Skip to content

Memahami Macam-Macam Gas Mulia dalam Tabel Periodik Kimia

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Apakah sobat EDOOers pernah mendengar tentang gas mulia? Gas mulia merupakan salah satu dari tujuh unsur kimia yang membentuk Golongan 18 (VIIIA) dari tabel periodik kimia lho, EDOOers. Pada kehidupan sehari-hari, macam-macam gas mulia lumrah ditemukan. Yuk kita cari tahu bersama ya EDOOers!

Pada tabel periodik kimia, pastinya EDOOers sudah tahu bahwa kalau unsur-unsur didalamnya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, seperti halnya golongan logam alkali, logam alkali tanah, gas mulia, halogen, dan unsur transisi. Berdasarkan semua golongan tersebut, ada unsur-unsurnya yang mempunyai sifat sangat sulit untuk bereaksi dengan unsur lain, tidak lain tidak bukan adalah gas mulia.

Pengertian Gas Mulia

Sebetulnya, gas mulia merupakan sebutan untuk unsur-unsur dalam golongan VIIIA pada tabel periodik kimia. Alasan memgapa dinamakan gas mulia karena semua unsur di dalamnya ini berwujud gas dan mempunyai konfigurasi elektron yang sangat stabil.

Pada kondisi standar, semua gas mulia mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak berbau. gas mulia ini merupakan logam monoatomik dengan reaktivitas kimia sangat rendah, sehingga gas mulia dapat disebut memiliki bersifat lengai yang berarti tidak mudah bereaksi dengan unsur-unsur lainnya.

Adapun macam-macam unsur pada gas mulia meliputi Helium (He), neon (Ne), Kripton (Kr), Argon (Ar), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Sementara itu, untuk sifat-sifat gas mulia di antaranya sifat atomik, sifat fisik, dan sifat kimia.

Macam-Macam Gas Mulia

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, macam-macam unsur gas mulia terdiri dari 6 unsur, yakni Helium (He), Neon (Ne), Kripton (Kr), Argon (Ar), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Masing-masing unsur tersebut akan diperjelas lebih mendalam lagi di bawah ini. Tetap simak, ya EDOOers!

  1. Helium (He)

Helium menempati ranking kedua salah satu unsur gas mulia terbanyak yang ada di alam semesta setelah hidrogen. Helium terwujud dari peluruhan zat radioaktif, yakni thorium dan uranium. Gas helium ini merupakan zat yang memiliki sifat ringan serta tidak gampang terbakar. Meskipun bengtuknya berbentuk gas, gas helium bisa dicairkan dalam suhu yang sangat rendah dan tekanan yang tinggi pula.

Meskipun tampilan dari gas helium tidak berwarna, helium tidak memiliki bau, tidak beracun, dan tidak berasa. Akan tetapi, jika sampai terhirup tubuh, gas helium ini bisa berdampak terhadap suara menjadi tinggi, sakit pening di kepala, dan perasaan tercekik. Pemanfaatan gas helium untuk digunakan sebagai pengisi gas balon udara,  sedangkan bentuk cair helium bisa dipergunakan sebagai zat pendingin, sebab memiliki titik uap yang sangat rendah.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

  1. Neon (Ne)

Pada sejarahnya, Sir William Ramsay dan Morris M. Travers pada tahun 1898 di di London, Inggris, menemukan sebuah unsur kimia bernama neon. Penemuan unsur tersebut terjadi ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara, sampai menjadi sebuah cairan dan memanaskan cairan tersebut, dia lantas mengambil gas yang keluar saat cairan tersebut telah mendidih. Selanjutnya, Ramsay memisahkan sisa-sisa gas yang belum diidentifikasi tersebut dan malahan menemukan zat-zat baru, yakni neon dan kripton.

Gas neon ini bersifat tidak berwarna, dan ketika gas neon ini berada pada medan listrik bertegangan tinggi, maka gas ini memancarkan warna oranye kemerahan. Kegunaan gas neon ini berguna sebagai pengisi lampu neon. Selain itu, gas neon ini juga bisa berfungsi sebagai pengisi tabung televisi, penangkal petir, dan dalam bentuk cair neon bisa digunakan sebagai zat pendingin juga.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

  1. Kripton (Kr)

Unsur gas yang paling langka yang ada di atmosfer bumi dari unsur-unsur gas mulia lainnya adalah kripton. Seperti halnya dengan neon, kripton ditemukan oleh seorang ahli kimia bernama Morris M. Travers dan Sir William Ramsay dari sisa-sisa gas pada sampel udara cair yang sudah dipanaskan kembali sampai mendidih.

Pada keadaan normal, kripton ini memiliki sifat tidak berbau dan tidak berwarna. Akan tetapi, jika krypton ini diletakkan pada medan listrik bertegangan tinggi, kripton akan memancarkan sebuah cahaya berwarna putih. Oleh karena itu, krypton umumnya digunakan pada lampu kilat untuk fotografi.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

  1. Argon (Ar)

Salah satu dari macam-macam gas mulia yang keempat adalah Argon. Gas argon adalah gas terbanyak rangking ketiga yang ada di dalam atmosfer bumi setelah unsur gas nitrogen dan oksigen. Argon dibentuk dari proses dekomposisi zat radioaktif berupa kalium yang berada di kerak bumi. Unsur argon tersebut mempunyai tingkat kelarutan dalam air yang sama halnya dengan oksigen. Bahkan faktanya tingkat kelarutan argon 2,5 kali lebih mudah dibandingkan dengan nitrogen. Argon mempunyai tidak reaktif (inert), tidak beracun, dan tidak mudah terbakar.

Apabila argon berada dalam medan listrik tertentu, akan memunculkan warna lilak (ungu). Unsur gas mulia tersebut banyak diterapkan di bidang industri, entah dalam wujud gas maupun cairan. Pemanfaatan dari unsur argon sendiri ialah sebagai gas inert untuk melindungi diri dari percikan bunga api listrik saat proses pengelasan, gas pengisi bola lampu pijar, produksi titanium, dan sebagai lapisan pelindung pada proses pembuatan kristal silikon dan germanium.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

5. Xenon (Xe)

Pada tahun yang sama, setelah Morris M. Travers dan Sir William Ramsay menemukan unusr gas mulai neon dan kripton, mereka berdua kembali menemukan unsur gas mulia baru bernama xenon. Xenon ditemukan dari sisa-sisa residu hasil proses pemanasan sampel udara cair. Xenon merupakan sebuah gas berat yang begitu langka dan tidak memiliki bau. Gas xenon tersebut mempunyai sifat tidak reaktif pada sebagian besar bahan kimia.

Apabila berada pada tegangan medan listrik yang tinggi, xenon akan memancarkan sebuah cahaya biru. Sekarang ini, xenon sudah banyak dibuat, misalnya saja seperti xenon tetraoksida (XeO4) dan xenon trioksida (XeO3) yang sangat mudah meledak (eksplosif). Unsur gas mulai ini dianggap pula tidak beracun, walaupun banyak senyawa dari xenon yang beracun, karena sifat oksidasinya yang begitu kuat. Xenon umumnya dimanfaatkan dalam proses pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri).

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

6. Radon (Rn)

Unsur gas mulia yang terakhir ini mempunyai sifat radioaktif dan gas mulia ini bernama radon. Radon terwujud dari proses penguraian radium yang merupakan sebuah zat kimia radioaktif dari unsur logam. Radon tidak gampang bereaksi secara kimia, tetapi cukup berbahaya untuk kesehatan sebab sifatnya yang radioaktif.

Radon tidak memiliki warna, akan tetapi apabila didinginkan sampai membeku (padat), radon akan berubah dan berwana menjadi kuning, sedangkan untuk radon yang berwujud cair mempunyai warna oranye kemerahan. Radon dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari prosedur radioterapi kanker, namun jika gas radon tersebut terhisap begitu banyak, justru akan menyebabkan penyakit kanker paru-paru. 

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

Itulah pembahasan mengenai macam-macam gas mulia. Semoga artikel terkait mata pelajaran kimia ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik lagi tentang gas mulia dan manfaatnya unsur gas mulia ini bagi kehidupan manusia. Share agar teman-temanmu tahu ya. Sampai jumpa kembali di artikel EDOO menarik lainnya. Salam Literasi untuk Edukasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *