Skip to content

5 Kebiasaan Normal Orang Indonesia yang Dianggap Tidak Sopan di Luar Negeri

Beda negara, pasti beda pula budaya dan kebiasaanya. Bisa jadi hal yang dianggap baik di Indonesia, justru malah dianggap buruk di negara lain. Bahkan, kebiasaan normal orang Indonesia yang sering dilakukan di Tanah Air, belum tentu bermakna positif di negara lain. Hal-hal seperti inilah yang sering dialami Warga Negara Indonesia (WNI) ketika sedang liburan negara asing atau yang menempuh studi di luar negeri.

Setiap individu di suatu negara mempunyai kebiasaannya masing-masing. Namun, sadarkah EDOOers? Bahwa sistem budaya yang berbeda-beda di setiap negara sebetulnya memiliki peranan penting dalam mempengaruhi kebiasaan, hingga pola pikir seseorang dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Oleh karena itu, EDOOers akan selalu menemukan beragam etika, tata krama, maupun kebiasaan yang berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Tidak jarang pula kebiasaan yang dianggap normal di suatu negara nyatanya dianggap sebaliknya oleh penduduk negara-negara lain.

Terdapat kebiasaan-kebiasaan yang ada di Indonesia, bahkan hal tersebut menjadi suatu hal yang mencerminkan bagaimana kesopanan orang Indonesia terhadap orang lain. Namun, ada beberapa negara yang malah menganggap bahwa kebiasaan normal orang Indonesia tersebut dinilai tidak sopan dan terkesan kasar di negara lain.

Berikut EDOO himpun beberapa kebiasaan normal orang Indonesia yang justru dianggap tidak sopan di luar negeri. Hal ini bisa menjadi tips untuk EDOOers yang hendak melancong ke beberapa negara asing di seluruh penjuru dunia.

  1. Tersenyum Kepada Orang Lain (Rusia)

Jika biasanya orang-orang Indonesia sering tersenyum kepada orang lain saat bertemu sebagai wujud keramahan dan kesopanan. Namun ternyata kebiasaan normal orang Indonesia tersebut justru malah dianggap tidak sopan dan tidak bisa dilakukan di Rusia.

Menebar senyum di negara Rusia dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Senyuman tersebut malah akan menimbulkan masalah dan kesan menggoda saat bertemu orang asing yang belum dikenal. Jadi menebar senyuman di Rusia hanya dapat dilakukan kepada teman dekat ataupun keluarga.

Bahkan, penjaga toko di Rusia tidak akan memberikan senyuman untuk para pelanggannya. Jadi, jangan sedih ya EDOOers kalau merasa seolah-olah tidak dilayani dengan ramah selama di Rusia. Hal tersebut hanya sebuah tradisi dan kebiasaan mereka saja, kok.

2. Menghabiskan Makanan (China)

Pastinya EDOOers ketika masih kecil kita sering mendengar Ibu kita bilang gini “nasinya dihabiskan, kalau tidak nanti nasinya menangis atau nanti ayam peliharaannya mati”. Berangkat dari pernyataan yang sering dilontarkan tersebut, dalam rangka menghargai makanan. Maka orang Indonesia biasa menyuruh untuk menghabiskan makanan tanpa sisa.

Namun, hal tersebut bertolak belakang dengan budaya orang China, di mana seseorang harus menyisakan makanan sedikit di atas piring untuk memberitahu sang koki bahwa masakannya lezat. Hal tersebut merupakan kebiasaan yang dianggap sopan terhadap orang si pemasak makanan.

Sedangkan, jika seseorang memakan habis makanan yang disuguhkan di China, malah justru dianggap tidak sopan. Hal itu dianggap sebagai tanda kalau tamu merasa makanan yang dihidangkan tuan rumah tidak cukup untuk mengenyangkan perutnya.

3. Bertanya “ Kamu Lagi Ngapain “ (Belanda)

EDOOers pastinya cukup familiar dengan pertanyaan yang paling mendasar dan paling sering diyanyakan oleh orang Indonesia ini: “Kamu lagi ngapain?”. Umumnya pertanyaan tersebut bisa bersifat basa-basi atau sekadar untuk memulai obrolan sebagai pengganti sapaan. Pertanyaan tersebut juga merupakan hal wajar untuk ditanyakan, karena takut mengganggu pekerjaan orang lain.

Beda halnya kalau pertanyaan “ Kamu lagi ngapain ? “ dilontarkan di Belanda, karena pertanyaan tersebut akan terasa dianggap serius oleh orang-orang Belanda dan menilai bahwa menanyakan kegiatan orang lain berarti melanggar privasi seseorang. Itulah mengapa, pertanyaan tersebut tidak boleh sembarangan dilontarkan di Belanda.

4. Memberikan Uang Tip (Jepang)

Memberikan uang tip atau uang terima kasih memang cenderung lebih dilakukan oleh orang-orang di negara Barat. Namun, orang Indonesia pun tak sedikit yang melakukan kebiasaan tersebut sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kerja seseorang atau pertolongan seseorang kepada diri kita.

Orang yang suka memberi uang tip di Indonesia dianggap sebagai orang dermawan, tapi tidak di negara Matahari Terbit yaitu Jepang. Apabila EDOOers memberikan uang tip disana malah justru akan dianggap penghinaan dan merendahkan orang lain. Oleh sebab itu, pemberian uang tip di sana sangat dihindari oleh masyarakat.

5. Membunyikan Klakson (Norwegia)

Membunyikan klakson ketika sedang berkendara di jalan raya sering dijumpai, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Hal tersebut merupakan kebiasaan normal orang Indonesia, karena mungkin sedang buru-buru dan takut terlambat.

Namun, membunyikan klakson lebih baik jangan dilakukan apabila EDOOers berada di Norwegia, terkecuali jika dalam keadaan darurat dan sangat mendesak.

Nah, klakson kendaraan hanya diperbolehkan dibunyikan di Norwegia ketika sedang dalam keadaan darurat yang membutuhkan bantuan orang lain. Klakson kendaraan di Norwegia tidak pernah dipergunakan sebagai tanda peringatan seperti yang biasa dilakukan orang-orang Indonesia.

Begitulah kebiasaan-kebiasaan normal orang Indonesia, namun ternyata merupakan suatu hal yang tidak sopan di negara lain. Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasan dan menjadi acuan bagi EDOOers apabila sedang berada di luar negeri, agar lebih bisa menghargai dan menghormati adat, budaya, dan kebiasaan di negara asing. Salam Literasi untuk Edukasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *