Pastinya setiap orang pernah melakukan interaksi sosial. Ada nggak sih di antara EDOOers yang nggak pernah ngobrol dengan orang lain? Semua pastinya pernah dong, diskusi atau sekadar berbincang-bincang terkait problem kalian masing-masing ke sahabat, guru, orang tua, atau bahkan bisa orang yang baru dikenal misalnya dengan driver ojek online.
Manusia sebagai mahkluk sosial, pastinya membutuhkan peran orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika EDOOers sedang mengalami drop, karena banyak masalah yang menimpa, pastinya orang tuamu atau temanmu ialah orang terdekat yang cocok untuk mencurahkan hati serta perasaan untuk kemudian memperoleh saran. Sekarang, supaya EDOOers lebih paham lagi tentang makna interaksi sosial, yuk mari disimak ya penjelasan detailnya!
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial berasal dari dua kata, yaitu interaksi dan sosial. Sederhananya, pengertian interaksi sosial ialah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok lain. Interaksi sosial akan bisa terwujud dalam aksi dan reaksi.
Adapun pengertian interaksi sosial menurut beberapa ahli yakni sebagai berikut. Soerjono Soekanto berpendapat bahwasannya interaksi sosial merupakan sebuah proses sosial yang saling berkaitan erat dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok guna membangun sistem dalam hubungan sosial.
Syarat Interaksi Sosial
Interakasi sosial akan dapat terjadi apabila memnuhi dua syarat utama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
- Kontak Sosial
Sejatinya, kontak sosial merupakan tahap awal dari terjadinya suatu hubungan sosial. Kontak sosial berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum yang mempunyai arti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak bisa dimaknai sebagai sebagai bersama-sama menyentuh. Sedangkan secara fisik, kontak baru akan terjadi jika terjadi suatu hubungan badaniah.
Dapat disimpulkan bahwasannya kontak sosial ialah suatu upaya hubungan antara satu individu dengan individu lain. Hal tersebut merupakan awal dari berlangsungnya interaksi sosial yang di mana masing-masing individu saling bereaksi, walaupun tidak harus bersentuhan secara fisik.
- Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu individu kepada individu lain supaya terjadi upaya saling mempengaruhi antara keduanya.
Komunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting dengan maksud adanya saling mengungkapkan suatu perilaku entah itu dalam bentuk lisan yaitu berbicara, atau bahkan dalam bentuk nonverbal meliputi sikap, atau gesture tubuh untuk menyampaikan pesan.
Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Kendati terdengar begitu sederhana, interaksi sosial sebenarnya merupakan suatu proses yang sangatlah kompleks. Namun demikian, dalam interaksi sosial bisa dibedakan beberapa faktor yang mendorongnya, yaitu:
- Imitasi
Imitasi merupakan suatu proses belajar dengan metode meniru ataupun mengikuti perilaku dari orang lain. Peran faktor imitasi dalam interaksi sosial itu besar. Contohnya, bagaimana seorang anak yang mulai belajar berbicara dengan mengimitasi kata-kata yang diucapkan oleh orang tua mereka ataupun dari orang lain. Selain itu, si anak juga bisa meniru tingkah laku tertentu dari orang lain, seperti memberi hormat dan cara bersikap yang lainnya.
- Sugesti
Faktor sugesti ialah suatu pandangan, pendapat, dan sikap yang diberikan kepada orang lain ataupun yang diterima oleh pihak lain, sehingga individu tersebut mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut.
Sugesti juga bisa dimaknai sebagai suatu proses di mana seseorang menerima suatu pandangan maupun pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain, tanpa adanya kritik terlebih dahulu.
- Identifikasi
Istilah identifikasi timbul dalam penjelasan dari Sigmund Freud tentang cara seseorang anak dalam mempelajari norma sosial dari kedua orang tuanya. Identifikasi dalam ilmu psikologi mempunyai makna yaitu sebagai dorongan untuk menjadi identik atau sama persis dengan orang lain.
Sederhananya, Identifikasi merupakan suatu dorongan dalam diri manusia untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain. Sedangkan, proses identifikasi tersebut membutuhkan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.
- Simpati
Simpati merupakan sebuah perilaku yang memperlihatkan rasa tertarik akan sesuatu hal atau sikap yang menarik pada diri seseorang, sehingga bisa memunculkan perasaan emosional tertentu seperti senang dan sedih.
Hal menarik dari seseorang yang membuat simpati di antaranya seperti dalam hal penampilan, pola pikir seseorang, dan kebijaksanaan dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati tersebut.
Sedangkan, simpati akan muncul tidak berdasarkan atas logika rasional, tetapi berdasarkan penilaian perasaan sebagaimana suatu proses identifikasi. Namun, timbulnya simpati tersebut merupakan suatu proses sadar bagi manusia.
- Empati
Faktor pendorong interaksi sosial yang kelima adalah empati. Secara sederhananya, empati adalah bentuk kepeduliaan seseorang kepada orang lain atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan-tindakan nyata.
Contohnya, ketika seseorang melihat ada temannya jatuh dari sepeda motornya, ia langsung menolongnya dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk berobat. Intinya, empati merupakan merasakan sesuatu hal yang dialami oleh orang lain, entah itu rasa bahagia maupun rasa sedih.
Demikian tadi pembahasan mengenai interaksi sosial dalam pelajaran Sosiologi. Interaksi sosial bisa terjadi di mana pun dan kapan pun, dapat terjadi di ruang kelas, restauran, tempat hiburan, tempat ibadah, dan tempat-tempat lainnya.
Yow, gimana nih pembahasan terkait interaksi sosial dalam ilmu Sosiologi? Sangat seru pastinya bukan? Semoga menambah wawasan dan keilmuanmu ya. Temukan konten belajar dan tryout berkaitan dengan pelajaran Sosiologi di layanan aplikasi EDOO untuk meningkatkan pemahaman dan nilai sosial-mu! Salam Literasi untuk Edukasi!