Bagi para siswa SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, sudah bisa mulai merencanakan jurusan apa dan kampus mana yang akan kamu pilih. Tujuannya, biar kamu siap jika saatnya tiba, sehingga tidak salah memilih jurusan.
Memang banyak dunia pekerjaan saat ini yang menerima karyawan dari berbagai jurusan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus, antara lain di luar kesehatan.
Soalnya, banyak juga perusahaan lebih mengutamakan hasil tes psikologi, uji kecerdasan dan wawasan calon karyawan dibandingkan jurusan yang sesuai. Setelah diterima, karyawan baru akan dilatih terlebih dahulu untuk bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan.
Namun, perencanaan yang baik tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik. Apalagi, jika kamu bisa kuliah di jurusan yang kamu sukai dan pada saat bekerja nanti, pekerjaan yang kamu lamar sesuai dengan latar belakang pendidikanmu. Intinya, kamu akan lebih menguasai bidang yang kamu tekuni.
Ini lima tips untuk memilih jurusan di bangku kuliah.
1. Temukan Minat Kamu
Pertama kali, kamu harus mengetahui dimana minatmu. Jika kamu suka membaca novel atau membuat review tentang novel, mulai dari isi cerita, alur cerita, hingga bahasa yang digunakan oleh penulis dan kamu merasa sangat menikmatinya. Kamu bisa bisa mengkaji kembali. Apakah minatmu di bidang sastra? Alangkah baiknya jika hobi sejalan dengan pekerjaan nantinya. Namun, kamu perlu mengkajinya lebih dalam. Apakah itu hanya hobi yang akan segera berlalu dan akan berganti dengan hobi baru?
Kamu juga bisa mempertimbangkan apakah kamu mudah mengerti bahasa asing? Jika iya, mungkin kamu cocok di jurusan sastra bahasa asing, sehingga kamu akan mudah menangkap pelajaran di bangku kuliah nantinya dan bisa bekerja sesuai dengan minatmu. Apakah kamu lebih suka pelajaran berhitung? Jika ya, kamu bisa memilih jurusan sains, matematika, kimia atau fisika murni atau jurusan teknik. JIka kamu suka beragumen dan ingin membantu orang lain mendapatkan keadilan, maka kamu bisa memilih jurusan hukum.
2. Bayangkan Pekerjaan Apa yang Kamu Inginkan
Selain menemukan minatmu, kamu juga bisa memulai memikirkan jurusan yang kamu sukai berdasarkan bagaimana kamu membayangkan pekerjaanmu nantinya setelah lulus kuliah. Jika kamu hobi membaca karya sastra saat ini, tetapi kamu ternyata ingin sekali bekerja sebagai pengacara. Kamu sebaiknya tetap memilih jurusan hukum, karya sastra yang menjadi hobimu akan sangat bermanfaat sebagai tambahan ketrampilanmu nanti, misalnya kamu akan menjadi pengacara yang bisa lancar menulis.
3. Cari Perguruan Tinggi yang Menyediakan Jurusan Pilihanmu
Setelah kamu menemukan minatmu dan bisa membayangkan pekerjaan apa yang bakal kamu tekuni nanti setelah lulus kuliah, kamu lanjutkan dengan mencari Perguruan Tinggi yang menyediakan jurusan yang kamu pilih. Nah, pilihlah kampus yang menyediakan jurusan yang kami minati. Kemudian, pelajari jurusan-jurusan yang ada di Perguruan Tinggi. Untuk jurusan ilmu dasar, seperti matematika, biologi, fisika, sastra biasanya mudah dipahami.
Kamu perlu memahami jurusan-jurusan ilmu terapan, misalnya teknik industri atau teknologi hasil pertanian. Nah, jurusan-jurusan ini harus kamu pelajari apa saja mata kuliah yang akan diajarkan dan kemana tujuan kerjanya nanti, sehingga kamu tidak salah pilih dan merasa terjebak. Selain itu, ada juga potensi ketika kamu memahami satu jurusan, kamu malah tertarik dengan jurusan itu.
4. Pilih Perguruan Tinggi yang Memiliki Reputasi Positif atau Akreditasi Terbaik
Jika kamu sudah menemukan ada beberapa Perguruan Tinggi menyediakan jurusan yang kamu pilih, kamu tinggal membuat urutan daftar. Pilihkan kampus dengan reputasi positif dan akreditasi terbaik. Usahakan, jangan memilih jurusan yang memiliki akreditasi C atau kampus yang belum terakreditasi. Biasanya akreditasi kampus asal dibutuhkan jika kamu ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau di perusahaan tertentu.
5. Sesuaikan Dengan Budget
Jika kamu telah menemukan beberapa kampus yang menyediakan jurusan yang kamu sukai, kamu juga bisa memilih kampus berdasarkan budget yang kamu miliki. Jika memang budgetmu tidak cukup untuk memilih kampus yang kamu nilai terbaik, kamu bisa mencari beasiswa, sehingga bisa membantu memenuhi dana kuliahmu.
Namun, jika memang tidak ada beasiswa dan kamu tetap ingin melanjutkan kuliah di jurusan yang kamu sukai, tidak apa memilih kampus dengan akreditasi rendah atau ekonomis. Biasanya, fasilitasnya memang tidak sebaik kampus favorit, tetapi masa depanmu yang sebenarnya bukan dari asal Perguruan Tinggimu, tetapi dari semangatmu sendiri.
Di kampus biasa-biasa saja, kamu juga bisa berprestasi jika belajar dengan sungguh-sungguh, rajin mengakses penelitian internasional, memperbaiki kemampuan bahasa asing, pasti kamu tidak kalah bersaing dengan lulusan kampus favorit dan kampus-kampus mahal. *