Skip to content

Mencemarti Tren Video Ala Wes Anderson yang Viral di Medsos

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Belakangan ini di media sosial di hebohkan dengan sebuah tren video ala Wes Anderson, khususnya pada platform TikTok dan Instagram reels yang dipenuhi dengan video singkat dengan sinematografi bernuansa Wes Anderson. Video tersebut berisi kehidupan sehari-hari sang content creator yang seolah-olah menjadi karakter utama dalam film Wes Anderson. 

Semua yang mengikuti trend video ini membuat berbagai cuplikan video dengan beberapa macam tema yang berbeda, ada yang mengangkat tema kehidupan sehari-hari, kebersamaan keluarga di hari raya, atau mendokumentasikan perjalanan ke tempat yang indah.

Asal-Usul Tren Video Ala Wes Anderson

Tren video ala Wes Anderson ini pertama kali bermula dari seorang perempuan berusia 26 tahun bernama Ava William yang melakukan sebuah perjalanan ke New York setelah selesai mengunjungi keluarganya dalam waktu singkat. Berkat kreatifitas yang ia punya, membuat perasaan haru serta sedih dapat ia kemas dalam bentuk video. Hal tersebut bermula dengan memanfaatkan momen pada perjalanan pulang dengan didokumentasiakn secara indah untuk dikenang.

Trend video tersebut dinilai menjadi sebuah tren yang sehat dan layak untuk diikuti, karena dapat membuat momen yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa dan tentunya istimewa. Bahkan, di Indonesia sendiri banyak orang-orang yang mulai beramai-ramai untuk mengikuti tren video ala Wes Anderson tersebut, dan bahkan diantaranya sudah memperoleh jutaan viewers.

Siapa itu Wes Anderson?

Ternyata, tren video ala Wes Anderson ini tidak hanya viral di Indonesia, tetapi juga meluas sampai mancanegera. Lantas, siapakah itu Wes Anderson? Wes Anderson merupakan seorang sutradara film kelahiran Houston, Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 1 Mei 1969.

Wes Anderson mengawali karirnya di dunia perfilman melalui film Bottle Rocket pada tahun 1996 dan Rushmore pada tahun 1998. Ia juga dikenal dengan gaya sinematografi yang menyuguhkan sebuah visual yang unik serta eksentrik.

Sutradara yang merupakan lulusan dari University of Texas tersebut telah berhasil menyutradarai berbagai film yang sukses, seperti halnya Moonrise Kingdoms (2012), The Grand Budapest Hotel (2014), Isle of Dogs (2018), dan The French Dispatch (2021).

Selain itu, Wes Anderson pernah menyabet 4 penghargaan Oscar melalui karya filmnya yang ditayangkan pada tahun 2014 yang berjudul The Grand Budapest Hotel pada kriteria tata rambut dan tata rias, desain kostum, desain produksi, dan musik orisinil.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

Ciri Khas Karya Wes Anderson

Karya-karya film dari Wes Anderson memiliki gaya serta pembawaan paling unik, lho EDOOers. Apabila dibandingkan dengan karya-karya film dari sineas kontemporer Amerika yang lainnya. Nah, kali ini EDOO merangkum sederet ciri khas utama dari karya-karya film  Wes Anderson ynag menjadi inspirasi tren video ala Wes Anderson. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

  1. Framing yang Simetris dan Memanjakan Mata

Wes Anderson sangat begitu menyukai komposisi frame yang simetris. Hal tersebut ia tunjukkan dengan selalu menggunakan komposisi yang simetris di setiap lokasi, objek, ataupun karakter. Contohnya, bisa dilihat pada setiap film karya Wes Anderson, ketika kamera mengambil shot selalu diarahkan ke pusat objek, sehingga membuat natural focal point pada setiap komposisinya.

Pada dasarnya, kiat tersebut juga yang menjadi salah satu hal yang dapat membuat fokus penonton filmnya selalu terarah ke titik utama dari adegan tersebut, baik kepada karakter, benda, ataupun lokasi kejadian. Adapun gaya framing simetris sudah digunakan oleh Wes Anderson sejak film pertamanya debut, yaitu “Bottle Rocket” yang perdana tayang 1996 silam.

Selain harus memiliki komposisi pengambilan video yang simetris, presisi dan rapi. Pada tren video ala Wes Anderson hal lain yang harus diperhatikan yaitu pengambilan video dengan adegan berjalan (tracking shot), setelah itu pengambilan video dengan rentang jarak yang cukup dekat dengan objek (overhead shot) dan tak lupa menambahkan sedikit adegan berbumbu komedi.

Tidak lupa dalam proses pengeditan videonya menambahkan gaya transisi whip pan, dan dikasih lagu backsong berjudul Obituary karya Alexandre Desplat dan disesuaikan adegan dengan durasi videonya.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

2. Tone Warna yang Khas

Pada setiap film besutan Wes Anderson selalu mempunyai color palette yang unik, seakan sang sutradara tersebut memiliki racikan warna khusus untuk setiap karya filmnya. Sejumlah warna utama pada setiap karya filmnya pun, muncul secara konsisten di setiap frame dan adegan dan film.

Bahkan, palet warna yang digunakan oleh Wes Anderson pada setiap karya filmnya pun cenderung konsisten dan bermakna. Warna yang digunakan tidaklah asalan, tetapi juga menyesuaikan dengan tone dari setiap film-film tersebut. Biasanya, Wes Anderson menerapkan warna pastel yang lebih lembut dan hangat.

Umumnya grading color yang digunakan pada tren video ala Wes Anderson ini, menggunakan warna kuning pastel yang begitu soft dan hangat untuk menjadi ciri khas dari gaya Wes Anderson yang menarik.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

3. Tipografi Vintage Ala Wes Anderson

Ciri khas ketiga dari gaya ala Wes Anderson adalah segi tipografi yang vintage. Hal tersebut banyak terinspirasi dari film-film jadul Italia, termasuk dengan tipografi yang sering digunakan oleh Wes Anderson dalam setiap filmnya. 

Style font yang umumnya digunakan mempunyai nuansa vintage dan berkesan jadul dan dikombinasikan dengan warna cerah seperti putih, kuning, atau merah muda. Wes Anderson seringkali menggunakan font Futura, yang malah dianggap oleh beberapa orang disebut “Wes Anderson fonts.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai tren video ala Wes Anderson. Apakah EDOOers tertarik untuk membuat video yang serupa juga? EDOOers bisa banget lho menjadikan tren ini sebagai ajang adu kreatifitas satu sama lain dengan sebuah karya. Salam Literasi untuk Edukasi!