Tugas secara berkelompok merupakan jenis tugas yang harus dikerjakan bersama oleh beberapa anggota kerja kelompok. Ternyata tidak hanya mengajarkan perihal kerja sama, kerja kelompok juga dapat membantu siswa untuk belajar banyak kebiasaan-kebiasaan baik lainnya. Tapi, apakah yang bapak ibu guru/EDOOcator perlu ketahui terkait strategi dalam memaksimalkan kinerja kerja kelompok pada siswa-siswi di sekolah? Yuk kita cari tahu bersama-sama!
Secara definisi kerja kelompok merupakan metode pengajaran/pembelajaran dengan mengkondisikan siswa dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok yang sudah dibentuk tersebut. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan ajar yang mampu melibatkan siswa untuk dapat bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Pernahkah EDOOers mendengar ungkapan bahwa “Lebih baik ramai dibanding sendirian?” Nah, ungkapan tersebut sama halnya dengan belajar. Pembelajaran yang dilakukan secara kerja kelompok dapat memberikan banyak sisi positif kepada siswa dalam setiap pembelajaran.
Sisi positif yang akan EDOOers dapatkan dari kerja kelompok, salah satunya yaitu untuk memudahkan dan mempercepat dalam penyelesaian tugas. Selain itu dengan kerja kelompok dapat melatih siswa berkomunikasi dengan baik, memudahkan siswa menerima lebih banyak informasi, dan membentuk karakter siswa.
4 Strategi Memaksimalkan Kinerja Kerja Kelompok Siswa
Ternyata banyak sekali ya sisi positif yang dapat siswa dapatkan dari kerja kelompok. Langkah berikutnya adalah, EDOOcator atau guru harus menjadi agent of change dalam memaksimalkan kinerja kerja kelompok siswa dalam pembelajaran. Bagaimana strateginya? Simak pembahasannya di bawah ini ya!
- Membagi Siswa dengan Porsi yang Tepat
Pada sistem kerja kelompok juga patut diperhatikan terkait pembagian kelompok oleh guru. Apakah pembagian yang dilakukan secara acak oleh guru? Atau berdasarkan urutan absen? Atau memberikan kebebasan siswa untuk memilih sendiri anggota kelompoknya sudah efektif? Setiap cara dalam rangka membagi kelompok tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pembagian anggota kerja kelompok secara acak ataupun secara urut absen mempunyai kemungkinan siswa tidak akan cocok dengan sesama anggota kerja kelompok, tapi dengan cara tersebut dirasa akan lebih adil. Sementara itu, apabila pembagian anggota kerja kelompok dilakukan melalui cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih sendiri. Maka hal tersebut terdapat kemungkinan siswa yang dipilih ialah teman-teman dekatnya dan terdapat siswa yang tidak memperoleh kelompok, sehingga dirasa kurang adil, namun disisi lain siswa akan lebih bersemangat dalam belajar dan berdiskusi, sebab satu kelompok dengan teman pilihannya.
Oleh karena itu, akan lebih baik lagi jika EDOOcator melakukan pengamatan terlebih dahulu kepada setiap siswa-siswinya, serta menelaah lebih dalam kelebihan serta kekurangan dari setiap cara-cara pembagian anggota kerja kelompok yang berbeda-beda tersebut, supaya semua siswa merasakan keadilan.
- Memberikan Motivasi Kepada Siswa
Salah satu yang biasanya menjadi permasalahan dalam kinerja kerja kelompok adalah adanya siswa malas yang kurang berkontribusi dan malah menjadi penghambat dalam kerja kelompok. Dalam rangka menanggulangi permasalahan tersebut, perlu adanya peran nyata seorang guru dalam memberikan motivasi kepada siswa.
Setiap siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada beberapa siswa yang sudah tertanam semangat belajar dalam dirinya, namun ada pula yang siswa yang kurang semangat dalam belajar. Oleh karena itu, sangat diperlukan peran seorang guru dalam memberikan motivasi dn perhatian khusus kepada siswa, supaya termotivasi untuk terus semangat belajar.
Memotivasi siswa dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan terkait pentingnya kerja kelompok dan memberikan penilaian yang berbeda-beda pada setiap keaktifan siswa, sehingga para siswa akan bisa lebih bersemangat untuk kerja kelompok karena kesadaran yang sudah terpupuk dengan baik tersebut.
- Berikan Tugas yang Tidak Membebankan
Bila diperhatikan pada setiap mata pelajaran kemungkinan besar, terdapat tugas individu maupun kelompok, sehingga siswa mungkin tidak bisa maksimal dalam mengerjakan tugas tersebut.
Maka dari itu, sebaiknya Bapak/Ibu EDOOcator memikirkan tugas kelompok apa yang sekiranya cocok dan mampu dikerjakan oleh siswa dengan baik tanpa membebani. Selain itu juga, perlu dipertimbangkan juga terkait jangka waktu (deadline) yang cukup dalam penyelesaian tugas kelompok tersebut.
Berbicara mengenai deadline, jangka waktu yang cukup ialah waktu yang tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lama, tetapi waktu yang pas serta sesuai kesepakatan bersama. Deadline yang terlalu mepet (cepat) bisa menyebabkan hasil kerja kelompok kurang optimal, karena tugas mata pelajaran lain yang masih menunggu.
Sedangkan deadline yang terlalu lama bisa menyebabkan siswa dapat memanajemen waktu untuk menyicil tugas kelompok tersebut. Sepatutnya Bapak/Ibu EDOOcator mempertimbangkan lebih lanjut tugas kelompok dan selalu mengingatkan akan jangka waktu pengerjaan tugas kelompok.
- Memonitoring Kerja Kelompok
Permasalahan utama dan yang sering ditemukan dalam kerja kelompok adalah adanya segelintir anggota kerja kelompok yang tidak mau berkontribusi secara rata, sehingga ada siswa yang lebih dominan dan ada siswa yang kurang atau bahkan ada siswa yang tidak berkontribusi sama sekali.
EDOOcator perlu sekiranya untuk memonitoring, memantau, serta mengawasi kinerja kerja kelompok siswa saat berdiskusi langsung. Selain itu, EDOOcator bisa meminta siswa untuk mencantumkan nama dan kinerja yang dilakukannya selama kerja kelompok, sebab akan dinilai sesuai dengan kontribusi yang telah dilakukan tersebut. Oleh karena itu, jika sedari awal kerja kelompok sudah dikasih tahu mengenai penilaian kinerja kelompok, maka kemungkinan semua siswa akan tambah bersemangat dan saling bekerja sama dengan baik ketika kerja kelompok untuk mencapai tujuan dari kerja kelompok tersebut.
Demikianlah pembahasan terkait strategi dalam memaksimalkan kinerja kerja kelompok siswa agar lebih efektif. Semoga artikel ini bisa memberikan insight baru serta dapat membantu bapak/ibu EDOOcator yang sedang mengalami masalah terkait kerja kelompok siswa yang kurang bisa efektif.