Setiap orang pastinya memiliki masa kecil. Terkadang kita ingin kembali lagi ke masa kecil kita, karena kehidupan yang sangat berbeda kita jalani saat dewasa. Saat masih kecil, umumnya kebanyakan orang tua akan memberikan larangan dengan cara menceritakan sebuah mitos-mitos tertentu. Sebagai anak kecil, rata-rata dari mereka pun mempercayai mitos tersebut.
Biasanya mitos-mitos tersebut memang sengaja dibuat oleh orang tua, suapaya si anak tidak melakukan sesuatu hal yang buruk atau berbahaya. Oleh sebab itu, saat kita kecil akan mendengar banyak mitos.
Masa kecil merupakan masa-masa yang sangat susah untuk dilupakan ya EDOOers, apa yang didengar dan dilihat sepertinya mudah untuk diingat. Sebab sewaktu kecil otak manusia bagaikan spons, sangat kuat dalam menyerap berbagai informasi. Apalagi saat masih kecil, kita diibaratkan seperti kertas putih, polos dan mudah percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang dewasa.
Meskipun sekarang EDOOers sudah dewasa dengan logika yang sudah terasah dan berkembang, namun EDOOers pasti masih ingat sejumlah mitos-mitos yang diutarakan oleh orang tua, maupun orang-orang di sekitarmu. EDOOers pernah percaya banget sama hal-hal itersebut, padahal tidak jarang itu hanya usaha orang dewasa untuk mengerjaimu agar tidak slengean.
Kadang mitos-mitos masa kecil kita, masih terbawa hingga dewasa dan sangat sulit menghilangkannya dan malahan ada rasa bernostalgia terhadap mitos tersebut. Tapi tahukah EDOOers, ternyata mitos-mitos tersebut sebetulnya ada alasan ilmiah dan adab kesopanannya lho. Berikut ini adalah mitos-mitos masa kecil kita yang kemungkinan akan membuat EDOOers senyum-senyum sendiri.
- Makanan Jatuh Belum 5 Menit
Mitos yang satu ini mungkin sangat familiar di kepala EDOOers dan mungkin sudah terbawa sampai sekarang. Saat ada makanan tidak sengaja terjatuh, otpmatis langsung kita mengambilnya dan hendak memakannya lagi dengan alasan belum 5 menit. Padahal makanan yang terjatuh tersebut bahkan dalam hitungan detikpun sudah mengandung banyak bakteri yang menghinggapinya. Apalagi kalau makanan yang terjatuh tersebut sudah dalam hitungan 5 menit tidak terbayangkan seberapa banyak bakteri yang hinggap.
2. Kebelet BAB? Genggam atau Kantongin Batu Solusinya
Mitos aneh lainnya sewaktu kita kecil dan yang sering didengar adalah menggenggam dan menyimpan batu bisa menunda hasrat buang air besar. Ketika dalam perjalanan jauh, orang tua biasanya akan menyuruh anak-anaknya yang tiba-tiba ingin buang air besar untuk mengantongi atau menyimpan batu. Daripada disebut sebagai mitos, menggenggam atau mengantongi batu itu lebih cocok disebut sugesti. Soalnya, hal tersebut terkadang juga bekerja dan ampuh, lho EDOOers.
3. Duduk di Atas Bantal Bikin Bisulan
Salah satu mitos yang popular di kalangan masyarakat adalah duduk di atas bantal bisa bikin bisulan. Kebanyakan orang tua sering mengatakan kepada anak-anaknya jika menjadikan bantal sebagai alas duduk atau mainan dengan cara mendudukinya, akan menyebabkan penyakit bisulan. Entah mitos ini berawal darimana, namun dengan menduduki bantal dapat membuat pantat kita bisulan masih sering dipercayai oleh anak-anak.
Padahal, sudah jelas bahwa duduk beralaskan bantal tidak ada kaitannya dengan penyakit bisulan. Jadi, mitos ini hanya sekadar upaya menakut-nakuti anak saja. Akan tetapi, jika dilihat dari segi tata krama budaya orang Indonesia. Hal tersebut berguna untuk mendidik etika anak-anak, karena bantal sejatinya digunakan untuk tidur dan ditaruh di kepala, sehingga jika bantal diduduki lebih menggambarkan ketidaksopanan seseorang.
4. Diculik Wewe Gombel
Sepertinya, mitos yang satu ini masih tetap eksis di kalangan masyarakat sampai sekarang, bahkan dari mitos tersebut diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film berjudul “ Waktu Maghrib “. Mitos tentang anak-anak akan diculik wewe gombel sering diucapkan oleh orang tua kepada anak-anakny ketika menjelang waktu maghrib datang.
Sore hari merupakan waktu bagi anak-anak untuk berkumpul dengan teman-temanya untuk bermain bersama. Ketika sedang asik bermain, seorang anak terkadang sampai lupa waktu. Supaya anak mau pulang, orang tua pun kemudian menakutinya dengan wewe gombel.
Sejatinya, mitos tersebut dibuat untuk tujuan yang baik, yaitu mengingatkan anak-anak tentang kegiatannya agar tidak terlalu berlebihan, karena malamnya masih harus belajar untuk kebutuhan sekola besoknya. Meski hal tersebut disebut mitos, tetapi ada kasus di beberapa daerah di Indonesia yang menunjukkan mitos tersebut sebenarnya memang ada.
Apabila ada anak yang diculik wewe gombel, biasanya tidak akan terlihat oleh mata manusia biasa, meskipun aslinya si anak dapat melihat orang berlalu-lalang. Cara untuk mengembalikan si anak yang diculik wewe gombel tersebut, para warga harus membunyikan beraneka macam peralatan dapur sambil berkeliling dan memanggil nama si anak.
5. Tidur Sehabis Makan Dikutuk Jadi Ular
Mitos-mitos masa kecil yang terakhir yaitu mitos mengenai apabila selesai makan langsung tidur akan bakalan dikutuk dan berubah jadi ular. Mitos terakhir ini tampaknya tidak sefamiliar mitos-mitos yang lainnya.
Akan tetapi, ada sebagian orang tua yang mencoba menakut-nakuti anaknya dengan mitos tersebut. Sebab, sebetulnya larangan tidur sehabis makan mempunyai maksud yang baik bagi kesehatan anak.
Pasalnya, organ pencernaan manusia membutuhkan waktu untuk dapat mencerna makanan secara baik. Namun, mitos kutukan menjadi ular tentu tidak mungkin terjadi, meskipun banyak anak-anak yang masih percaya.
Yap, demikian pembahasan tentang mitos-mitos masa kecil yang memberikan kenangan nostalgia yang indah untuk kita yang sudah beranjak dewasa ini. Tetapi ingat, setiap mitos-mitos masa kecil memiliki suatu ajaran moral yang bakal bermanfaat untuk masa depan kelak dan mungkin ke anak-anakmu nantinya. Ada lagi nggak EDOOers mitos-mitos masa kecil yang masih belum tercantum di sini? Tulis di kolom komentar ya!