Skip to content

Kembangkan 5 Langkah Metode Pembelajaran STAD: Guru Perlu Coba Cara ini!

Setiap guru harus memiliki inovasi dan terobosan baru perihal metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pengajaran. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas penerimaan materi ajar oleh siswa serta agar terlepasnya belenggu pendidikan yang hanya berfokus pada guru (teacher-centered learning). Maka dari itu, memvariasikan metode pembelajaran menjadi solusi, salah satu solusi yang bisa digunakan adalah metode pembelajaran STAD.

Secara keseluruhan, guru atau EDOOcator pasti sudah banyak mengenal berbagai macam metode pembelajaran. Namun, ada satu metode pembelajaran yang dapat bapak/ibu gunakan yaitu metode Student Teams Achievement Division (STAD). Bapak/ibu pastinya pernah mengalami asyiknya mengerjakan tugas di dalam suatu kelompok. Mulai dari excitement menemukan teman kelompok, hingga menyelesaikan tugas bersama. Tentunya antusiasme yang sama akan dirasakan oleh para siswa ketika disuguhkan dengan model pembelajaran bersifat kooperatif seperti STAD.

Apa itu Metode Pembelajaran STAD?

EDOOcator pasti suka ketika suasana kelas yang lebih interaktif. Mulai dari siswa yang rajin bertanya tentang suatu hal yang tidak diketahuinya, diskusi kelompok yang kondusif dan masif, sampai pengerjaan penugasan yang lancer tanpa banyak kendala.

Nah, metode pembelajaran yang berfokus pada kerja sama kelompok dalam memecahkan masalah ketika mempelajari suatu materi ajar dan menimbulkan terbangunnya antusiasme siswa dalam memahami materi ajar yang lebih komprehensif itulah yang disebut Student Teams Achievement Division (STAD).

Intinya metode pembelajaran STAD ini adalah aplikasi paling sederhana dari pembelajaran yang bersifat kooperatif. Seperti yang diutarakan Robert Slavin dari Jhon Hopkins University pada tahun 1970-an, STAD merupakan salah satu metode pembelajaran bersifat kooperatif yang paling sederhana dan merupakan metode yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru mengenal dan mau menggunakan pendekatan kooperatif.

Sebelum menginjak ke ranah langkah-langkah penerapan metode pembelajaran STAD, alangkah baiknya jika EDOOcator mengenal 5 komponen utama di antaranya presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim (penghargaan kelompok).

Metode pembelajaran STAD ini bisa menjadi salah satu cara untuk memacu penguasaan materi ajar yang memanfaatkan adanya semangat saling support dan membantu diantara anggota kelompok yang dibentuk.

Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran STAD

Sintaks atau langkah-langkah metode pembelajaran STAD yang perlu diketahui oleh EDOOcator untuk meningkatkan hasil belajar adalah:

  1. Tahap Penyajian Materi

Pada langkah pertama ini, guru bisa menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran dan juga memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih semangat dalam belajar. Dilanjutkan dengan guru memberikan penjelasan terkait materi yang dibahas pada sesi pembelajaran.

Terkait penyajian materi pelajaran dapat dilakukan dengan cara diskusi ataupun klasikal. Mengenai lamanya presentasi dan berapa kali harus dipresentasikan bergantung kepada kekompleksan materi yang akan dibahas.

  1. Tahap Kerja Kelompok

Pada langkah kedua ini guru memberikan arahan kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang memiliki sifat heterogenitas. Pada kerja kelompok ini, guru bertindak sebagai fasilitator kegiatan tiap kelompok.

Guru membimbing kelompok secara bergiliran untuk memastikan setiap kelompok bisa bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada langkah ini juga, guru mengimplementasikan dua komponen utama di kelas, yaitu kerja tim dan rekognisi tim.

  1. Tahap Evaluasi

Langkah ketiga, EDOOcator perlu melakukan evaluasi terhadap masing-masing kelompok. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan komponen presentasi kelas yang dilanjutkan dengan kuis ataupun tes. Komponen presentasi kelas dilakukan bersama dengan teman sekelompok masing-masing.

Evaluasi diperlukan berkaitan dengan untuk memperoleh hasil pengerjaan penugasan secara kelompok dan berkaitan dengan perencanaan pembelajaran selanjutnya.

  1. Tahap Tes Individual

Langkah keempat, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang akan dicapai diadakan tes secara individual mengenai materi yang telah dibahas. Tahap tes individual dilakukan setelah presentasi selesai dan dikerjakan secara individu dengan komponen kuis. Nilai dari kuis individual, kemudian direkap untuk melihat progres nilai per individunya dan juga untuk dijumlah serta di rata-rata sebagai nilai kelompok.

  1. Tahap Memberikan Reward atau Apresiasi  

Last but not the least, EDOOcator dapat memberikan penghargaan sebagai sebuah cara dalam menghargai upaya hasil belajar baik upaya individu maupun kelompok. Penghargaan tersebut diperoleh berdasarkan hasil penilaian yang menunjukan peningkatan dan juga untuk seluruh kelompok atas keaktifannya selama bekerja kelompok.

Pada langkah ini, bapak/ibu menerapkan komponen rekognisi tim. Hadirnya suatu reward dan apresiasi, maka dapat memberikan semangat kompetisi yang sehat antar kelompok. Semangat yang terbangun tersebutlah yang memicu kepekaan antar siswa dalam kerja sama tim.

Demikianlah penjelasan langkah-langkah mengenai metode pembelajaran STAD yang bisa dimanfaatkan bapak/ibu di sekolah. Melalui penerapan pembalajaran STAD sebagai inovasi pembelajaran dalam proses pengajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih interaktif dan menarik. Selain itu, EDOOcator diharapkan bisa membuat kerangka atau alur kegiatan metode pembelajaran STAD dengan sedetail-detailnya agar pembelajaran dapat lebih optimal. Selamat mencoba! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *