Kamu pasti sering penasaran siapa sih yang mengisi suara karakter di film-film kartun di TV? Siapa pengisi suara tokoh sinetron atau film berbahasa asing yang dialihkan ke bahasa Indonesia alias di dubbing? Selain dunia hiburan, dubber juga banyak diminta mengisi suara iklan.
Bagaimana caranya menjadi dubber atau pengisi suara? Tisa Julianti, salah seorang dubber profesional, dalam akun youtubenya, memberikan tujuh tips untuk memulai karir sebagai dubber profesional. Berikut penjelasannya.
- Percaya Diri
Percaya diri adalah modal utama untuk menjadi seorang dubber karena modalnya adalah apa yang ada di dalam diri sendiri alias suara. Jadi jika kamu tidak percaya diri, kendala pertama adalah suara kamu tidak akan bisa keluar dengan maksimal dan lepas. Kedua, bagaimana kamu bisa improvisasi kalau suara saja sudah tercekal di tenggorokan karena tidak percaya diri.
2. Cintai Profesinya
Dasar dari dubber adalah akting, jadi kamu sebaiknya menambah wawasan dengan mempelajari dunia teater atau drama, terutama yang didubbing ke dalam Bahasa Indonesia. Kemudian, kamu dengarkan baik-baik dan ikuti di rumah atau di kamar. Jika kamu ingin menjadikannya sebagai profesi, maka kamu harus mencintainya karena kalau kamu sudah suka sama dunia dubber, pastinya kamu tidak akan setengah-setengah untuk menjalaninya.
3. Rajin Berlatih
Nah, kalau kamu sudah percaya diri, tunggu apa lagi. Langsung kembangkan bakat kamu tadi dengan cara rajin berlatih setiap saat. Latihannya bagaimana? Salah satu cara efektif adalah tonton film yang didubbing ke dalam Bahasa Indonesia, perhatikan kalimatnya, kemudian matikan suaranya masukkan suara kamu, sama seperti nyanyi karaoke, tetapi ini berbicara.
Namun, ada juga lho aplikasi dubbing yang sudah tersedia, jadi kamu tinggal donwload saja untuk bisa digunakan berlatih. Bisa juga menggunakan buku cerita yang ada di rumah, seperti bawang merah dan bawang putih atau buku lain. Cari yang paling pas yang bisa kamu ikuti. Sekarang inikan jamannya canggih ada ponsel dan kamera kamu bisa merekam sendiri waktu kamu dubbing dan melihat hasilnya.
Selain berlatih mengucapkan kalimat dubbing, kamu juga perlu pemanasan vokal, seperti senam wajah, sehinga gerak bibir dan wajah tidak kaku saat membaca naskah. Jadi, meski wajamnmu tidak terlihat di layar, kamu tetap harus mempraktekkan mimik yang sesuai dengan isi naskah. Misalnya, tersenyum, marah dan mimik lain. Cara berlatih laihnya adalah ikut dalam sanggar-sanggar teater atau khusus sanggar dubber di sekitarmu.
4. Proaktif
Cari informasi soal dunia dubbing dan sepak terjang para dubber. Sekarang mudah dicari di internet, baik di media sosial atau di laman tertentu. Biasanya, dubber senior dan rumah produksi sering menginformasikan info casting dubber terbaru. Nah, followlah akun media sosial para dubber dan studio, sehingga kamu bisa mengetahui informasi lengkap casting untuk segera mendaftarkan diri. Cari tahu lokasi casting, karakter apa, di mana dan kapan ada casting dubber. Sebagian besar di Jakarta. Bahkan ada studio yang membuka pelatihan untuk dubber baru. Ini adalah kesempatan emas bagi pemula, jangan sia-siakan.
5. Bergaul
Bangun silaturahmi yang baik dengan para dubber, pemilik dan pengelola studio dengan cara yang sopan. Jangan sungkan tanyakan kepada mereka tips menjadi dubber, tetapi ingat jangan sampai mengganggu privasi mereka. Kemudian, jika kamu sudah dekat dengan para dubber, kamu tidak bisa seenaknya dengan kehidupan pribadi mereka, misalnya anaknya sekolah di mana dan pertanyaan di luar dunia dubber lain yang merupakan privasi mereka.
6. Kenali Karakter Suaramu
Karakter suara kamu itu seperti apa sih? Apakah cempreng, ngebas atau lembut atau cadel. Jangan pernah menyerah. Ada orang cadel, tetapi sedang dubbing sangat bagus. Jadi kalau kamu sudah mengetahui karakter suaramu, dalami dan fokus di situ. Biasanya kamu bisa fokus di satu atau dua karakter. Jadi, jangan pernah memaksakan untuk memerankan karakter lain yang tidak sesuai dengan karaktermu.
Misalnya, suarami ngebas, tetapi mencoba untuk memerankan karakter anak kecil perempuan. Jika kamu paksakan akan sulit lulus casting. Namun, jika kamu punya karakter yang kamu kuasai, biasanya ciri khas itu pasti diingat orang dan juga diingat oleh pihak pengelola studio. Jadi kalau ada peran yang sesuai dengan karaktermu, kamu akan langsung dipanggil karena orang langsung ingat kepada kamu.
7. Pantang Menyerah
Sikap pantang menyerah sangat dibutuhkan. Jadi sebelum dipanggil casting jangan menyerah dulu. Jika tidak diterima alias tidak lulus casting, jangan menyerah lagi. Para dubber profesional saat ini juga banyak mengalami penolakan di awal-awal. Namun, karena pantang menyerah akhirnya mendapatkan peran dan panggilang terus datang. Sehingga bisa menjadi dubber profesional dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian. *