Skip to content

Simak 5 Fakta Seru Tentang Ketupat Lebaran

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Sebuah hidangan khas yang selalu ada di Hari Raya Idul Fitri yaitu ketupat lebaran. Ketupat ini selalu menjadi hidangan favorit setiap orang di hari kemenangan tiba. Ngomongin soal ketupat, EDOOers sudah tahu belum fakta-fakta seru dari makanan satu ini? Kalau belum yuk kita cari tahu bersama-sama!.

Bahan baku dari ketupat terdiri dari beras yang diisi ke dalam sebuah anyaman daun kelapa muda. Ketupat umumnya disajikan dengan didampingi kuah kemerahan. Saat hari lebaran, biasanya ketupat dimakan bersama dengan menu-menu hidangan lainnya, seperti rendang, opor ayam, dan lauk lainnya.

Fakta-Fakta Seru Ketupat

Nah, kali ini EDOO akan menelaah fakta seru dan menarik dari ketupat, nih EDOOers. Supaya EDOOers enggak cuma tahu makannya saja, tapi juga tahu sejarah dan asal-usul dari makanan lebaran yang legendaris tersebut. Yuk, simak pembahasannya sebagai berikut!

  1. Dikenalkan oleh Sunan Kalijaga

Fakta seru dari ketupat yang pertama ialah seputar latar belakang sejarahnya. Ketupat dipercayai pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masyarakat Jawa. Jadi dahulu kala, Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat pertama kali dalam rangka guna sebagai media dakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa yang notabene sulit untuk di-Islamkan, karena masyarakat Jawa sudah memiliki sistem kepercayaan sendiri yaitu Kejawen.

Pada proses penyebaran agama Islam, Sunan Kalijaga menggunakan metode pendekatan budaya. Ketupat menjadi salah satu opsi yang dipilih, karena dianggap dapat lebih dekat dengan kebudayaan masyarakat Jawa kala itu. Berkat adanya ketupat, akhirnya penyebaran agama Islam dapat diterima secara luas dan banyak yang memeluk agama Islam.

Proses pengenalan ketupat yang dilakukan Sunan Kalijaga mempraktekkan dua tradisi bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Perbedaan kedua hal tersebut ialah Bakda Lebaran dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. Sementara itu Bakda Kupat dilakukan seminggu setelah Lebaran.

Pada hari Bakda Kupat, di masa lalu setiap rumah di Jawa menganyam ketupat sendiri dari daun kelapa muda. Setelah ketupat tersebut matang, ketupat tersebut dihantarkan ke saudara-saudara yang lebih tua dan selanjutnya menjadi sebuah simbol kebersamaan umat muslim.

  1. Mempunyai Banyak Nama

Ketupat mempunyai beberapa penyebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah. Perbedaan penyebutan tersebut disebabkan, karena adanya perbedaan budaya dan bahasa, lho EDOOers.

Orang-orang Jawa dan Sunda menamai ketupat lebaran dengan “kupat”. Warga Bali menyebut makanan tersebut dengan sebutan “tipat”. Sementara itu, masyarakat Minangkabau menamainya “katupek”. Bagi warga Madura, ketupat disebut dengan “katopak”. Sedangkan orang Makassar menamai ketupat dengan “katupa”, dan masih banyak lagi macam-macam penyebutan lainnya, tergantung daerah asalnya. Bagaimana dengan daerahmu, EDOOers? Apakah ada sebutan untuk ketupat di daerah tempat tinggalmu, EDOOers?

  1. Makna Ketupat

Makna ketupat lebaran sendiri dari segi filosofis begitu mendalam, lho EDOOers. Mulai dari pembungkus ketupat dengan menggunakan daun kelapa muda saja sudah menggetarkan hati. Ya gimana tidak, daun kelapa muda dalam bahasa Jawa disebut juga sebagai janur merupakan sebuah akronim dari “Jannah Nur” atau “Cahaya dari Surga”.

Tidak hanya itu, janur juga terkadang dianggap merupakan sebuah akronim dari “Jatining Nur”, atau yang dalam bahasa Jawa mempunyai arti “hari nurani”. Filosofinya, ketika lebaran, manusia harus membersihkan hati dari berbagai macam hal-hal negatif, sehingga dapat kembali ke fitri yaitu suci dengan saling memaafkan.

Sedangkan, proses penganyaman ketupat yang rumit juga mempunyai makna yaitu tentang keragaman masyarakat harus dilekatkan dengan tali silaturahim. Anyaman tersebut juga dianggap pula sebagai kesalahan seorang manusia. Sebab, kesalahan manusia itu rumit serta saling berhubungan satu dengan yang lainnya seperti anyaman ketupat.

Sementara itu, beras yang ada di dalam ketupat memilik makna kesucian hati. Ada juga yang memaknai beras ketupat lebaran sebagai nafsu duniawi manusia. Saat ketupat lebaran dipotong, berarti manusia telah melepaskan segala macam kesalahan, dosa selama puasa dan nafsu duniawi, serta membuat manusai kembali suci dan putih bersih seperti nasi.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

4. Tidak Hanya Ada Saat Lebaran

Kebanyakan orang mempunyai anggapan bahwa ketupat cuma ada ketika lebaran tiba, makanya disebut ketupat lebaran. Nyatanya, ketupat tidak hanya identik dengan hari raya umat Islam saja, lho EDOOers. Ketupat juga digunakan sebagai salah satu sesajen pada hari raya Kuningan, yang dirayakan oleh umat Hindu Dharma di Pulau Bali. Bahkan, wargaTernate menggunakan ketupat pula pada upacara Saro (doa dan berkah) dengan beragam bentuk seperti, burung, kerbau, sampai nanas. Masing-masing bentuk ketupat tersebut mempunyai maknanya masing-masing.

5. Dipercayai Sebagai Penolak Bala

Ketupat tidak hanya digunakan sebagai simbol Hari Raya Idul Fitri, melainkan dipercayai pula sebagai media penolak bala. Bahkan di beberapa daerah di Jawa, ketupat digantung di daun pintu setiap rumah, karena dipercaya dapat menolak hal-hal yang buruk.

Selain itu, bagi warga Barabai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, ketupat menjadi makanan untuk lelaki yang sedang memanjatkan doa saat ritual tolak bala. Ketupat yang dimakan oleh para lelaki tersebut dicampur dengan kuah dan lauk dalam satu wadah.

Nah, Itu dia beberapa fakta-fakta seru dan menarik dari ketupat lebaran yang wajib EDOOers ketahui. Sudah siap makan ketupat lebaran di Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 ini? Buat EDOOers yang ingin belajar asyik sambil makan ketupat, jangan lupa download aplikasi EDOO di Play Store ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *