Skip to content

3 Fungsi Pendidikan dalam Menghadapi Resesi

Belakangan ini banyak beredar isu tentang prediksi resesi Indonesia pada tahun 2023. Akan tetapi, banyak yang belum mengetahui apa itu resesi seiring isu ini semakin mencuat di permukaan. Sebetulnya, resesi merupakan hal yang normal dalam perekonomian makro, namun dampaknya sangat amat terasa bagi masyarakat jika beneran terjadi. Oleh sebab itu diperlukan berbagai strategi untuk menghadapinya. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi pendidikan dalam menghadapi resesi.

Bahkan Presiden Jokowi dalam salah satu sambutannya menyatakan, pada tahun depan diprediksi akan menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan, hingga energi. Hal tersebut akibat adanya pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia-Ukraina yang masih berlanjut. Maka dari itu beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mempersiapkan diri, sehingga tekanan yang dihadapi dapat diantisipasi sedini mungkin.

Pada tahun 2023 diramal perekonomian global akan menghadapi resesi dan berdampak terhadap 60 negara di dunia, salah satunya Indonesia. Beberapa lembaga keuangan internasional pun seperti World Bank, IMF, OECD, dan sebagainya telah meramalkan hal itu terjadi, karena disebabkan berbagai faktor seperti inflasi yang makin naik secara tajam.

Isu kegelapan ekonomi global yang katanya terjadi tahun depan akan berdampak pada berbagai sektor salah satunya pendidikan. Efek terhadap bidang pendidikan yaitu beberapa negara khususnya negara berkembang akan memangkas biaya pembelajaan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah atau kampus, hingga pemotongan atau pengurangan gaji dan tunjangan bagi tenaga pendidik.

Dampak dari resesi ekonomi pada sektor pendidikan, jika beneran terjadi sangatlah berpengaruh terhadap negara berkembang dalam jangka panjang. Sebab, dari segi demografi negara berkembang memiliki prospek penduduk usia produktif yang besar serta berpeluang menjadi bonus demografi yang bisa menciptakan masyarakat produktif dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang masif. 

Apa Itu Resesi Ekonomi?

Meski demikian, masih banyak masyarakat awam yang belum paham maksud dari resesi ekonomi ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) resesi adalah penurunan perekonomian suatu negara, yang tercermin dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Sedangkan, secara istilah resesi ekonomi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang lama dan stagnan, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Resesi ekonomi juga berarti kontraksi besar-besaran dalam hal kegiatan ekonomi.

Para ahli ekonomi menyampaikan, resesi terjadi ketika suatu negara mengalami peningkatan dalam jumlah pengangguran, produk domestik bruto (PDB) yang negatif, penurunan ritel, dan terdapat kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Apabila hal tersebut terjadi dan terus bertahan, kondisi itu akan menimbulkan berbagai kekacauan ekonomi bagi setiap negara, termasuk Indonesia.

3 Fungsi Pendidikan dalam Menghadapi Resesi

Melihat permasalahan di atas, perlu dicari solusi solutif yang terbaik. Solusi tersebut salah satunya dengan pendidikan itu sendiri, karena pendidikan menjadi bagian dari strategi utama yang mesti diambil dalam menghadapi kenyataan resesi ekonomi. Diantara fungsi pendidikan yang bisa dilakukan untuk mengatasi resesi ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan Edukasi ke Masyarakat

Mengedukasi masyarakat agar bisa tumbuh kemandirian dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari sangat diperlukan. Perguruan tinggi sebagai lokomotif utama dalam melahirkan bermacam inovasi. Hendaknya memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa-mahasiswinya untuk membantu masyarakat.

Salah satu bentuk bantuan yang bisa diaplikasikan kepada masyarakat yaitu dengan membuatkan konsep pertanian atau perkebunan sederhana yang bisa dilakukan di perkarangan rumahnya masing-masing. Konsep pertanian atau perkebunan sederhana itu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengcover biaya berbagai kebutuhan pangan yang diperkirakan harganya akan melambung tinggi.

  1. Persiapkan Lulusan Terbaik

Disinyalir salah satu sinyal utama terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara adalah ketika jumlah pengangguran di negara tersebut semakin meningkat. Peningkatan pengangguran tersebut biasanya disebabkan karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia begitu terbatas.

Oleh karena itu, mempersiapkan lulusan terbaik yang akan melahirkan berbagai lapangan pekerjaan di tanah air sangat penting untuk diaktualisasikan. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan penguatan enterpreneurship ke dalam kurikulum pendidikan yang ada dan memperkuat program link and match antara pendidikan dan industri atau dari berbagai sektor tempat kerja lainnya.

3. Meningkatkan Kompetensi Lulusan sesuai Kebutuhan Dunia Kerja

Peran pendidikan di sekolah, terutamanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) benar-benar diharapkan dapat meningkatkan keterampilan serta skill siswa yang sesuai kebutuhan dunia kerja yang seperti sekarang ini. Jangan sampai selama bertahun-tahun ditempa dengan berbagai teori dan praktik lapangan, lulusannya tidak bisa melakukan apapun pasca kelulusan.

Begitu pula dengan perguruan tinggi, diharapkan seluruh lulusannya benar-benar siap memasuki dunia kerja dengan banyak bekal keterampilan dan 21st century skills untuk menjawab berbagai tantangan yang ada di abad ini. Jangan sampai hanya sekedar menambah kuantitas pengangguran di tanah air.

Apalagi untuk para stakeholder sekolah dan perguruan tinggi harus bisa memberikan modal keilmuan yang tepat dalam menghadapi persaingan dunia kerja di setiap pengajaranya, sehingga dengan berbagai peran tersebut dapat menjadikan bangsa ini siap menghadapi ancaman resesi ekonomi.

Nah, itulah penjabaran dari tiga fungsi pendidikan dalam menghadapi resesi ekonomi. Semoga dengan mengetahui fungsi pendidikan ini, sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia dapat maju, berkembang dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Bagaimanapun, pendidikan merupakan aset bangsa yang perlu dilindungi agar anak-anak kita dapat terus belajar untuk memperoleh manfaat pendidikan dan meraih masa depan yang lebih baik.

Tidak terasa dalam hitungan jam tahun 2023 akan menyapa kita, semoga ancaman resesi ekonomi tidak beneran terjadi pada bangsa ini. Apabila terjadi pun, dapat diantisipasi dengan tiga fungsi pendidikan di atas. Resesi akan menimbulkan berbagai persoalan serius bagi bangsa, terutama terkait ekonomi masyarakat yang menyebabkan mereka hidup dengan penuh himpitan kesusahan. Oleh sebab itu, mari optimalkan fungsi pendidikan dalam menghadapi resesi ekonomi yang sebentar lagi akan kita rasakan. Selamat Tahun Baru 2023

Salam Literasi untuk Edukasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *