Selain menghadiri ibadah di gereja, banyak dari kita yang merayakan hari Natal dengan berkumpul bersama keluarga tercinta untuk makan bersama dan saling bertukar kado. Namun, sobat EDOOers, ternyata tradisi Natal di Indonesia itu berbeda-beda di setiap daerahnya, loh. Setiap tradisi Natal yang dilakukan tersebut juga mempunyai makna yang berbeda-beda dan tentunya menyenangkan.
Senandung lagu-lagu Natal mulai terdengar, pohon-pohon Natal serta berbagai ornamen khas Natal sudah menghiasi sudut-sudut ruangan pusat perbelanjaan di berbagai pusat kota maupun desa seakan ikut bersuka cita menyambut hari besar umat Kristiani tersebut. Tak hanya di kota-kota besar, sukacita Natal yang sama pun tampak terasa di beragam daerah di Indonesia. Mulai dari makanan yang identik saat Natal sampai dengan tradisi-tradisi yang hanya dilakukan saat hari Natal.
Terlepas dari makna religiusnya, tradisi Natal di Indonesia sendiri sangat kental dengan akulturasi budaya lokal yang unik. Mau tahu bagaimana saudara-saudara sebangsa kita merayakan hari Natal? Yuk, EDOOers “jalan-jalan” dan “melihat” bagaimana tradisi Natal di Indonesia yang unik dan berbeda dari berbagai daerah.
Beragam Tradisi Natal di Indonesia
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya, mulai dari Sabang sampai Merauke. Tak heran, setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi Natal yang berbeda-beda pula.
Berikut beberapa rangkuman dari berbagai tradisi Natal di Indonesia yang unik di masing-masing daerah di Indonesia.
- Wayang Kulit Kristus di Yogyakarta
Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat kental dengan budaya Jawanya. Begitu pula dengan perayaan Natal di Yogyakarta selalu dibumbui dengan budaya setempat.
Hal tersebut bisa EDOOers lihat ketika sedang merayakan hari Natal di Yogyakarta dimana pastor atau pendeta memimpin ibadah di gereja dengan menggunakan bahasa jawa kromo inggil sengan pakaian khas Yogyakarta seperti beskap dan blangkon.
Selain itu, ditambah juga dengan pagelaran wayang kulit dengan membawakan tema tentang “Kelahiran Yesus Kristus”. Pagelaran wayang tersebut sangatlah unik, dan berbeda daripada yang lain.
2. Rabo-Raboan di Jakarta
Rabo-Raboan adalah sebuah tradisi Natal di Indonesia dari orang-orang keturunan portugal yang tinggal di Kawasan Cilincing, tepatnya di Kampung Tugu, Jakarta. Tradisi ini dimulai setelah selesai beribadah di Gereja.
Selanjutnya warga Kampung Tugu akan mengunjungi warga lain dengan iringan musik tradisional Keroncong Tugu dan tarian yang dilakukan bersama-sama. Menariknya dari tradisi ini adalah warga akan dibubuhi dengan suatu bedak khusus berwarna-warni sebagai bentuk penebusan dosa dan permintaan maaf menjelang tahun baru.
3. Marbinda di Sumatera Utara
Marbinda merupakan sebuah tradisi Natal di Indonesia yang cukup unik. Komunitas Batak di Sumatra Utara akan berpatungan sebelum Natal tiba, untuk menyembelih Sapi. Tradisi satu ini hampir mirip dengan Idul Adha umat Islam yakni dengan mengurbankan sejumlah hewan kurban.
Hewan yang disembelih pada tradisi Marbinda ini merupakan hasil patungan bersama selama berbulan-bulan sebelum hari Natal tiba. Apabila jumlah peserta patungan cukup banyak berarti hewan yang haruslah disembelih seperti sapi atau kerbau. Namun, jika jumlah peserta patungan hanya sedikit, tradisi Marbinda masih tetap dapat dilakukan dengan menyembelih babi.
Daging hewan ternak hasil penyembelihan nanti akan dibagikan secara merata kepada setiap peserta patungan yang sudah mau berpartisipasi. Tujuan tradisi marbinda ialah memelihara kebersamaan, kehangatan, memeriahkan Natal, membuat tahun baru menjadi perayaan yang penuh semangat,dan mensyukuri nikmat.
4. Barapen di Papua
Tradisi Natal di Indonesia lainnya yang tidak kalah unik adalah tradisi Barapen yang biasa dilakukan warga Papua. Barapen ialah sebuah tradisi Natal dengan membakar batu-batu yang nantinya akan digunakan sebagai tempat untuk memasak daging babi. Selain itu, warga juga memasak, ubi, kangkung, pepaya, dan makanan lainnya di dalam lubang berisi batu panas.
Uniknya, batu yang akan dibakar dengan api tidak mempergunakan korek api untuk menyalakannya. Melainkan harus dinyalakan dengan menggesekkan kayu sampai menghasilkan panas.
Ketika menunggu api menyala ada pembagian tugas. Para perempuan diminta untuk menyiapkan beberapa daun-daunan seperti singkong, bayam, pepaya hingga pakis. Sedangkan untuk laki-laki akan membuat lubang di tanah untuk memasukkan batu panas yang sudah membara. Tradisi Natal Barapen ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur, kebersamaan, dan perayaan kelahiran Yesus.
5. Lovely December di Toraja
Festival Budaya dan Pariwisata “ Lovely December ” adalah acara yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh pemerintah Toraja. Tradisi Natal ini merupakan wujud syukur menyambut hari Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat Toraja, yang mayoritas beragama kristen.
Festival Lovely December ini memiliki berbagai rangkaian acara, mulai pameran kuliner, lomba kerajinan tradisional, dan kerajinan daerah. Puncak festival Lovely December ini adalah pesta kembang api dan prosesi Lettoan yang diadakan pada tanggal 26 Desember.
Lettoan merupakan sebuah ritual mengarak babi disertai dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Tiga simbol yang digunakan di antaranya adalah pertama yaitu Saritatolamban berupa tangga yang melambangkan doa serta harapan untuk kehidupan lebih baik, kedua yaitu Matahari melambangkan sumber cahaya kehidupan, dan ketiga yaitu Bunga yang melambangkan kesuksesan hidup warga Toraja.
Itulah lima tradisi Natal di Indonesia yang unik dan berbeda dari negara-negara lain. Berbagai tradisi Natal unik yang dilakukan saat Natal, menyadarkan bahwa keanekaragaman budaya Indonesia menjadi hal yang patut kita syukuri.
Tanpa mengurangi dan menghilangkan makna Natal sesungguhnya, tradisi Natal di berbagai daerah di Indonesia seakan memberikan warna berbeda dan semangat tersendiri dalam setiap perayaaannya. Akan tetapi, apapun cara yang dilakukan, rayakanlah Natal dengan sukacita. Semoga damai dan kasih Natal menyertai EDOOers dan EDOOcator semua yang merayakannya. Selamat Natal 2022.