Siapa nih dari EDOOers yang suka nonton film? Selain untuk hiburan dan mengisi waktu luang kita, kegiatan menonton film juga dapat ngasih banyak pengetahuan dan inspirasi loh, salah satunya film tentang pendidikan. Nggak hanya menggambarkan realitas kehidupan, tetapi juga banyak menyelipkan kritik sosial dan dikemas dengan jalan cerita yang menarik. Tak ayal banyak film-film Indonesia maupun film luar negeri dengan tema pendidikan bisa menyabet berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Sebagai siswa belajar memang harus tetap jalan dan menjadi sebuah kewajiban, tetapi istirahat di sela-sela belajar itu juga nggak kalah penting. Otak manusia juga bisa capek sehingga butuh refreshing. Dalam keadaan tersebut, selain berselancar di sosial media, menonton film juga bisa jadi alternatif untuk memberikan kita stimulus asupan hiburan.
Film menjadi sebuah media paling kreatif dalam menyampaikan suatu pesan, tidak terkecuali menyoal pendidikan. Tidak terkesan menggurui para penikmat film, pelajaran yang disampaikan lewat media film justru lebih mengena. Selain itu, belajar lewat media film dijamin tidak akan membuat seseorang merasa bosan.
Film tentang pendidikan bisa menjadi sarana belajar paling ampuh bagi siswa-siswi, mulai jenjang SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Film pendidikan juga dapat meningkatkan gairah atau semangat belajar yang penting pada masa sekarang ini.
Dalam rangka akan menyongsong Hari Guru Nasional, nggak cocok nih kalau EDOOers nggak mengisinya dengan menonton film tentang pendidikan untuk meningkatkan semangat kita dalam belajar. Udah mutusin mau nonton film apa akhir pekan ini? Kalau belum, berikut deretan rekomendasi film tentang pendidikan yang wajib kamu tonton, di antaranya:
- Super 30 (2019)
Film tentang pendidikan satu ini menceritakan kisah nyata Anand Kumar, seorang guru dan matematikawan asal Patna, Bihar, India serta 30 muridnya. Anand Kumar harus berjuang keras demi meraih cita-citanya karena terhalang tembok tinggi bernama kemiskinan.
Film ini dibintangi oleh Hritik Roshan sebagai Anand Kumar saat menginisiasi program belajar Super 30. Anand ingin membuktikan kepada dunia bahwa orang miskin dapat menjadi orang yang jenius. Anand ingin mematahkan stigma bahwa yang bisa menjadi raja hanyalah keturunan raja, rakyat dari golongan menengah ke bawah akan selalu hidup dalam kungkungan kemiskinan.
2. The Great Debaters (2007)
Film The Great Debaters adalah sebuah film tentang pendidikan yang dibumbui konflik rasial. Film ini menggambarkan bagaimana situasi yang dialami oleh masyarakat kulit hitam di Amerika pada tahun 1930-an, dalam menempuh kesetaraan memperoleh pendidikan.
Film ini menyuguhkan segregasi rasial pada aspek pendidikan, terlihat dari munculnya isu pelarangan orang kulit hitam untuk kuliah di Universitas kulit putih. Upaya perjuangan orang kulit hitam ditempuh melalui jalur pendidikan. Sebagai sebuah Universitas dari kalangan orang kulit hitam, Willey College berusaha keras membuktikan kapabilitas keilmuan orang kulit hitam dengan memenangkan lomba-lomba debat yang diikuti oleh para mahasiswanya.
3. Freedom Writers (2007)
Film ini berkisah tentang seorang guru bernama Erin Gruwell yang mengajar di sebuah sekolah terkenal Woodrow Wilson High School, Long Beach, California. Dia menemukan masalah di antara murid-muridnya yaitu konflik antar ras terjadi di kelasnya.
Usaha yang di lakukan Gruwell di awal pengajarannya tidak berjalan begitu mulus, selain itu sekolah juga tidak mendukung upaya yang dilakukan oleh Gruwell. Namun pada akhirnya, Gruwell dapat menumbuhkan rasa toleransi serta kasih sayang dalam kelas tersebut melalui metode yang ia implementasikan. Metode seperti apa yang Gruwell lakukan, hingga semua permasalahan yang ada di kelasnya mereda? Mending EDOOers tonton aja deh, biar tulisan ini gak jadi spoiler. hehehe
4. Laskar Pelangi (2008)
Beralih ke film Indonesia, film satu ini menceritakan tentang perjuangan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan dan selalu terancam ditutup. Setting waktu film Laskar Pelangi ini pada sekitar tahun 1970-an.
Ikal beserta teman-temannya yang dijuluki Laskar Pelangi, menghadapi banyak permasalahan mulai lambatnya distribusi sumber daya pendidikan, keserakahan perusahaan, kemiskinan, hancurnya infrastruktur, diskriminasi dari sekolah lain, dan kurangnya rasa percaya diri. Tapi para guru di sekolahnya selalu memberi semangat tanpa henti dan di situlah para siswa memiliki harapan untuk terus berjuang untuk belajar dan meraih cita-cita mereka.
5. Jembatan Pensil (2017)
Berlatar di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, film Jembatan Pensil mengangkat kisah cita-cita Ondeng salah satu siswa di sekolah pedalaman yang menginginkan sebuah fasilitas jembatan layak agar teman-temannya bisa pergi ke sekolah dengan mudah serta aman. Tak hanya itu, film ini juga menceritakan persahabatan Ondeng yang memiliki retardasi mental dan teman-teman lainnya, yakni Inal, Nia, Aska, dan Yanti. Setiap hari mereka harus melewati jembatan yang rapuh dengan jarak yang sangat jauh untuk menuju sekolah.
Akhirnya, setelah perjuangan yang penuh halang rintangan, Ondeng dapat membangun jembatan yang layak untuk memfasilitasi pendidikan di kampung halamannya. Selain menyajikan cerita tentang realitas sulitnya akses pendidikan di daerah pedalaman Indonesia, dalam film ini, EDOOers juga akan belajar mengenai sedikit budaya dari masyarakat Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
6. Sokola Rimba (2013)
Film ini merupakan sebuah adaptasi dari pengalaman mengajar Butet Manurung bersama anak-anak Suku Anak Dalam (SAD). Film Sokola Rimba bercerita tentang Butet Manurung (Prisia Nasution) yang memutuskan untuk menjadi guru bagi anak-anak pedalaman yang tinggal di kawasan hutan bukit Duabelas, Jambi, Sumatera.
Pertemuan Butet dan Bungo diawali ketika Butet tiba-tiba terkena demam dan pingsan di tengah hutan. Setelah Bungo menyelamatkan Butet itulah awal mula dari perjuangan pendidikan yang digambarkan pada film Sokola Rimba. Bungo menyadarkan Butet bahwa anak-anak hilir juga mempunyai hak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak hulu. Setelah banyak hal dilalui, Bungo akhirnya dapat fasih membaca, dan menjadi juru bicara sukunya setiap ada surat yang datang, supaya tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
7. Negeri Lima Menara (2012)
Film ini diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi, bercerita tentang Alif dan 5 orang sahabatnya yang bersekolah dan nyantri di Pondok Pesantren di Ponogoro, Jawa Timur. Mereka merupakan anak-anak yang bercita-cita besar ingin menaklukkan dunia. Seiring berjalannya waktu, Alif dengan sahabat-sahabatnya mulai sering berkumpul di menara masjid dan persahabatan mereka dinamai dengan sahibul menara atau pemilik menara.
Semangat alif dan sahabatnya untuk bersungguh-sungguh dalam belajar, terinspirasi oleh perkataan Ustad Salman, salah seorang guru di pondok pesantren itu. Perkataan yang dimaksud adalah “Man Jadda Wa Jada..Man Jadda Wa Jada” (Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil). Mantra inilah yang menambah semangat dan kesungguhan meraih cita-cita dan membuat mereka sukses dalam kehidupannya masing-masing.
Ketujuh rekomendasi film tentang pendidikan di atas wajib banget ditonton ketika EDOOers ingin beristirahat setelah belajar di rumah. Siapa tau film-film tentang pendidikan ini dapat menginspirasi dan membangkitkan semangat EDOOers dalam menggapai ilmu setinggi langit ya. Kalau EDOOers punya rekomendasi yang nggak kalah keren dari film-film tadi, boleh banget loh kita obrolin bareng di kolom komen! Yuk kita sharing bareng-bareng!