EDOOers, seperti yang diketahui, tren teknologi pendidikan (EduTech) telah berkembang pesat sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Bahkan, beberapa tahun belakangan ini tren teknologi pendidikan tersebut semakin popular, sebab banyak sekolah yang mulai memberlakukannya. Selain itu, diperkirakan pula pada tahun 2023 ini terdapat beragam hal yang akan menjadi tren pendidikan, lho EDOOers.
Revolusi Industri keempat yang sudah dimulai dan diikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin masif, membuat masyarakat seluruh dunia dan para profesional harus adaptif terhadap perkembangan yang pesat ini.
Akhirnya, perkembangan teknologi tersebut ujungnya memiliki manfaat yang luar biasa pada bidang pendidikan, yang menyebabkan munculnya berbagai tren teknologi pendidikan yang terus berkembang. Supaya bisa mengarahkan siswa dengan benar, para guru harus mengikuti revolusi terbaru dan faktor kunci yang mempengaruhi pembelajaran di kelas.
Sekarang ini sekolah, perguruan tinggi, maupun institusi pendidikan lainnya juga mulai merasakan manfaat dari pembelajaran digital. Faktanya, tren teknologi pendidikan diperkirakan akan semakin meningkat pesat, meskipun pandemi telah usai.
Menurut perkiraan Research and Markets, tren teknologi pendidikan (EduTech) tersebut semakin tumbuh pada angka 15,52% selama 5 tahun ke depan sampai mencapai $605,40 miliar di tahun 2027 kelak.
Pemahaman mengenai tren pendidikan tahun 2023 ini bisa membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif. Guna mempersiapkan diri dalam mengikuti arus perkembangan pendidikan tersebut, ada tiga tren pendidikan penting yang wajib untuk diketahui.
- Metaverse Education
Metaverse merupakan salah satu dari tren pendidikan tahun 2023 yang muncul beberapa tahun terakhir. Tren metaverse ini menjadi tersohor lagi semenjak perusahaan besar Facebook mengganti namanya menjadi Meta serta memperkenalkan dunia metaverse pada tahun 2021.
Sedangkan, jika dimaknai lebih lanjut metaverse sendiri ialah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Pada dunia metaverse di dalamnya, pengguna dapat bertemu, bekerja, dan bermain selayaknya di dunia nyata melalui beberapa teknologi pendukung lainnya seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), blockchain, dan lainnya.
Virtual Reality (VR) yang ditambah Augmented Reality (AR) dapat mendorong pengalaman yang lebih berdampak dan imersif sekarang ini dalam dunia pendidikan. Singkatnya, metaverse diartikan sebagai platform imersif yang memberikan sebuah pengalaman digital sebagai alternatif dari dunia nyata.
Metaverse akan menggugah sekolah ataupun institusi pendidikan untuk melengkapi diri mereka dengan alat-alat teknologi masa depan yang akan membuat komunikasi dan pembelajaran, lebih terintegrasi dan lancar.
2. Gamification
Sebab, generasi Z saat ini biasanya menyukai sesuatu hal yang berbau kreatif, praktis dan mengasyikkan dalam berbagai kegiatan, termasuk ketika sedang belajar. Maka, metode pembelajaran gamification ini sangatlah tepat, karena mekanisme pembelajaran gamification ini menggabungkan permainan dan teknologi dalam aktivitas sehari-hari guna meningkatkan keterlibatan aktif siswa.
Gamification juga dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran dengan menggunakan sebuah permainan untuk mendorong lebih banyak partisipasi para siswa dengan cara yang tidak seperti biasanya.
Pengalaman belajar siswa yang menerapkan metode gamification ini dapat meningkatkan perolehan keterampilan, keterlibatan, motivasi, dan pelacakan pencapaian pelajar.
Pada praktiknya, gamification dapat diterapkan dengan cara pembelajaran dengan bantuan media game edukasi digital, sehingga siswa bisa mempelajari informasi sambil memainkan permainan yang mengasyikkan.
3. Nano Learning
Tren pendidikan tahun 2023 yang ketiga adalah nano learning, bila didefinisikan nano learning merupakan proses pembelajaran dengan menerapkan berbagai aktivitas menarik dengan menggunakan durasi waktu yang lebih singkat dengan bantuan teknologi informasi. Setiap pelajaran dalam pembelajarannya akan berfokus kepada satu topik dan disesuaikan dengan kebutuhan para siswa.
Pembelajaran dengan metode nano learning ini tersaji dalam bentuk video singkat, tutorial, kalimat pendek, dan permainan pula. Berkat menerapkan metode pembelajaran nano learning ini, maka para siswa lebih fleksibel dan bebas dalam memilih aktivitas yang mereka inginkan.
Salah satu contoh penerapan nano learning yaitu misalnya seorang guru mempunyai topik luas terkait sistem tata surya yang ingin diajarkan. Seorang guru tersebut akan membagi topik sistem tata surya tersebut menjadi beberapa pelajaran singkat atau “kapsul”. Pada proses pembelajaran ini, masing-masing siswa akan berbicara tentang satu planet atau fitur lain dari tata surya, secara satu per satu. Penyampaian tentang materi tersebut akan disampaikan kepada siswa dalam beberapa bentuk seperti teks sederhana, klip audio, video pendek, gambar ataupun animasi.
Sederhananya, melalui metode nano learning akan memberikan kapsul pembelajaran yang lebih kecil di kelas dibanding memberikan satu pembelajaran besar tentang suatu topik. Sedangkan contoh sempurna dari pembelajaran nano learning adalah sebuah video TikTok yang berdurasi 15 detik hingga 2 menit atau video reels Instagram di mana seorang ada seorang ahli menjelaskan topik yang kompleks dengan cara yang mudah untuk dimengerti.
Itulah informasi mengenai tren pendidikan tahun 2023 yang wajib untuk diketahui dan dapat diterapkan dalam pembelajaran. Namun, perlu EDOOcator ketahui bahwa 3 tren pendidikan tahun 2023 di atas adalah kegiatan yang sangat komprehensif. Tenaga pendidik perlu memastikan seluruh komponen pendukung siap. Bagaimana, siap menghadapi tren pendidikan berteknologi tahun 2023 ini? Yuk share di kolom komentar ya!