajar mengajar. Maka terdapat beberapa tips-tip dalam menghadapi anak tantrum yang bisa diterapkan oleh EDOOcator untuk mengatasi hal tersebut. Apa saja tipsnya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Jangan Panik & Kendalikan Emosi

Apabila seorang anak sedang tantrum, sebaiknya EDOOcator jangan langsung cemas atau panik. Soalnya, hal tersebut malah justru akan membuat guru tidak berpikiran jernih dalam menghadapi perilaku anak. 

Apalagi, jika EDOOcator malah tersulut emosinya dan meledak-ledak. Hal tersebut justru dapat membuat tantrum pada anak semakin menjadi parah. Bahlan, hal tersebut akan membuat keadaan anak yang sedang mengalami tantrum menjadi lebih sulit untuk ditangani. 

Alangkah lebih baiknya, jika EDOOcator menarik napas dalam-dalam dan tetap berusaha bersikap tenang, dan tak lupa kendalikan juga emosi. Selanjutnya, berpikir dengan jernih untuk menentukan langkah baik apa yang akan dilakukan berikutnya untuk menghadapi anak tantrum, sambil mengawasi kondisi si anak.

2. Bawa Anak ke Tempat Tenang

Apabila ada anak yang mulai mengalami kondisi tantrum di tempat umum, segeralah bawa anak tersebut menjauh dari keramaian orang-orang disekitarnya. Carilah tempat atau ruangan yang lebih sepi disekitar situ.

Tunggulah anak yang mengalami tantrum tersebut, sampai dia sudah merasa tenang. Berikanlah penuturan ke anak tersebut, bila dia tidak berhenti merengek atau menangis, gurunya akan mengantarnya pulang. Selain itu, seorang guru bisa menenangkan si anak yang sedang tantrum tersebut dengan mengajaknya menenangkan diri dengan mengatur pernapasan.

Namun, ada yang perlu diperhatikan ialah janganlah sampai emosi, apalagi sampai main tangan. EDOOcator hanya perlu menunggu anak yang mengalami tantrum terrsebut sedikit tenang, lalu mengajaknya berbicara dengan lemah lembut. 

3. Berikan Distraksi

Tips menghadapi anak tantrum yang ketiga adalah dengan mengalihkan perhatiannya. Biasanya, anak-anak itu seringkali mudah dalam melupakan sesuatu dan tertarik dengan hal-hal baru. Oleh sebab itu, EDOOcator bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk mengalihkan perhatian anak ketika sedang mengalami tantrum.

EDOOcator bisa mencoba mengalihkan perhatian anak yang mengalami kondisi tantrum pada hal-hal lain, di antaranya seperti memberikan mainan yang disukainya, memberikan makanan atau camilan kesukaannya, mengajak anak menggambar, menghibur anak dengan musik kesukaannya, atau lainnya. Tujuan dari pengalihan perhatian ini adalah supaya anak lupa dengan hal-hal yang membuatnya tantrum.

Itulah tadi beberapa tips dalam menghadapi anak tantrum yang bisa EDOOcator coba. Pada saat menghadapi anak yang mengalami tantrum, diperlukan ketenangan, ketegasan, serta konsistensi.

Namun, apabila beberapa tips di atas tadi hasilnya nihil setelah diterapkan, tips terakhir yang bisa EDOOcator lakukan ialah dengan memeluknya dengan erat. Sebab, diyakini bahwa pelukan bisa meredakan amarah yang tengah meluap-luap dalam diri si anak.