Mungkin sebagian orang mengenal wayang kulit sebagai pertunjukan kesenian khas pulau Jawa yang di gelar sewaktu malam hari hingga dini hari. Pertunjukan kesenian ini sudah berusia berabad-abad dan masih mendapatkan ruang di hati masyarakat jawa pada khususnya. Hal tersebut dapat dilihat dari gejolak antusiasme masyarakat jawa yang menguri-nguri budaya sendiri sebagai wujud kesatuan kebudayaan jawa yang terpadu. Secara tidak langsung wayang kulit telah menjadi bagian hidup dari masyarakat jawa.
Sempat viral di sosial media terjadi perselisihan antara netizen Indonesia dengan salah satu brand raksasa dunia dalam industry sport, tepatnya pada 17 November 2021 kemarin, Adidas Singapura melakukan klaim bahwasannya wayang kulit merupakan sebuah warisan budaya Malaysia.
Kesalahan informasi tersebut tak sengaja diposting dalam unggahan Instagram sebagai media promosi produk sepatu baru bermotif wayang, buah hasil kerjasama antara adidas Singapura dengan seniman asal Malaysia yakni Jaemy Choong. Meredakan amarah netizen Indonesia yang terkenal kompak di sosial media, adidas pun mengklarifikasi serta meminta maaf dengan menyunting kesalahan unggahan tersebut.
Pengertian Wayang Kulit
Terminologi “wayang” sendiri berasal dari kata “ma Hyang”, yang mempunyai arti menuju spiritualitas Sang Pencipta/Kuasa. Tapi ada juga yang mengatakan “wayang” berasal dari metode pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di keber atau layar.
Berbicacara lebih dalam mengenai pengertian tentang wayang kulit, dilansir oleh Asia Society, wayang kulit adalah sebuah seni bercerita khas dari Indonesia yang dipertontonkan melalui permainan bayangan. Pementasan wayang kulit ini diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan oleh 20 hingga 40 musisi, sinden sebagai penyanyi pengiring orkestra gamelan, dan dalang sebagai yang memainkan dan mengarahkan wayang kulit. Walaupun ceritanya mengangkat mitologi kuno dan folklore, seringkali divariasi untuk menyesuaikan perkembangan zaman.
Sejarah Wayang Kulit
Dirilis resmi di kanal Ki Purbo Asmoro, beliau merupakan pelestari wayang legendaris Indonesia menyatakan bahwa sejarah wayang kulit akan sedikit berbeda sedikit tergantung sumber yang dikaji. Buku-buku barat menerangkan bahwa keberadaan wayang kulit terdokumentasi pertama kalinya pada abad ke-11.
Wayang kulit memiliki sejarah panjang. Catatan tertua mengenai wayang kulit terdapat dalam Prasasti Kuti bertarikh 840 M dari Joho, Sidoarjo, Jawa Timur.
Keterangan lain menyebutkan dalam buku Jawa mengungkapkan linimasanya. Menurut buku tersebut, wayang kulit lahir pertama kali pada zaman kerajaan Kediri. Menariknya, prototipe pertama wayang kulit dibuat dari kertas, lalu berubah jadi daun lontar dan akhirnya menggunakan kulit binatang ternak (kulit kerbau) pada zaman kerajaan Demak.
5 Fakta Menarik Wayang Kulit
Sebagai budaya otentik khas Indonesia, wayang kulit tidak bisa lepas dari berbagai fakta menarik yang wajib kamu ketahui. Beberapa fakta menarik wayang kulit akan dikupas tuntas di bawah ini, loh EDOOers.
- Proses Pembuatan yang Unik
Prosedur pembuatan wayang kulit memang cukup rumit dan dibutuhkan keahlian khusus. Pembuatan wayang kulit dimulai dengan memilih bahan dari kulit kerbau berkualitas, menggambar pola, memotong, menatah, dan diakhiri mengecatnya.
Pengrajin wayang kulit ditekankan untuk memiliki kejelian yang baik agar proses penatahan berjalan dengan bagus. Apalagi saat proses penatahan membutuhkan waktu yang lama. Untuk pembuatan wayang berukuran besar seperti Werkudara dan Gunungan membutuhkan waktu lebih dari seminggu lamanya.
- Diakui Dunia Internasional
Keautentikan mahakarya wayang kulit sebagai warisan budaya asli Indonesia sudah diakui dunia. Dalam upaya menjaga dan melestarikan keunikan wayang kulit, UNESCO menobatkan kesenian tradisional ini sebagai Masterpiece of Intangible Heritage of Humanity sejak 7 November 2003.
Bersama dengan pemerintah juga menetapkan setiap tanggal 7 November sebagai Hari Wayang setiap tahunnya. Tujuan utama pemerintah menetapkan Hari Wayang adalah supaya kesenian asli Indonesia ini tetap dikenal oleh generasi millennial sekarang di tengah gempuran budaya asing yang masuk.
Seni Wayang Kulit ini juga pernah diselenggarakan di Amerika Serikat. Lebih tepatnya pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan di New York pada tahun 2012, bahkan karakter presiden Barack Obama tampil sebagai cameo special di pertunjukan wayang yang disutradarai langsung oleh Ki Purbo Asmoro.
Cerita pada pertunjukan tersebut perihal Presiden Obama berjumpa dengan Bagong dan membagikan cerita masa lalunya saat di Jakarta. Selanjutnya, Bagong menasehati Obama agar mendistribusikan anggaran belanja negara Amerika dari sektor militer dialihkan ke sektor pendidikan dan kebudayaan.
- Memiliki Tokoh-Tokoh Ajaib
Kisah dalam pertunjukan wayang kulit lazimnya memiliki beragam tokoh dengan kekuatan ajaib, layaknya superhero di film-film. Contohnya ada tokoh pewayangan yang tidak bisa mati (immortal), dapat terbang, dan lain-lain. Tokoh-tokoh tersebut biasanya juga punya senjata-senjata sakti dan mandraguna yang membuat si tokoh semakin bertambah kuat. Hingga ada juga tokoh berbentuk makhluk setengah hewan, dewa dewi, dan raksasa.
- Totalitas Dalang dalam Pertunjukan
Bagaimana tidak, totalitas seorang dalang memerankan bermacam peran dan watak dari setiap tokoh pewayangan tidak diragukan lagi. Jangan heran bila terkesima dengan suara Dalang yang berubah-ubah seperti orang perempuan, atau berubah menjadi besar dan menggelagar saat memainkan tokoh raksasa.
Penonton pagelaran wayang juga sering kali dibuat tercengang melihat atraksi dalang saat memainkan wayangnya. Tak jarang juga dalang melempar wayangnya ke atas lalu menangkapnya kembali dengan terampil dan cekatan.
- Wayang Sebagai Media Pendidikan Karakter
Tontonan wayang kulit mempunyai nilai mendasar yang terkandung di dalamnya, yaitu nilai tuntunan (education atau ajaran). Pendidikan karakter dalam wayang kulit tersampaikan dalam berbagai lakon yang dimainkan dalam pertunjukan.
Nilai pendidikan karakter dalam wayang kulit ada tiga secara mendasar, pertama nilai religius (pribadi matang, berjiwa mulia, mempunyai kedekatan dengan Tuhan. Kedua nilai sosial (peduli terhadap sesama, toleran, demokratis). Nilai ketiga adalah nilai peduli lingkungan (cinta tanah air dan alam sekitarnya).
Berbagai ajaran moral tersebut meskipun berasal dari tokoh pewayangan, hingga zaman sekarang masih tetap relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Wayang kulit lahir, tumbuh, hidup di negara tercinta Indonesia, kemudian tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Sekarang, EDOOers jadi tahu kan, kalau ternyata wayang kulit sangat berharga? Maka dari itu, jangan lupa untuk kita lestarikan bersama, ya EDOOers. Sebelum nantinya diklaim orang lain, mari kita wajib berbangga dengan warisan auntentik budaya Indonesia.
Berbagai buku, audio, video yang membahas wayang kulit bisa didapatkan di EDOO. Silakan diakses dan semoga membuat lebih bersemangat dalam belajar EDOOers. Salam Literasi untuk Edukasi!