Skip to content

5 Cara Menghadapi Siswa Introvert di Sekolah

Bapak/Ibu EDOOcator pernah mengalami kesulitan dalam menghadapi siswa yang introvert? siswa introvert memang lebih nyaman menikmati kegiatan-kegiatan yang dapat ia lakukan sendiri dibandingkan mengharuskan bersama dengan orang lain. Sebagai orang tua siswa di sekolah, EDOOcator sudah sepatutnya bisa memahami kepribadian dan cara belajar siswa introvert. EDOOcator tidak boleh memaksakan siswa introvert untuk berperilaku layaknya siswa ekstrovet, karena bisa membuat anak tersebut tertekan. Lantas, bagaimana ya cara menghadapai siswa introvert di sekolah? Yuk, cari tahu bersama EDOOcator!

Setiap siswa memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Bapak/Ibu EDOOcator mungkin menyadari bahwa masing-masing anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti cara berpenampilan, hobi, tingkat kecerdasan, sikap, maupun emosional. Perbedaan tersebut merupakan hal yang sangat wajar sekaligus menjadi challenge bagi Bapak/Ibu EDOOcator untuk dapat mengetahui cara menghadapi siswa tersebut dalam dinamika pembelajaran. 

Ada dua kecenderungan tipe kepribadian siswa yang seringkali memberikan Bapak/Ibu EDOOcator kepekaan dalam berperilaku selama pembelajaran. Bapak/Ibu EDOOcator pasti menyadari bahwa di dalam kelas ada siswa yang sangat aktif yang mudah bergaul, dan ada juga siswa yang tidak terlalu aktif dan lebih menyukai suasana yang tenang.

Apa Itu Introvert?

Seorang psikolog bernama Carl Jung dalam bukunya yang berjudul Psychological Types (1921), menjelaskan bahwa secara garis besar kepribadian manusia itu bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu introvert dan ekstrovert. Apabila siswa ekstrovert itu selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian orang lain. Sedangkan siswa introvert lebih cenderung menyimpan kemampuan dirinya sendiri, karena tidak ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.

Orang dengan bawaan tipe kepribadian introvert umumnya memiliki ciri-ciri lebih fokus terhadap perasaan internal di dalam dirinya, dibandingkan dengan stimulasi eksternal dari lingkungan di sekitarnya. Kendatipun introvert bukanlah sebuah kelainan atau pun pertanda bahwa siswa tersebut mengalami stress, depresi, atau frustasi.  

Kentledge dalam bukunya berjudul Lead Yourself First (2017) menyatakan kesendirian seorang introvert adalah suatu situasi dimana pikirannya terbebas dari pemikiran orang lain. Kesendirian inilah yang bisa merefleksikan diri dan mengenal buah pikiran mereka sendiri.

Maka demikian, tidak dapat dibenarkan bahwa seorang introvert itu sulit dalam bergaul dan anti sosial. Miskonsepsi tersebut masih banyak beredar di masyarakat maupun di dunia pendidikan yang dengan mudah memandang sosok introvert orang yang aneh, tidak bisa bergaul, dan tidak memiliki teman.

Padahal faktanya semua hal tersebut tidak benar, seorang introvert juga memiliki teman, akan tetapi dengan pembawaan karakteristiknya yang unik itu, ia lebih memilih berkumpul dan menghabiskan waktunya dengan teman yang dianggap memiliki kedekatan secara emosional. Mari EDOOcator kita pahami bersama 5 cara menghadapi siswa introvert di sekolah pada penjelasan di bawah ini.

5 Cara Menghadapi Siswa Introvert di Sekolah

Cara menghadapi siswa introvert tentu saja harus berbeda dengan anak ekstrovert. Cara menghadapi siswa introvert harus dilakukan dengan lebih hati-hati, karena mereka memiliki perasaan yang lebih sensitif, sehingga siswa introvert tetap biusa berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya.

  1. Beri Waktu Untuk Beradaptasi

Pada dasarnya siswa introvert cenderung agak sulit dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tugas EDOOcator adalah mengajak mereka untuk berkenalan dengan lingkungan sekolah secara bertahap, bukan secara cepat. Siswa introvert perlu waktu yang lebih lama untuk dapat merasa nyaman dan terbuka dengan guru ataupun temannya di sekolah.

Janganlah EDOOcator terlalu memaksa siswa introvert untuk berbaur dengan semua teman di sekolah. Berikanlah waktu pendampingan secara personal dengan perlahan-lahan. Ajaklah siswa introvert menceritakan perihal hal-hal sederhana dan hal-hal favorit agar keberanian dalam diri mereka muncul sedikit demi sedikit. Namun, sebagai EDOOcator tetaplah rangkul dan dampingi siswa introvert dalam setiap kegiatan sekolah agar mereka tidak merasa sendirian.

  1. Berilah Kebebasan Memilih

Siswa introvert cenderung lebih menerima apa saja yang diberikan atau dipilihkan oleh orang lain, serta lebih suka menghindari konflik. Mereka juga cenderung melakukan apapun yang diperintahkan, meskipun kadang kala mereka tidak menyukai hal tersebut.

Jika kebiasaan didikte tersebut diterapkan terus, maka siswa introvert dapat kehilangan inisiatifnya. Oleh sebab itu, cobalah berikan mereka kesempatan untuk bebas memilih, dengan memberikan kesempatan memutuskan memilih akan melatih mereka untuk berinisiatif dan kelak saat sudah dewasa bisa memutuskan sesuatu sendiri dalam menghadapi permasalahan.

  1. Dorong Siswa Introvert Agar Berani Tampil di Depan Kelas

Siswa kepribadian introvert cenderung pemalu dan tidak suka jadi pusat perhatian. Cara yang dapat EDOOcator ambil yaitu memberikan kesempatan siswa introvert untuk bisa tampil di depan kelas dalam waktu yang acak. Cara tersebut dapat membantu siswa introvert untuk lebih berani dan keluar dari zona nyamannya.

Mendorong siswa introvert agar keluar dari zona nyamanya merupakan kelanjutan dari upaya bertahap agar mereka bisa memberikan sumbangsih pemikirannya di dalam kelas. Berilah waktu siswa introvert untuk melihat semua temannya terlebih dahulu dan berikan mereka motivasi agar lebih percaya diri untuk menunjukan potensi yang terkubur di dalam dirinya. 

  1. Kembangkan Potensi dan Bakat Siswa

Umumnya siswa introvert lebih senang menjadi orang dibalik layar (people behind the scenes). So, berikanlah mereka kesempatan untuk mengembangkan dan menekuni apa yang mereka minati. Bapak/Ibu EDOOcator perlu mengenali potensi dan bakat yang terdapat dalam diri siswa introvert.

Cobalah mendekati mereka secara perlahan dengan mengajaknya bercerita dan mengobrol santai. Setelah menyadari potensi dan bakatnya, maka arahkanlah mereka untuk mengembangkan potensi dan bakat tersebut. Hal ini akan menjadi kunci bagi EDOOcator untuk membantu anak introvert agar dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.  Sebagai contoh, apabila siswa menyukai menulis maka ajarkan dan bimbing ia kepada hal-hal yang berkaitan dengan bidang kepenulisan. 

  1. Memberikan Siswa Apresiasi dan Pujian

Cara terakhir yang dapat EDOOcator lakukan yaitu memberikan siswa sebuah apresiasi dan pujian atas semua hal-hal yang mereka lakukan, bahkan hal sekecil apapun. Hal tersebut mungkin terdengar sepele. Namun bagi siswa introvert, apresiasi dan pujian akan menjadikan mereka lebih percaya diri dan lebih yakin dengan potensi dan bakat yang mereka kembangkan.

Apabila Bapak/Ibu EDOOcator memberikan apresiasi kepada siswa introvert maka mereka akan merasakan bahwa dirinya diperhitungkan dan dihargai. Demikian, mereka akan memiliki dorongan kuat untuk bisa memulai sesuatu dengan keberanian lebih. 

Demikianlah penjelasan mengenai 5 cara menghadapi siswa introvert di sekolah. Karakter siswa introvert yang pendiam di sekolah bukanlah kendala dalam mengajar. Justru hal ini adalah tantangan bagi EDOOcator untuk lebih peka dan memperkaya diri dengan berbagai strategi ataupun metode dalam pembelajaran, sehingga setiap siswa memperoleh haknya saat belajar. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam Literasi untuk Edukasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *