Bukan menjadi suatu hal yang aneh jika seseorang yang berprofesi sebagai guru terkadang sempat emosi ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini karena siswa di kelas memiliki beragam karakter dan tidak dapat selalu dalam kondisi fokus dan siap menerima pelajaran. Untuk itu, penting bagi seorang guru untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengontrol emosi.
Terkadang beberapa siswa ada yang dalam suasana hati tidak baik, ataupun sedang malas dalam belajar, sehingga guru perlu juga memutar otak untuk tetap dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif.
Meskipun begitu, sebagai seorang guru tidak boleh serta merta marah-marah saat tersulut emosi. EDOOcator perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum meluapkan emosinya.
Mengapa Penting Mengontrol Emosi?
Teriknya sinar matahari, bisingnya suara di luar kelas, dan padatnya jadwal kerja bisa memicu emosi guru meletup-letup. Apalagi, jika ditambah dengan harus berhadapan dengan siswa yang ‘tengil’ seperti halnya diam-diam makan di bangku belakang, ngerumpi sama temannya, bermain HP, dan kenakalan-kenalan lainnya.
Emosi itu sangat erat kaitannya dengan definisi negatif dan umumnya semua orang pernah merasakannya, termasuk guru. Namun, mempunyai emosi negatif bukan sebuah alasan untuk EDOOcator dapat menunjukkannya secara apa adanya.
Pastinya setiap guru pernah mengalami emosi negatif yang besar saat proses pembelajaran. Namun, perbedaannya ialah pada cara mengontrol emosi negative tersebut sampai akhirnya menjadi emosi positif.
Emosi positif tersebut dapat memperluas pemikiran seorang guru untuk dapat menghasilkan lebih banyak ide serta strategi pembelajaran. Selain itu, emosi positif ini juga dapat mempengaruhi cara berpikir, pengkategorian, problem solving, dan proses kognitif yang berdampak pada proses motivasi.
Maka dari itu, meluapkan emosi bukanlah pilihan yang dibenarkan melainkan sebuah bencana. Dampaknya, guru akan mempunyai citra buruk di hadapan siswa dan meninggalkan kesan yang kurang baik bagi mereka. Apabila seorang guru tidak mempunyai wibawa lagi di hadapan para siswa, maka hal tersebut bisa mempersulit proses pembelajaran yang kooperatif.
Langkah-Langkah Jitu Mengontrol Emosi Bagi Seorang Guru
Melihat pentingnya mengontrol emosi dalam berhasilnya proses pembelajaran, berikut adalah langkah-langkah jitu dalam mengontrol emosi yang bdapat EDOOcator terapkan untuk mempunyai kualitas emosi yang lebih baik. Yuk simak uraian sampai akhir ya!
- Berikan Ruang Istirahat Sejenak
Emosi itu datangnya cepat dan tak terduga. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengontrol emosi adalah dengan berhenti untuk istirahat sejenak. Tarik napas dalam-dalam dan berikanlah ruang untuk memperlambat momen antara pemicu dan respon.
Sepatutnya EDOOcator dapat meluangkan waktu untuk menyusun rencana untuk beristirahat sejenak dari segala rutinitas yang monoton. Sebab salah satu penyebab mood menjadi tidak stabil adalah rutinitas yang berulang-ulang. EDOOcator seringkali stuck ataupun berhenti pada satu tahapan yang bisa memicu kejenuhan, stress, bahkan burnout. Oleh sebab itu, menepilah sejenak dari rutinitas monoton tersebut.
Cobalah untuk menghela nafasmu dan bermeditasi, sehingga dapat mengembalikan pikiranmu menjadi fresh kembali. Selain itu, jika mempunyai waktu luang, EDOOcator bisa tidur dengan lebih cepat di malam hari, berolahraga teratur di pagi hari, bermain dengan hewan peliharan, dan apabila memungkinkan travelling ke tempat-tempat yang sering dijadikan sebagai tempat healing.
- Berlatih Mindfulness
Mindfulness atau mempunyai kesadaran penuh dapat membantu EDOOcator dalam mengenali diri secara utuh. EDOOcator boleh mengakui bahwa benar-benar sedang berada di situasi yang tidak baik dan boleh juga lho untuk merasakan perasaan tidak mengenakkan di dalam diri.
Setelah EDOOcator dapat memahami diri sendiri, perlahan-lahan EDOOcator dapat memulai melihat ke sekeliling dan melihat bahwa tidak semua hal harus sesuai dengan apa yang diinginkan. EDOOcator lambat laun akan memahami bahwa tidak ada yang berhak untuk menghakimi hidup orang lain.
- Menerima Segala Bentuk Emosi yang Ada
Emosi ada berbagai macam jenisnya, mulai dari kecewa, marah, sedih, senang, takut, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, untuk dapat mengontrol emosi, EDOOcator perlu menyadari hal tersebut terlebih dulu. Selalu mengabaikan emosi dari waktu ke waktu dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan atau bisa disebut overthinking.
Sebab itu, cobalah untuk menerima segala bentuk emosi yang dirasakan, lalu ekspresikan emosi itu secara tepat dan positif. Daripada EDOOcator menyalahkan diri sendiri, karena adanya berbagai emosi yang muncul, lebih baik EDOOcator mengenali diri bahwa hal tersebut ialah bagian normal dan alami dari cara manusia merespon situasi.
- Meluapkan Isi Hati ke Orang yang Dipercaya
Apabila EDOOcator sering menahan semua perasaan sendirian bisa menyiksa mental dan psikis, lho. Oleh sebab itu, cobalah untuk meluapkan segala perasaan kepada orang yang kalian percaya, misalnya teman dekat ataupun pasangan perihal masalah yang dialami.
EDOOcator bisa menjadi sangat emosional jika tidak diluapkan dengan baik, sehingga apapun keresahan yang EDOOcator pendam bisa tersampaikan dengan luwes. Terkadang sebenarnya tidak semua masalah bisa terselesaikan. Namun, dengan berusaha meluapkan perasaan tersebut bisa membantu EDOOcator untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih fokus dalam menyusun bermacam-macam rencana hebat lainnya.
- Sabar dan Optimis dalan Menghadapi Tantangan
Sebagai seorang guru berusahalah untuk selalu memberikan sebuah aura positif pada diri sekalian. Cobalah untuk selalu berpikir optimis kepada diri sendiri, sehingga siap menghadapi segala tantangan di masa depanyang akan datang. Selain itu, cobalah untuk selalu melatih kesabaran agar sabarmu tidak setipis tisu dan tak lupa berhati-hatilah dalam mengambil keputusan ataupun tindakan. Berkat kedua modal penting tersebut maka EDOOcator akan menjadi seorang guru hebat yang sesungguhnya!
Itulah tadi beberapa langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam mengontrol emosi secara lebih baik. Kemampuan mengontrol emosi, menjadi modal utama yang harus dimiliki. Selain itu, dengan mempunyai kontrol diri yang baik dapat menguatkan profesionalisme EDOOcator sebagai seorang guru.
Semoga pembahasan dalam artikel ini dapat membantu Bapak dan Ibu EDOOcator dalam mengontrol emosi di kelas, sehingga terciptalah pembelajaran yang lebih berarti dan bermakna. Salam Literasi untuk Edukasi!