Skip to content

Kisah Rio Jonatan Adu: Naik Kuda untuk Menggapai Cita-Cita

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Apakah EDOOers pergi ke sekolah dengan jalan kaki, naik angkot, naik motor atau diantar orang tua? Tetapi semua hal itu sangat mainstream bagi seorang siswa bernama Rio Jonatan Adu. Pasalnya, dia pergi ke sekolah dengan naik kuda.

Berbagai macam hambatan maupun tantangan tidak dapat mematahkan semangat Rio Jonatan Adu, seorang siswa yang berasal dari daerah pelosok Desa Dalek Esa, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menggapai cita-citanya.

Rio sendiri merupakan putra dari Bapak Bernard Adu dan Ibu Juliana Mesakh. Rio mempunyai 2 orang saudara, dan dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Selain rajin menimba ilmu di sekolah, Rio menjadi sosok anak yang pekerja keras pula. Seusai pulang sekolah, dia selalu membantu bapak dan ibunya untuk menanam padi dan menjaga ladang atau sawah milik keluarganya. Faktanya pul, Rio juga mewarisi talenta bapaknya sebagai seorang joki kuda dalam pacuan kuda Hus (gelaran budaya pacuan kuda indah orang Rote).

Rio merupakan salah satu siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, dan sekarang dia sudah kelas XII pada jurusan MIPA. Perjuangan Rio dalam menimba ilmu dibuktikannya dengan menaiki kudanya dari rumah ke sekolah dengan jarak tempuh sejauh 8 kilometer. Ketiadaan transportasi bukan menjadi suatu hambatan bagi Rio untuk ke sekolah.

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

Alasan Menaiki Kuda

Menurut Rio alasan mengapa dia menaiki kuda untuk pergi ke sekolah adalah dikarenakan ketika dia ingin berangkat ke sekolah naik motornya, tetapi motor yang biasanya dia pakai tiba-tiba mogok dan tidak bisa dinyalakan.

Ketika Rio mencoba start motor dan tidak hidup, maka tanpa berpikir panjang Rio langsung mengambil kudanya di padang rumput. Saat itu pula bapak dan ibu dari Rio sudah pergi ke sawah. Selain disebabkan motornya mogok dan tidak bisa dipakai alasan Rio menaiki kuda juga, karena dia sudah kelas 3 SMA dan harus pergi ke sekolah untuk mendapatkan pelajaran dan mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapinya, dirinya tidak boleh menyerah dan harus pergi ke sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan. Rio sendiri berharap, dengan viralnya dia di media sosial akan lebih bisa memotivasinya untuk terus lebih giat dalam belajar. 

Edoo - Perpustakaan Digital Sekolah

Edoo – Perpustakaan Digital Sekolah

Apresiasi dari Kepala Sekolah

Aksi Rio yang merupakan siswa dari wilayah terselatan Indonesia ini pun, banyak menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari kepala sekolah SMAN 1 Rote Barat Daya. Rio sendiri mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin telat datang ke sekolah. 

Adi selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Rote Barat Daya mengatakan, aksi naik kuda oleh Rio itu, membuat dirinya salut atas keputusan dan perjuangan siswa tersebut. Meskipun pihak sekolah harus berkerja ekstra untuk mengamankan kuda milik Rio. Namun niat baik dari Rio untuk datang dan pergi ke sekolah semata-mata hanya untuk menggapai sebuah cita-cita.

Lebih lanjut Adi mengatakan, bahwa keputusan Rio untuk naik kuda menuju ke sekolah tersebut, tidak ada kaitannya dengan kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi. Sekolah bagi Rio, sangat begitu penting, karena dia ingin mewujudkan cita-citanya, sehingga apa pun akan dilakukan oleh Rio untuk bersekolah.

Kepala sekolah SMAN 1 Rote Barat Daya tersebut juga meluruskan terkait pemberitaan yang viral di medsos terkait Rio yang naik kuda. Rio pergi ke sekolah dengan naik kuda bukan sebagai ajang untuk mencari ketenaran, namun pada intinya untuk menginspirasi setiap siswa-siswi yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah, apapun tantangan ataupun rintangan, sekolah adalah yang paling utama. Share dong EDOOers di kolom komentar, moda transportasi apa yang kamu gunakan untuk sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *