Skip to content

Metode Pembelajaran STEAM Tingkatkan Kreativitas dan Keterampilan Siswa

Apakah EDOOcator sudah pernah mendengar metode pembelajaran STEAM? Singkatan tersebut mungkin tidak terlalu familiar bagi banyak telinga orang-orang. Namun, jika EDOOcator mengetahui apa saja yang mengisi setiap huruf-huruf tersebut, EDOOcator pastinya tidak lagi merasa asing. Lantas apa itu metode pembelajaran STEAM? Bagaimana menerapkan metode pembelajaran STEAM? Yuk, kita cari tahu jawaban lengkapnya dalam pembahasan berikut ini!

Abad 21 ini, instansi-instansi pendidikan di Indonesia saling berlomba-lomba untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswanya. Sejalan dengan usaha tersebut, para stakeholder di setiap instansi pendidikan memiliki inisiatif untuk menggunakan sebuah metode pembelajaran yang mampu mengakomodir keterampilan di abad 21 tersebut. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran STEAM.

Pada saat di kelas, pernah nggak sih EDOOcator memberikan tugas siswa-siswinya untuk membuat video pendek dengan menggunakan kamera, software pengeditan video, dan bahan-bahan penunjang lainnya.

Kalau EDOOcator pernah melakukan hal tersebut, berarti secara tidak langsung. EDOOcator telah menerapkan pendekatan STEAM dalam proses pembelajaran, lho. Terus apa sih sebenarnya yang dimaksud metode pembelajaran STEAM? Tak perlu risau ya, kami bahas metode pembelajaran yang satu ini. Simak sampai akhir ya EDOOcator!

Mengenal Metode Pembelajaran STEAM

STEAM merupakan sebuah singkatan yang menggabungkan beberapa pelajaran penting yang harus dipelajari oleh siswa, yaitu Science (sains),Technology (teknologi), Engineering (teknik), Art (seni), dan Mathematics (matematika).

STEAM adalah metode pembelajaran yang mengkolaborasikan seperangkat ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan sebagai bekal di masa depan dan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang muncul dalam proses pembelajaran secara lebih kreatif.

Metode pembelajaran STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang terpadu guna mendorong siswa untuk lebih berpikir lebih luas tentang masalah-masalah yang terjadi di dunia nyata ini. Melalui, pendekatan pembelajaran tersebut menjadikan siswa lebih kaya solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi, dan meningkatkan kreativitas serta keterampilan siswa.

Tujuan dalam metode pembelajaran ini adalah terwujudnya sistem pembelajaran yang terintegritas dan terpadu yang bisa membantu para siswa dalam memahami setiap sub-disiplin ilmu pengetahuan yang saling berkaitan satu sama lain. Selain itu, metode pembelajaran STEAM ini berfokus kepada proses dan bukan hanya pada hasil akhir,  sehingga siswa bisa menganalisis solusi atas suatu masalah yang dihadapi saat menerapkan seperangkat ilmu pengetahuan tersebut. 

Sejarah awal metode pembelajaran STEAM, dulu hanya ada pendekatan STEM yang diperkenalkan oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat pada tahun 1990-an. Akan tetapi dalam perkembangannya dan melihat kebutuhan era sekarang ini, pendekatan STEM berkembang menjadi STEAM dengan menambahkan aspek arts atau seni di dalam pedekatan pembelajaran tersebut.

Sedangkan, menurut Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud, metode pembelajaran STEAM sangat penting untuk diaplikasikan di sekolah, karena punya beberapa keunggulan, di antaranya membantu dalam mengembangkan inovasi kehidupan, meningkatkan ketertarikan siswa terkait profesi pada bidang STEAM, menciptakan pembelajaran yang semakin sesuai dengan kehidupan, membantu siswa membangun konsep diri secara aktif, dan meningkatkan literasi siswa perihal STEAM.

Metode pembelajaran STEAM dapat diaplikasikan pada semua tingkatan pendidikan, karena setiap aspek pelaksanaannya seperti kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan mendesain tidak bergantung pada usia siswa. Sementara itu, contoh kegiatan pembelajarannya terdapat pada kegiatan daur ulang sampah, dan kegiatan membatik ecoprint.

Langkah-Langkah Menerapkan Metode Pembelajaran STEAM di Kelas

Sebagai langkah baru dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan terbarukan, EDOOcator dapat menerapkan langkah-langkah sebagai berikut. 

  1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran

Pertama-tama EDOOcator dapat lakukan adalah dengan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin diraih. Hal tersebut akan sangat membantu EDOOcator dalam membangun pondasi pembelajaran, memilih cara, dan perangkat terbaik saat pelaksanaan pembelajaran.

  1. Merencanakan Pembelajaran yang Kompleks

Seusai tujuan pembelajaran telah siap, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran yang kompleks. EDOOcator perlu menata rencana pembelajaran yang menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, seni, dan matematika dalam suatu kesatuan. Pastikanlah bahwa rencana pembelajaran tersebut harus sesuai dengan kebutuhan para siswa dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. 

  1. Susunlah Perangkat Ajar yang Tepat

Langkah yang ketiga dalam menerapkan metode pembelajaran STEAM adalah EDOOcator perlu menyusun perangkat ajar atau bahan ajar yang paling kompatibel (sesuai) dengan rencana pembelajaran yang telah ditata sebelumnya.

Contohnya, pada tugas membuat video pendek tutorial mengenai cara membuat kompos, EDOOcator perlu menyiapkan bahan apa saja dalam tahapan pembuatan kompos, bagaimana cara yang tepat, dan bagaimana proses pembuatan video pendek tutorial tersebut. 

4. Menyediakan Peralatan yang Diperlukan

Langkah keempat yang perlu di perhatikan seorang guru yaitu menyediakan peralatan yang tepat, karena sistem pada metode pembelajaran STEAM itu berbasis proyek. EDOOcator perlu mempersiapkan peralatan apa saja yang bisa menunjang kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Misalnya, dalam proses pembelajaran rekayasa robotik, EDOOcator perlu mempersiapkan perangkat-perangkat seperti laptop, motor dinamo, atau komponen elektronik lainnya. 

5. Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan

Seorang EDOOcator harus bisa melatih siswa untuk baik dalam bekerja sama dan membantu satu sama lain selama proses pembelajaran. Selain itu, EDOOcator juga harus mencoba untuk selalu membangun suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan agar siswa merasa aman dan nyaman dalam pembelajaran dengan pendekatan STEAM. 

Nah, demikianlah pembahasan terkait metode pembelajaran STEAM yang dapat membantu bapak/ibu EDOOcator sebagai referensi metode pembelajaran di kelas agar tidak monoton. Pada metode pembelajaran STEAM, bapak/ibu EDOOcator bisa memanfaatkan aplikasi EDOO, lho.

Beragam fitur unggulan yang ada di EDOO mempermudah pembelajaran mulai dari konten video pembelajaran, membaca buku digital, mengakses berita edukasi terkini, sampai proses tryout dan penilaian. Jadi tertarik menggunakan metode pembelajaran STEAM sebagai bagian dari proses belajar? Selamat mencoba ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *