Hore! Akhirnya menjadi mahasiswa. Tidak perlu memakai seragam dan tidak akan tinggal lagi bersama orang tua karena kamu akan pindah kota atau negara. Predikatmu berubah menjadi mahasiswa perantau. Menjadi mahasiswa perantau membutuhkan tanggung jawab lebih besar karena akan bebas memanajemen diri sendiri. Namun, sebenarnya menjalaninya tidak mudah lho. Akan banyak masalah-masalah muncul yang perlu diantisipasi dan dicari solusinya.
Nah, hasil pengkajian yang dilakukan oleh Purdue University Fort Wayne, Indiana, Amerika Serikat, dalam laman resminya, setidaknya ada 10 masalah mahasiswa perantau yang dapat menggagalkan target kuliah. Untungnya, hasil penelitian ini juga memberikan cara mengatasinya.
1. Rindu Suasana di Rumah
Mengurangi rasa rindu berat terhadap rumah alias homesickness mungkin sulit bagi beberapa orang. Namun, masalah ini biasanya bisa diatasi dengan tetap berada di kampus sepanjang minggu, bahkan di akhir pekan. Selain mengurangi rasa rindu terhadap rumah, kamu juga bisa melakukan kegiatan positif, misalnya olah raga atau aksi sosial.
Dengan semua kegiatan itu, teman kamu akan bertambah banyak karena menemukan orang-orang yang memiliki hobi sama. Namun, jangan lupa keluarga, tetap berhubugan dengan anggota keluarga, baik melalui telepon, surat elektronik atau surat. Kamu harus membiasakan diri mengikuti budaya dan menjadi bagian dari dunia akademis yang baru.
2. Makanan Tidak Bergizi
Kamu harus makan cukup dan bergizi, serta tetap menjaga kesehatan karena ini akan membantu menyelesaikan target akademis dan menjadikan pengalaman di bangku kuliah menyenangkan. Jadi, olah ragalah secara rutin dan awasi kualitas dan jumlah makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Ini akan meningkatkan peluang kamu selalu sehat secara fisik dan mental.
3. Kurang Tidur
Kebiasaan kurang tidur akan menjadikan kamu tidak akan efektif belajar dan melakukan berbagai pekerjaan. Jadi, usahakan cukup tidur dan istirahat karena kurang tidur akan merampas kesehatan, baik fisik maupun mental.
4. Gagal Dalam Hubungan
Masalah hubungan yang tidak diselesaikan biasanya terjadi akibat kepahitan, kebencian dan kemarahan. Semua perasaan itu menyebabkan kamu kehilangan fokus atas target yang ingin dicapai. Kamu harus segera menyelesaikan konflik hubunganmu. Meskipun kamu akan pergi dari tempat itu, masalah hubungan akan tetap ada di tempat lagi sepanjang hidupmu. Jadi, segeralah selesaikan masalah hubungan di manapun kamu berada, jangan hindari.
5. Sering Tidak Masuk Kelas
Godaan untuk tidak masuk kelas karena ada kegiatan lain, bahkan hanya untuk melanjutkan tidur, pasti sering dihadapi. Namun, ingatkan semua kelas yang kamu lewati sudah dibayar untuk mendapatkan pelajaran. Ketika kamu tidak masuk kelas, kamu tidak menerima manfaat apapun, tidak mendapatkan ilmu dan informasi baru dari dosen atau dari teman-teman di kelas. Selain itu, setelah dari kelas, mungkin saja dosen dan teman-teman kuliahmu menghabiskan waktu bersama yang sangat kamu butuhkan untuk menambah jaringanmu.
6. Tidak Memiliki Teman
Sebagai mahasiswa kamu harus memiliki teman dan berusaha menghabiskan waktu rutin dengan teman-teman kuliah, dosen dan penasehat akademis. Jika tidak , kamu akan selalu ketinggalan informasi dan tidak mendapatkan dukungan atas ide-idemu atau ketika kamu mendapatkan masalah. Sebagai mahasiswa perantau, kamu harus memaksimalkan peluang dari jaringan. Pengalaman praktek dan magang juga bisa kamu manfaatkan untuk menambah jaringan.
7. Gagal Mengelola Keuangan
Untuk tidak gagal dalam mengelola keuangan, kamu harus mengetahui berapa kiriman dari orang tua atau pendapatanmu dan disesuaikan dengan rencana pengeluaran. Jika kamu merasa sulit mengelolanya, mintalah masukan dari penasehat atau perencana keuangan.
Jangan membelanjakan atau meminjam uang untuk hal yang tidak penting, terutama jika akan sulit untuk dilunasi. Hati-hati juga dengan kartu kredit yang ditawarkan kepada pelajar karena mudah mendapatkan dana tunai tidak pernah mudah untuk dilunasi dan biasanya bunganya tinggi.
8. Ketinggalan Pelajaran, Kurang Membaca
Menjadi mahasiswa memang lebih bebas dibandingkan pelajar SMA, tetapi kebebasan itu harus dikelola dengan baik, sehingga tidak kebablasan dengan terlalu banyak bermain atau ikut kegiatan ekstrakulikuler di kampus.
Jangan sampai kamu tidak bisa memberikan waktu yang cukup untuk belajar dan membaca karena akan berdampak buruk bagi nilai-nilaimu. Bisa-bisa nilaimu jatuh, banyak mata kuliah yang harus diulang dan kamu terlambat lulus. Cara mengatasinya, pastikan kamu tidak ketiggalan kelas karena semua kelas positif, evaluasi setiap nilai yang kamu peroleh, pahami semua mata pelajaran, serta ikuti silabus dan standar dosen.
9. Menunda Tugas dan Membuang Waktu
Hubungan sosial dan prestasi akademis sama-sama penting dan harus bisa dijalankan seimbang. Menunda-nunda mungkin masih bisa diterima di SMA, tetapi akan menjadi masalah besar di kampus. Jadi, jangan pernah menunda-nunda mengumpulkan tugas. Selain berpengaruh baik terhadap nilaimu, ini juga akan mengurangi level stress karena ketika tugas sudah dikumpul biasanya orang menjadi rileks.
10. Kelelahan
Banyak mahasiswa perantau mengalami kelelahan. Namun, jangan biarkan kondisi ini bertahan lama. Konsultasikan kepada teman atau orang tua. Jika perlu, konsultasikan kepada ahlinya, seperti konselor profesional untuk membantu kamu mengelola mana yang prioritas dan mana bisa ditunda, bahkan apa yang diabaikan dulu. *